Daftar Kekayaan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Siak, Tak Disangka Paslon Ini yang Paling Miskin
Tiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Siak untuk Pilkada 2020 ini sudah siap melaksanakan kampanye damai untuk Pilkada bermartabat.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Siak untuk Pilkada 2020 ini sudah siap melaksanakan kampanye damai untuk Pilkada bermartabat.
Namun, siapa yang paling tajir di antaranya ketiganya berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Ketua KPU Siak Ahmad Rizal mengatakan, kewajiban masing-masing Paslon hanya mengantarkan tanda sudah melaporkan harta kekayaan.
Sedangkan pengumumannya ada di situs elhkpn.kpk.go.id. Ahmad Rizal ikut membuka situs tersebut bersama awak media untuk melihat LHKPN masing-masing kandidat.
Siapa nyana, bahwa calon petahana, Alfedri menjadi calon paling sedikit harta kekayaannya.
Bahkan, Said Arif Fadillah, mantan anak buahnya di Pemkab Siak justru mempunyai harta kekayaan hampir 2 kali lipat dari kekayaannya sendiri.
Sementara yang paling tajir di antara ketiga calon bupati adalah Sayed Abubakar A Assegaf.
Mantan anggota DPR RI ini ternyata memiliki harta kekayaan 10 kali lipat kekayaan Alfedri.
Berdasarkan LHKPN tahun 2019, Alfedri hanya memiliki kekayaan sebesar Rp 3.332.457.844.
Jumlah harta itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 1.505.000.000, transportasi Rp 579.000.000, harta bergerak lainnya Rp 123.000.000, kas Rp 1.213.623.944 dan memiliki hutang Rp 88.076.100.
Sedangkan wakilnya yaitu Husni Merza memiliki total kekayaan Rp 697.380.661 dengan tanah dan bangunan sebesar Rp 566.000.000, transportasi Rp 127.000.000, harta bergerak Rp 45.000.000, surat berharga Rp 77.155.938, kas Rp 76.737.923 dan hutang Rp 194.513.200.
Sementara Sayed Abubakar A Assegaf memiliki total harta kekayaan sejumlah Rp 33.720.087.156.
Politikus partai demokrat ini merupakan calon paling tajir di Siak.
Jumlah hartanya terdiri dari tanah dan bangunan sejumlah Rp 32.220.381.000, alat transportasi Rp 275.000.000, harta bergerak Rp 497.261.000 dan kas sebesar Rp 727.445.156.
Untuk Reni Nurita yang merupakan wakil Sayed memiliki total kekayaan sebanyak Rp 1.069.292.265.
Terdiri dari tanah dan bangunan Rp 620.000.000, harta bergerak Rp 125.000.000 dan kas Rp. 342.292.265.
Sementara, Said Arif Fadillah memiliki kekayaan sebesar Rp 5.755.652.748.
Kekayaan ini hampir 2 kali lipat dari harta kekataan Alfedri.
Said Arif Fadillah diketahui pensiun sebelum mencalonkan diri sebagai bupati Siak dari jabatan Kepala Dinas Perhubungan.
Ia juga pernah menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Anggaran Daerah (BPKAD) atau badan keuangan.
Harta Arif Fadillah tersebut terdiri dari tanah dan bangunan Rp 4.575.000.000, transportasi Rp 876.000.000, harta bergerak Rp 125.000.000, kas Rp 279.652.748 dan ia memiliki hutang Rp. 100.000.000.
Kemudian, Sujarwo, calon wakil bupatinya memiliki kekayaan sebesar Rp 2.656.145.678.
Jumlah harta Sujarwo terdiri dari tanah dan bangunan Rp 1.220.001.000, transportasi Rp 1.338.000.000, harta bergerak Rp 63.850.000 dan kas Rp 34.294.678.
Dari ketiga calon, pasangan calon Alfedri-Husni yang paling miskin.
Urutan harta kekayaan calon bupatinya Alfedri paling rendah, sedangkan harta kekayaan calon wakilnya Husni yang paling rendah.
Jadi dapat dikatakan pasangan calon Alfedri -Husni adalah pasangan calon termiskin pada Pilkada Siak 2020 ini.
(tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
------
Pemilih Pilkada Siak 2020 Berkurang dari DPT Pilpres 2019, Namun Bertambah dari DPT Pilgubri 2018
Daftar PEMILIH Sementara (DPS) Pilkada Siak 2020 berkurang dari Daftar PEMILIH Tetap (DPT) PEMILIHan umum (Pemilu) 2019 lalu.
Jumlah DPS yang didata KPU Siak untuk Pilkada Siak 9 Desember 2020 sebanyak 267.188 orang.
Ketua KPU Siak Ahmad Rizal mengemukakan, banyak warga Siak yang pindah sehingga tidak memenuhi syarat lagi dicatat sebagai DPS.
Warga yang pindah tersebut rata-rata tidak melakukan pengurusan administrasi kependudukan.
"Maka kita melakukan pencoretan pada nama-nama yang tidak bisa ditemui atau pindah tersebut," kata dia, Jumat (25/9/2020).
Ia menguraikan, DPT pada PEMILIHan Legislatif (Pileg) dan PEMILIHan presiden 2019 sebanyak 273.165 orang.
Jumlah penurunannya dengan DPS Pilkada Siak 2020 sebanyak 5.947 orang.
Namun angka ini naik dibanding DPT pada Pilgubri 2018 sekitar 4 ribuan.
"Pada saat ini masuk ke tahapan masa sanggagahan," kata dia.
Jika ada warga yang berhak memilih namun belum terdaftar di DPS boleh mengajukan sanggahan ke KPU Siak.
