Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Belasan Pemuda yang 'Rajin' Tawuran, Keok ketika Ditantang Uji Nyali di Bangunan Angker

Nyali belasan pemuda ini ciut setelah saat ditantang uji nyali dibangunan angker. Padahal mereka ini 'rajin'tawuran hingga resahkan warga

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Amber Avalona dari Pixabay
ilustrasi angker 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah kisah 18 pemuda yang diamankan polisi karena kerap melakukan tawura.

Ketika pihak kepolisian sudah sering mendapati aksi yang membahayan itu, belasa pemuda tersebut kemudian ditantang.

Bukan tantangan yang sembarangan. Mereka ditantang untuk uji nyali di bangunan angker.

Bagaimana tanggapan belasa pemuda tersebut? mereka hanya tertegun.

Pendaki Hilang, Kisah Naga, Atok Putih,Buluh Perindu di Balik Indahnya Bukit yang Dikenal Angker Ini

BOLA LOKAL: Terkenal Angker oleh lawan, Suporter PSPS Berharap Stadion Rumbai Digunakan

Tim Pengabdian UNRI 2020 Tanam 75 Bibit Pohon di Kelurahan Tangkerang Utara

Ternyata nyali tawuran keok oleh nyali masuk gedung angker

Sebanyak 18 pemuda pelaku tawuran di Palmerah ditantang uji nyali di gedung angker.

Rumah angker bakal dijadikan tempat karantina di Jateng
Rumah angker bakal dijadikan tempat karantina di Jateng (annida-online.com via Bangkapos.com)

Ide itu datang dari Wakapolsek Palmerah AKP Bachrun.

Belasan pemuda berjejer berdiri di depan Polsek Palmerah langsung tertegun.

Mereka merupakan pemuda yang kerap gelar tawuran di kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

Sebanyak 18 pemuda ini ditangkap Rabu (30/9/2020) malam saat hendak menggelar tawuran.

Para pemuda itu ditantang uji nyali di Gedung Polsek Palmerah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda.

"Kalian beraninya tawuran saja tengah malam.

Coba kalau uji nyali di gedung angker depan ini berani tidak?" tantang Bachrun di depan Gedung Polsek Palmerah Kamis (1/10/2020).

2 Tahun Menjomblo, Luna Maya Disindir Ruben Onsu:Jangan Lama-lama Kosong Nanti Angker

HOROR! Rumah di Cianjur Jadi Angker Usai Gelar Pengajian, 10 Tahun Lalu Jadi Lokasi Pembunuhan

Bachrun lanjut bercerita tentang keangkeran gedung yang sudah masuk ke dalam cagar budaya DKI Jakarta itu.

Menurut Bachrun bukan menjadi hal aneh jajarannya mendengar suara-suara makhluk ghaib di gedung yang terletak di Jalan Palmerah Barat itu.

"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'.

"Saat dicari orangnya enggak ada," kisah Bachrun.

Maka dari itu Bachrun menantang bocah-bocah itu untuk menginap semalam di Gedung Polsek Palmerah.

Menurutnya uji nyali harusnya bukan disalurkan dengan cara-cara negatif seperti tawuran.

"Ini kalau kalian bisa hadepin makhluk ghaib baru bisa dibilang hebat dan jagoan," tantang Bachrun.

Setelah ditantang uji nyali, 18 pemuda ini diminta untuk hormat kepada bendera.

Untuk diketahui Polsek Palmerah menangkap 18 pemuda yang kerap menggelar tawuran.

Mereka ditangkap dan diminta mencuci kaki orang tuanya.

tribunnews
Para remaja di Palmerah, Jakarta Barat yang kerap tawuran diminta mencuci kaki orang tua usai ditangkap Polsek Palmerah, Rabu (30/9/2020). (Humas Polsek Palmerah) (Tribunnews.com/Istimewa)

Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya sebenarnya sudah rutin menjaga kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo.

Penjagaan itu sebagai bentuk pencegahan aksi tawuran yang kerap dilakukan pemuda setempat di kawasan tersebut.

Namun demikian lama kelamaan para anak muda itu terkesan kerap meledek polisi.

Mereka kerap menggelar tawuran jika wilayah itu tidak dijaga polisi.

"Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga. Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto dalam keterangan persnya Kamis (1/10/2020).

Akhirnya diputuskanlah polisi melakukan penangkapan ketika gerombolan pemuda itu kembali berkumpul di tengah PSBB, Rabu (30/9/2020).

Mereka berkumpul di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah.

Rencananya mereka mau menggelar tawuran.

Hal itu diketahui dari instagram masing-masing geng yang sudah saling ejek di media sosial.

Berangkat dari informasi tersebut, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya ditemukan 18 pemuda yang tengah bersiap untuk tawuran.

"Rata-rata pelaku tawuran masih bocah antara 14 tahun sampai 17 tahun," jelas Supriyanto.

Sebagian mereka ada yang masih sekolah, namun sebagian lagi ada yang sudah putus sekolah.

Bagi pelaku yang masih sekolah, Polsek mendata kartu jakarta pintar (KJP) mereka.

Nantinya polisi akan mengajukan penghentian pencairan dana KJP kepada pihak sekolah.

Kesan Angker Jadi Hilang, Warga Malah Berfoto di Kuburan Warna-Warni di Madiun yang Viral

Antisipasi Covid-19, Warga RW 12 Tangkerang Labuai Lakukan Penyemprotan Disinfektan Secara Rutin

Selain itu pihak polisi juga akan membina pelaku di bawah umur itu agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

"Apalagi ini kan 1 Oktober, Hari Pancasila, jadi biar termenung, biar jiwa nasionalisme tumbuh," jelas Supriyanto.

Sebagai hukumannya, anak-anak nakal itu diminta untuk mencuci kaki orang tuanya.

Hal itu sebagai permintaan maaf mereka karena telah menjadi anak yang nakal.

"Setelah mencuci kaki orang tuanya mereka tersedu-sedu, mereka teringat akan orang tua yang merawat mereka," tandas Supriyanto. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jago Tawuran, Polisi Tantang 18 Pemuda Uji Nyali di Gedung Angker Palmerah

Persembahan Spesial Bupati Cantik Bagi yang Mudik Ke Sragen, Siap-siap Saja Tinggal di Rumah Angker

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved