Tak Ada Kabar 3 Hari, Anak dan Ibu Tewas Terkapar di Lantai Rumah, Bekas Darah Sudah Kering
Terungkap kesaksian keluarga perihal penemuan mayat ibu dan anaknya yang diduga menjadi korban pembunuhan
Dikatakannya, tidak ada tanda-tanda keributan ataupun suara teriakan apapun sebelum mayat itu ditemukan.
Dia mengetahui adanya mayat tersebut lantaran ada keluarga korban yang mendatangi rumah yang tertutup itu.
Sebagaimana, lanjut dia, penemuan mayat bermula saat adanya keluarga korban menelpon nomor handphone korban berkali-kali, namun tak diangkat.
Lantas merasa penasaran dan khawatir keluarga korban dari Sungai Ambawang itu pun, dikatakannya, langsung mendatangi rumah korban.
Sesampainya di rumah korban, pintu memang terlihat tertutup.
Hingga keluarga pun, lanjut Isnaini, langsung mendobrak.
Dengan sontak dan terkejut setelah didobrak kabar mengejutkan Ibu dan anak perempuan itu sudah ditemukan terkapar tak bernyawa di lantai.
"Kami pas dengar orang teriak terkejut, pas kita cek rupanya ada ibu dan anak sudah meninggal dalam keadaan terbaring ke kiri ngadap ke timur di lantai dekat pintu dan kursi," ujarnya
Dikatakannya, anak dari ibu itu masih berstatus mahasiswa yang menjalani pendidikan di kampus Pontianak.
Ia pun menduga bahwa meninggalnya dua wanita ini, diduga akibat dipukul, karena darah yang ada tak terlalu banyak.
"Mungkin dipangkong, karena darah enggak banyak," katanya. (*)
Korban Terima Ancaman Dibakar dan Dibunuh
Enam hari berlalu semenjak jasad Sumiati (39) dan anaknya Geby (19) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumahnya yang berada di jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Senin (28/9/2020).
Malam itu, Selasa (23/9/2020), Ngadinah (60) ibu Sumiati syok, kakinya bergetar, lemas, dan tak mampu berdiri saat melihat putrinya tergeletak tak bernyawa di depan pintu rumahnya.
Ia melihat langsung jasad anak ke limanya dalam kondisi mengenaskan.