Diserbi Armenia, Azerbaijan yang Didukung Turki Nyatakan Siap Berperang
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan, pertempuran dimulai pihak Azeri atau Azerbaijan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang antara Armenia dan Azerbaijan tampaknya bakal semakin melus dan berlanjut.
Tentara Armenia menghancurkan dua tank dan helikopter militer Azerbaijan menyusul serangan pasukan Baku ke kantong etnis Armenia di Nagorno Karabakh, Minggu (27/9/2020).
Serangan balasan itu disertai pengumuman mobilisasi kekuatan rakyat untuk menghadapi perang.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan, pertempuran dimulai pihak Azeri atau Azerbaijan.
“Musuh telah memulai serangan ke Artsakh,” kata Nikol Pashinyan, mengacu nama Armenia untuk wilayah yang diklaim Azerbaijan. Pasukan Nagorno-Karabakh berhasil menghalau serangan itu, dan situasinya terkendali.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan militer telah melancarkan "operasi serangan balik di sepanjang front" dalam upaya untuk melindungi warga sipil dan menahan pasukan Armenia.
Serangan balik itu melibatkan infanteri dan unit lapis baja yang didukung oleh angkatan udara.
Ketika krisis terjadi, pejabat tinggi di Baku melaporkan pasukan Armenia telah menembaki posisi Angkatan Darat Azerbaijan dan daerah-daerah berpenduduk.
Para pemimpin Nagorno-Karabakh mengatakan Stepanakert, kota terbesar di kawasan itu berpenduduk lebih dari 55.000 orang, juga terkena artileri Azerbaijan.
"Kami mendesak penduduk untuk tetap tenang dan berlindung," tulis juru bicara Presiden Nagorno-Karabakh lewat akun Facebook dikutip Russia Today dan Sputniknews.com.
Arayik Harutyunyan juga mengumumkan darurat militer dan mengumumkan panggilan wajib militer umum untuk semua pria yang berusia di atas 18 tahun.
"Kami bukan pihak dalam perang, tetapi kami siap berperang," katanya.
Baku, sementara itu, menerima kata-kata dukungan dari Turki, yang memandang Azerbaijan sebagai bangsa yang dekat secara budaya Turki.
"Azerbaijan tidak sendiri," Ibrahim Kalin, juru bicara kepresidenan Turki, menulis di Twitter, menambahkan, "Kami mendoakan belas kasihan Tuhan kepada saudara-saudara kami yang kehilangan nyawa dalam serangan itu."
Ada laporan korban yang saling bertentangan dari kedua belah pihak. Militer Azerbaijan mengonfirmasi sebuah helikopter tempur ditembak jatuh tetapi awaknya selamat.
Ada jumlah korban warga sipil, tapi tidak disebutkan.
Ia juga mengklaim 12 sistem pertahanan udara Armenia dihantam dan dihancurkan.
Sementara itu, Angkatan Darat Armenia menegaskan kerugian Azerbaijan jauh lebih tinggi, yakni dua helikopter, tiga tank, dan tiga drone.
"Musuh menderita korban dalam hal tenaga kerja," kata Shushan Stepanyan, juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia.
Kementerian Pertahanan Armenia telah mengedarkan video yang konon menunjukkan tank Azerbaijan dihantam proyektil penembus lapis baja.
Kendaraan berhenti bergerak dan terlihat mengeluarkan awan asap hitam besar dalam rekaman, yang tidak dapat segera diverifikasi.
Azerbaijan dan Armenia telah bentrok dalam memperebutkan kendali atas wilayah Nagorno-Karabakh sejak awal 1990-an.
Bentrokan bersenjata terbaru terjadi pada Juli, dengan kedua belah pihak melaporkan adanya korban.
Turki dukung Azerbaijan
Turki, Negara yang secara terbuka memberi dukungan politik militer ke Azerbaijan, menyalahkan pemerintah Armenia di Yerevan telah bermain api.
Sementara pemerintah Moskow menyerukan pihak-pihak bertikai menghentikan permusuhan dan memulai pembicaraan damai.
"Kami menyerukan pihak-pihak untuk segera menghentikan tembakan dan memulai pembicaraan untuk menstabilkan situasi," kata Kementerian Luar Negeri Rusia lewat pernyataan pers pertamanya, Minggu (27/9/2020).
Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, lewat akun Twitternya dikutip Aljazeera.com menegaskan Ankara berpihak pada Azerbaijan, negara yang bahasa dan budayanya mirip Turki.
"Kami mengutuk keras serangan terhadap Armenia terhadap Azerbaijan," tulis Kalin, menambahkan negara tetangga pasca-Soviet tidak sendirian dan memiliki dukungan penuh Turki.
Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan konservatif yang berkuasa yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, menggemakan kata-kata Kalin.
Di benak Celik, “Armenia bermain api dan mengancam perdamaian regional” dengan melakukan “provokasi yang melanggar hukum”.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan Azerbaijan memiliki hak untuk mempertahankan diri guna melindungi rakyatnya dan keutuhan wilayahnya.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan permusuhan baru-baru ini dapat melontarkan wilayah itu ke dalam api sembari menjanjikan dukungan Ankara ke Baku.
"Hambatan terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Kaukasus adalah sikap bermusuhan Armenia, dan itu harus segera berbalik dari permusuhan yang akan membuat kawasan itu terbakar," kata Akar.
“Kami akan mendukung saudara-saudara Azerbaijan kami dengan segala cara kami dalam perjuangan mereka untuk melindungi integritas teritorial mereka,” tambahnya.
Prancis, salah satu ketua OSCE Minsk Group yang menengahi konflik Armenia dan Azerbaijan meminta Yerevan dan Baku mengakhiri permusuhan dan segera memulai kembali dialog.
Prancis juga ikut upaya menemukan solusi damai untuk konflik Nagorno-Karabakh yang telah berlangsung selama puluhan tahun,
Bersama AS dan Rusia, Prancis adalah wakil presiden kelompok Minsk. Charles Michel, Presiden Dewan Eropa, menyerukan penghentian pertempuran dan kedua negara segera kembali ke negosiasi.
"Tindakan militer harus dihentikan, sebagai masalah yang mendesak, untuk mencegah eskalasi lebih lanjut," kata Michel sembari menyerukan " negosiasi tanpa prasyarat.
Jerman juga menyerukan penghentian segera pertempuran, mendesak kembali ke dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
"Saya menyerukan kepada kedua pihak yang berkonflik untuk segera menghentikan semua permusuhan, terutama serangan ke desa dan kota," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.
"Konflik di wilayah Nagorno-Karabakh hanya bisa diselesaikan melalui negosiasi," tambah Menlu Jerman, yang negaranya saat ini memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bentrok Pecah Antara Pasukan Armenia vs Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Umumkan Darurat Militer.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tentara-armenia.jpg)