Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ini Dia Pelaku yang Kirim Foto Alat Kelamin Lewat Video Call yang Resahkan Mahasiswi UIN Makassar

Adapun yang disita dari pelaku, handphone Samsung A7 di mana di dalamnya ditemukan foto dan video alat kelamin yang dikirimkan ke korban,

Editor: CandraDani
KOMPAS.COM/HIMAWAN
KMA (oranye) pelaku teror panggilan video cabul terhadap belasan mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar saat diamankan di Polrestabes Makassar, Kamis (8/10/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peneror panggilan video cabul melalui aplikasi WhatsApp terhadap belasan mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar akhirnya terungkap.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pelaku merupakan mahasiswa UIN yang telah di-drop out berinisial KMA (26).

KMA ditangkap di kampung halamannya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (6/10/2020) malam.

"Adapun yang disita dari pelaku, handphone Samsung A7 di mana di dalamnya ditemukan foto dan video alat kelamin yang dikirimkan ke korban," kata Merdisyam saat konferensi pers di Polrestabes Makassar, Kamis (8/10/2020).

Merdisyam mengatakan sejauh ini sudah ada 15 mahasiswi yang mengaku menjadi korban tindak pidana pelecehan seksual yang dilakukan KMA.

Ibu di Kupang ini Menangis Lihat Perjuangan Mahasiswa Demo UU Cipta Kerja: Saya Bangga Dengan Mereka

VIDEO Demo Rusuh di Simpang Harmoni Jakata Pusat, Petugas Tembakkan Gas Air Mata

Video: Massa Mulai Beringas, Polisi yang Menghalau dengan Barikade Dilempari Batu dan Petasan

Dari 15 korban tersebut, sudah ada 4 di antaranya yang telah diperiksa. KMA dijerat Pasal 45 ayat 1 Juncto Pasal 27 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat 1, pelaku dapat dipidana dengan lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar," kata Merdisyam.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban teror laki-laki tak dikenal melalui panggilan video cabul via aplikasi WhatsApp belakangan ini.

Salah satu korban, El, mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Awalnya El mengira panggilan tersebut penting lantaran sudah dua kali panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal berdering di ponselnya.

Namun, ketika mengangkat panggilan video ketiga, El malah kaget karena yang dilihatnya alat kelamin laki-laki pada layar ponselnya.

Sejumlah Mahasiswi UIN Mengaku Shock

Beberapa mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban teror laki-laki tak dikenal melalui panggilan video cabul via aplikasi WhatsApp belakangan ini.

Salah satu korban, El, mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Awalnya El mengira panggilan tersebut penting lantaran sudah dua kali panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal berdering di ponselnya.

Namun ketika mengangkat panggilan video ketiga, El malah kaget karena yang dilihatnya alat kelamin laki-laki pada layar ponselnya.

"Langsung saya matikan," kata El, Senin (28/9/2020).

 Polisi Tewas Saat Kejar Pencuri Sawit, Bripka Andi Tertindih Mobil dan Meninggal di Tempat

Ketika mencari tahu nomor tak dikenal tersebut di dalam grup WhatsAppnya, El mendapati kabar temannya juga mendapat perlakuan yang sama.

El mencoba mengingatkan rekannya tersebut untuk tidak mengangkat panggilan video pelecehan itu.

Namun ternyata tiga rekannya juga menjadi korban serupa dia.

"Dua divideo call begitu, kayak saya. Satu dikirimi video, pamer alat kelaminnya. Tiga orang semua teman kelasku," kata El.

Tak berhenti disitu, El lalu kembali dihubungi oleh nomor tak dikenal.

Karena marah, El lantas menolak panggilan video tersebut.

 Kembali Mobil Rombongan Pengantin Alami Kecelakaan, Tabrakan dengan 2 Mobil, Satu Orang Tewas

Namun, si pemilik nomor malah mengirimkan pesan melalui WhatsApp dengan kalimat 'kamu suka gak'.

El pun lalu melakukan screenshot pesan tersebut untuk dijadikan bukti agar dirinya bisa melaporkan kasus ini kepada polisi.

Beberapa korban lain akhirnya juga berbicara ketika teror tak senonoh tersebut tersebar di grup WhatsApp mahasiswanya.

El mengatakan, ada juga beberapa seniornya di UIN yang juga mendapatkan teror cabul tersebut.

Namun, nomor-nomor yang digunakan pelaku berbeda-beda.

Bahkan dalam beberapa kesempatannya, pelaku memperkenalkan diri sebagai orang yang bernama Randi dan Wisnu

"Total delapan korban. Satu jurusan semua," kata El.

 Dijanjikan Keuntungan 30 Persen, 3 Kakek-kakek Ini Nekat Sebarkan Uang Palsu Hingga Setengah Miliar

Minim Alat Bukti

Kejadian ini kini dilaporkan El dan korban lainnya ke Subdit Cyber Crime Polda Sulsel pada Sabtu (28/9/2020) lalu.

Pendamping hukum korban dari LBH APIK Nur Hikmah Kasmar mengatakan, sempat kesulitan melapor karena dari 8 korban, hanya ada satu yang memiliki barang bukti berupa hasil screenshot foto tidak senonoh dan pesan yang diberikan pelaku kepada korban.

Namun, Nur Hikmah mengaku masih akan terus mengumpulkan bukti baru.

Polisi pun, kata Nur Hikmah, menyarankan hanya yang memiliki bukti saja yang melapor resmi dengan korban lainnya akan dijadikan saksi.

"Memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya kayak bukti screenshot video call, dia tidak punya," kata Nur Hikmah.

 Viral Video Rombongan Pendakai Gunung Dibegal Babi Hutan, Ini yang Mereka Lakukan

Baca juga: DPRD Pertanyakan Pembukaan Tempat Hiburan Malam di Makassar

Nur Hikmah juga mengatakan, kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius daripihak kampus dengan mewadahi dan melindungi mahasiswanya yang mendapatkan pelecehan seksual.

Dia mengatakan, pihak kampus yang terkesan menyepelekan kasus-kasus yang bisa menyebabkan trauma pada korbannya.

"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus. Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'.

Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," kata Nur Hikmah.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi mengatakan, masih akan melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk mengusut teror cabul tersebut.

 Polda Riau Rilis Foto Dua Orang DPO Pembunuh Sopir Mobil Rental Muhammad Al Hadar, Sebarkan!

Ibrahim belum menjawab apakah kasus ini sudah naik ke penyelidikan atau tidak.

"Kita baru terima laporan hari Sabtu dan saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi," kata Ibrahim, Senin siang.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Identitas Peneror "Video Call" Cabul Mahasiswi UIN Makassar", dan Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pelaku Mengaku Bernama Randi dan Wisnu, 8 Mahasiswi UIN Ini Diteror Panggilan Video Cabul

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved