Berharap Tidak Dibubarkan, Deklarasi KAMI Riau 9 Oktober Tetap Dihadiri Gatot Nurmantyo
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau akan digelar 9 Oktober 2020 di Pekanbaru usai Salat Jumat.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau akan digelar 9 Oktober 2020 di Pekanbaru usai Salat Jumat.
Menurut rencananya tokoh Deklarasi KAMI Nasional Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan tetap hadir dalam deklarasi tersebut.
Demikian dikatakan Sekretaris KAMI Riau, Azmi Rozali, ia mengatakan persiapan sudah terus dimatangkan termasuk pemberitahuan kepada pihak keamanan untuk menggelar deklarasi tersebut.
"Insa Allah akan digelar selesai Jumat nanti 9 Oktober di Pekanbaru, Ki berharap acara yang akan dihadiri pak Gatot Nurmantyo ini berjalan lancar tanpa ada masalah,"ujar Azmi Rozali kepada tribunpekanbaru.com Minggu (4/10/2020).
Menurut Azmi Rozali mereka menggelar acara tidak dalam bentuk unjukrasa atau aksi.
• CIA Bocorkan Dokumen Rahasia Tentang G30S PKI, Kami Menerima Laporan PKI Dibantai Oleh Ansor
Mereka hanya menggelar di dalam ruangan dan dihadiri peserta secara terbatas.
"Jadi yang boleh masuk ke tempat acara itu hanya yang mendapatkan undangan, karena kita menggelar acara ditengah covid juga sehingga memperhatikan protokol kesehatan," ujar Azmi Rozali.
Azmi juga menambahkan gerakan ini hanya sebagai gerakan moral atas kondisi bangsa saat ini, sehingga menurutnya tidak perlu ada pelarangan dan pembubaran sebagaimana yang terjadi di Surabaya.
"Jadi Insya Allah deklarasi KAMI ini nanti akan dikawal ormas Islam, mulai dari FPI, front pembela Bumi Melayu dan laskar ormas lainnya,"ujar Azmi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya sempat adanya penundaan deklarasi dari yang direncanakan awal Oktober karena Gatot Nurmantyo berhalangan hadir.
"Jadi selain Pak Gatot Nurmantyo yang hadir, akan ada sejumlah pentolan KAMI pusat yang akan hadir nantinya di Riau,"ujar Azmi.
Sebelumnya deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau rencananya digelar 2 Oktober 2020.
Namun acara itu diundur karena tokoh Deklarasi KAMI Nasional Gatot Nurmantyo tidak bisa hadir karena ada halangan.
• Jenderal Purn Gatot Nurmantyo Tidak Bisa Hadir, Deklarasi KAMI Riau Diundur, Ini Kata KAMI Riau
Demikian dikatakan Sekretaris KAMI, Azmi Rozali, ia mengatakan pengunduran jadwal ini sebagai arahan dari KAMI Pusat.
"Mengingat perkembangan dan arahan dari Pusat, Kita tidak bisa melaksanakannya 2 Oktober 2020.
Kita akan membuat jadwal baru,"ujar Azmi Rozali kepada tribunpekanbaru.com (29/9).
Menurut Azmi sebagai toko sentral KAMI, Gatot Nurmantyo diharapkan bisa hadir pada deklarasi KAMI Riau, sehingga mereka menunggu jadwal yang luang Gatot Nurmantyo.
"Jenderal Purn Gatot Nurmantyo baru bisa hadir diatas 5 Oktober 2020.
Kita mengajukan opsi tanggal 9 Oktober 2020.
Tapi kalau tidak bisa kita undur seminggu setelahnya, masih kita sesuaikan,"ujar Azmi.
Selain Gatot Nurmantyo, tokoh nasional lain yang diharapkan hadir, Din Syamsuddin, namun tokoh KAMI Pusat ini juga dipastikan tidak akan bisa hadir di Riau dan hanya akan mengikuti deklarasi secara virtual.
"Yang menghadiri Secara fisik dari tokoh nasional kita harapkan dua figur kuat.
Pertama jenderal Gatot Nurmantyo dan satu lagi bapak Refly Harun"
Menurut Azmi Rozali persiapan deklarasi sudah 90 persen namun batal dilaksanakan karena mencari waktu Gatot Nurmantyo yang tepat.
Sebagaimana diketahui sebelumnya acara deklarasi KAMI di Surabaya mendapatkan penolakan.
Bahkan, sempat menolak kedatangan Gatot Nurmantyo bersama rombongan di Surabaya.
BERIKUT Sosok Polisi yang Hentikan Pidato Gatot Nurmantyo saat Acara KAMI di Surabaya
Sebuah video di Surabaya, Jawa Timur menjadi perbincangan belum lama ini.
Pasalnya, video itu menayangkan proses pembubaran acara Koaliasi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) oleh POlisi.
Video tersebut beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
Dalam video ini tampak seorang anggota polisi mengenakan kemeja berwarna putih tiba-tiba naik ke atas podium, tempat mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tengah berpidato.
Diketahui, kehadiran Gatot Nurmantyo di Surabaya itu untuk mengukuhkan kepengurusan KAMI Jawa Timur.
Namun, acara deklarasi batal lantaran mendapat penolakan dari sejumlah warga setempat.
Adalah anggota polisi dari Polda Jawa Timur yakni Wakil Direktur Intel AKBP Iwan Surya Ananta yang menyetop Presidium KAMI Gatot Nurmantyo saat berpidato memberikan sambutan di acara tersebut.
Tanpa diduga, Iwan naik ke podium tepat saat Gatot sedang akan berpidato.
• BERIKUT Sosok Polisi yang Hentikan Pidato Gatot Nurmantyo saat Acara KAMI di Surabaya
Saat di atas podium, Iwan segera memberi pengumuman kepada massa KAMI kalau di luar gedung sedang ada demo.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah Jabal Nur yang berada di Jalan Jambangan Surabaya.
Pihak KAMI diketahui memindahkan acara ke rumah tersebut setelah di Gedung Juang 45 mendapat penolakan massa.
Menanggapi naiknya seorang polisi ke podium, Gatot Nurmantyo bereaksi.
Dia menegaskan bahwa gerakan KAMI adalah organisasi yang konstitusional.
"KAMI adalah organisasi yang konstitusional," kata Gatot menutup sambutannya pada Senin (28/9/2020).
Selanjutnya, Gatot akhirnya memilih kooperatif dan tak mendebat.
Ia pun langsung menyudahi pidatonya saat itu juga.
"Kalau kita diminta bubar oleh polisi, maka kita junjung tinggi dan ikuti apa yang telah diminta pak polisi," ujarnya.
Gatot Nurmantyo kemudian keluar dari Gedung Jabal Nur dan dikawal sejumlah orang.
Dia akhirnya meninggalkan lokasi gedung pertemuan tersebut.
"Saya bilang kepada semua hadirin aparatur ini yang melaksanakan tugas, dia aparat kepolisian.
Jangan marah kepada bapak aparat ini, karena dia adalah bawahan yang disuruh pasti atasannya," kata Gatot.
Wakil Ketua Eksekutif KAMI Jatim, Agus Maksum, membenarkan bahwa acara KAMI dibubarkan oleh polisi.
Menurutnya, pembubaran dilakukan karena tak mengantongi izin.
"Acara dibubarkan karena dianggap tidak ada izin, padahal ini acara internal, hanya ramah tamah biasa, tidak dihadiri banyak orang," kata Agus.
Dalam acara tersebut, kata Agus, Gatot Nurmantyo akan mengukuhkan pengurus KAMI Jatim.
"Acaranya pengukuhan dan sambutan, sambutan Pak Gatot saja tidak sampai selesai," ujar Agus.
Pihaknya justru mempertanyakan aksi massa di depan rumah Jabal Nur yang meminta acara KAMI dibubarkan.
Agus Maksum menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu.
Izin peminjaman juga sudah keluar.
"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.
Agus menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di Gedung Juang 45 meskipun tidak di dalam gedung.
Apalagi, para pembicaranya sudah hadir.
Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya.
Namun, lantaran kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut.
Acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan.
Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.
"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun.
Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," ujar Agus. (Tribunpekanbaru.com/Kompas.tv/Nasuha Nasution)