Indonesia Dituduh Bantai Ratusan Ribu Penduduk Timor Leste, Dokumen Rahasia Ungkap Peran Amerika
Sebuah dokumen rahasia mengungkap peran Amerika Serikat dan Inggris dalam operasi militer di Timor Leste.
The Observer melaporkan Amerika menghabiskan dana sekitar 1 juta pound (Rp19 Miliar), untuk melatih 50 pasukan militer Indonesia di Inggris.
Program Amerika dikenal dengan sebutan, "Iron Balance" disembunyikan dari legislator dan publik ketika kongres mengekang tempat pelatihan tentara Indonesia tahun 1991.
• Lagi, Pegawai Bank BUMN di Pekanbaru Positif Covid-19, 8 Orang, Satgas Covid-19 Rekomendasikan WFH
• Bersyukur, Pasien Sembuh Covid-19 di Bengkalis Riau Bertambah 14 Orang
• Tol Trans Sumatera Ruas Tol Riau-Jambi Segera Dibangun, Tim Akan Lakukan Konsultasi Publik
Di antara unit yang terus dilatih adalah Kopassus Ð pasukan elit dengan darah sejarah Ð yang dilatih lebih ketat oleh AS daripada unit Indonesia lainnya.
Menurut dokumen Pentagon yang publikasikanThe Observer, Kopassus Ð dibangun dengan keahlian Amerika meskipun AS menyadari perannya dalam genosida sekitar 200.000 orang setelah invasi Timor Timur pada tahun 1975.
Amnesty International menggambarkan Kopassus Ð yang bertanggung jawab atas beberapa pelanggaran HAM terburuk dalam sejarah Indonesia, tetapi faktanya, Amerika ada di balik semua itu.
Dokumen Pentagon Ð diperoleh oleh East Timor Action Network yang berbasis di AS dan anggota kongres Illinois Lane Evans, merinci setiap latihan dalam program pelatihan rahasia, yang dilakukan di bawah proyek Pentagon yang disebut JCET (Joint Combined Education and Training).
Mereka menunjukkan pelatihan itu dalam keahlian militer yang hanya bisa digunakan secara internal melawan warga sipil, seperti perang gerilya perkotaan, pengawasan, kontra-intelijen, penembak jitu, dan 'operasi psikologis'.
Komandan khusus yang dilatih di bawah program AS telah dikaitkan dengan kekerasan saat ini dan beberapa pembantaian terburuk dalam 20 tahun terakhir, termasuk pembantaian di Kraras pada tahun 1983 dan di Santa Cruz pada tahun 1991.
Program rahasia yang diungkapkan dalam dokumen tersebut, menjadi fokus pelatihan militer ketika bantuan di atas kapal dibatasi oleh Kongres setelah pembantaian Santa Cruz.
Kongres telah turun tangan setelah sekitar 270 pengunjuk rasa, banyak dari mereka anak sekolah dibunuh oleh pasukan Kopassus saat mereka berpawai melalui Dili.
Sponsor Amerika atas rezim Indonesia dimulai sebagai masalah ideologi Perang Dingin, setelah kekalahan di Vietnam.
Gerakan sayap kiri di Timor Timur ditakuti oleh Jakarta dan dilihat oleh AS sebagai gaung mereka di Afrika bagian selatan dan pemerintahan Salvador Allende di Chili
Pelecehan Jakarta terhadap pemerintah Timor dan invasi tahun 1975 secara terselubung dimotori oleh Amerika Serikat.
Pelatihan korps perwira Indonesia mencapai puncaknya pada pertengahan tahun delapan puluhan.
Baca Juga: Sudah 24 Jam Terinfeksi Covid-19, Kondisi Trump Disebut 'Sangat Mengkhawatirkan', Kesulitan Bernapas hingga Terima Bantuan Oksigen