Pada hari H, boleh mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan membawa KTP Elektronik dan Kartu Keluarga (KK).
Sementara DPT pada Pilkada Siak 2020 ini sesuai tahapan akan ditetapkan pada November 2020.
Ahmad Rizal juga menjelaskan, pihaknya siap melaksanakan tahapan Pilkada 2020.
Perangkatnya sudah lengkap, mulai dari PPK sebanyak 14 kecamatan dikali 5, kemudian 131 panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat kampung/kelurahan.
Kemudian jumlah TPS sebanyak 943 dan 1 TPS di Rutan kelas II Siak.
"Ini masih belum final. Nanti apakah ada penambahan atau tidak kita lihat ditahapannya," kata dia.
Tahapan Pilkada Siak 2020 ini sudah menetapkan 3 pasangan calon sekaligus dengan nomor urutnya.
Paslon dengan nomor urur 1 di dapat Sayyed Abubakar Assegaf -Reni Nurita.
Paslon ini diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Paslon nomot urut 2 adalah Alfedri - Husni Merza.
Petahana ini diusung PAN, PKB, PPP, Hanura dan NasDem.
Paslon nomor urut 3 adalah Said Arif Fadillah -Sujarwo.
Paslon ini diusung Golkar, Gerindra dan PDI Perjuangan.
Pada Sabtu (26/9/2020) sudah masuk ke tahapan kampanye.
Alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye dicetak oleh KPU dan diberikan ke Paslon untuk dipasang di tempat yang ditentukan.
Sedangkan untuk kampanye dibagi zonanya dengan satu hari berkegiatan paling banyak untuk 3 titik. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
-------------------------------
Tiga Paslon Bupati-Wakil Bupati di Pilkada Siak Riau Dapat Nomor Urut Sesuai Harapan
Tiga pasangan calon bupati-wakil bupati untuk Pilkada Siak Riau 2020 telah mencabut Nomor Urut pada Kamis (24/9/2020).
Pencabutan Nomor Urut berlangsung dalam rapat pleno KPU Siak, di Gedung Tengku Mahratu, Siak.
Ketiga Pasangan Calon (Paslon) mengaku mendapatkan Nomor Urut sesuai ekspektasi.
Pasangan Sayed Abubakar Assegaf -Reni Nurita mendapatkan Nomor Urut 1.
Paslon petahana, Alfedri -Husni mendapatkan Nomor Urut 2.
Paslon Said Arif Fadillah-Sujarwo mendapatkan Nomor Urut 3.
Di sela-sela rapat pleno itu, Tribunpekanbaru.com berhasil mewawancara ketiga Pasangan Calon (Paslon).
Pasangan Alfedri- Husni dengan jargon SAH, mengatakan sejak awal pihaknya memang mengharapkan nomor urut 2.
Sebab, nomor urut dua dengan mengacungkan jari jempol dan telunjuk yang membentuk huruf L simbol dari Lanjutkan.
"Alhamdulillah, nomor yang kita cabut sesuai dengan ekspektasi kita. Karena dari awal simbol kita sudah mengacungkan 2 jari membentuk huruf L, dengan artian Lanjutkan kepeminpinan Pak Alfedri," kata Husni Merza.
Sementara Sayed Abubakar Assegaf juga senang mendapatkan nomor urut 1.
Ia mengaku dari awal memang mengharapkan angka 1 tersebut menjadi nomor urutnya pada Pilkada Siak ini.
"Ini sangat sesuai dengan ekspektasi kami, bahwa nomor 1 ini simbol juara, angka pemenang dan tiadanya duanya, apalagi tiga,"kata Sayed Abubakar Assegaf dengan senangnya.
Ia yakin, dalam Pilkada kali ini menjadi sosok yang dicintai masyarakat.
Sebab, Sayed Abubakar Assegaf yakin bisa membawa gagasan baru sesuai kepentingan masyarakat kabupaten Siak.
Sementara itu, Said Arif Fadillah-Sujarwo mengatakan, perolehan nomor urut 3 merupakan yang terbaik buat mereka.
Angka itu ia lambangkan bahwa ada 3 partai politik yang berada dalam koalisi paslon dengan jargon PAS itu.
"Semua angka itu baik dek, kami dari awal tidak mempunyai ekspektasi apa-apa untuk memperoleh nomor urut. Kita dapat tiga, Alhamdulillah, karena kita memang didukung oleh 3 Parpol," kata Said Arif Fadillah.
Rapat pleno KPU Siak untuk pencabutan nomor urut Paslon tersebut dijaga ketat aparat kepolisian.
Jurnalis hanya diizinkan masuk hanya sekadar pengambulian gambar sekitar 5 menit.
Setelah itu disuruh keluar.
"Kami harus terapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat di ruangan ini," tegas Ketua KPU Siak Ahmad Rizal.
Ia mengatakan, hasil pengundian nomor urut tersebut ditetapkan menjadi nomor urut untuk disampaikan oleh masing-masing Paslon ke masyarakat luas.
Pasangan calon bupati-wakil bupati untuk Pilkada Siak 2020 ini sama-sama memakai baju berwarna putih.
Pasangan Sayed Abubakar Assegaf (SAA) -Reni Nurita yang kemudian disebut Sadar, memakai baju melayu putih dan songket kotak-kotak bercorak merah jambu.
SAA memakai peci nasional.
Sedangkan Paslon SAH kompak memakai baju melayu, songket dan tanjak dari hasil tenun Siak.
Sementara pasangan PAS memakai stelan kemeja putih dan celana hitam, serta peci nasional.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/netralitas-pilkada-serentak-2020.jpg)