Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MENGERIKAN, Jasad Napi Dibakar, Abunya Ditumpuk Dipakai untuk Pupuk Tanaman

Inilah realitas yang mengerikan di tahanan. Jasad napi yang tewas ditumpuk. lalu dibakar. Abua dari jasad itu kemudian dijadikan pupuk tanaman

Editor: Budi Rahmat
TribunPekanbaru/Rizky Armanda
ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Beginilah realitas mengerikan tahanan di Korea Utara diperlakukan. aada bau busuk dan bau darah dari jasa napi.

Tidak hanya itu saja. Hal paling mengerikan adalah saat tahanan tersebut mengaku harus meminum air dari aliran sungai yang sudah terkontaminasi abu dari jasad tahanan yang dikremasi.

Salah seorang tahanan menceritakan perihal yang dialaminya selama di dalam tahanan di Korea Utara.

Termasuk hal-hal yang mengerikan yang ia alami selama dilokasi tersebut.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Doakan Donald Trump Cepat Sembuh Setelah Dinyatakan Positif Covid19

Usai Kim Jong Un Minta Maaf, Kini Korea Utara Sibuk Cari Jenazah Pejabat Korsel yang Terbunuh

Ilustrasi
Ilustrasi (alazharpeduli)

Berikut pengakuannya

Bekas tahanan Korea Utara mengungkap bahwa mereka disuruh meminum air sungai yang terkontaminasi dan berisi abu kremasi narapidana yang meninggal.

Mereka adalah tahanan yang bersalah karena menonton tayangan TV asing.

Dilansir Daily Mail, realitas mengerikan di balik negara milik Kim Jong Un ini diungkap sejumlah mantan tahanan yang sudah keluar.

Dia berhasil selamat dari mimpi buruk hidup di kamp konsentrasi Chongori.

Kamp Chongori merupakan tempat pengurungan warga Korut yang melanggar sejumlah aturan.

Diantaranya menonton saluran TV asing atau Korea Selatan dan beragama kristen.

"Setiap hari Senin, kami mengkremasi mayat, ada tempat yang terlihat seperti rumah, dan kami menumpuk mayat di tangki bundar di dalamnya," kenang seorang mantan narapidana ini.

Dia menuturkan, tempat itu basah dengan darah dan bau jasad napi yang membusuk atau terbakar.

"Setelah membakar mayat, mereka menumpuk abu di samping tempat kremasi. Abunya digunakan sebagai kompos untuk pertanian."

"Saat hujan, abunya mengalir ke sungai, dan para tahanan meminum air sungai dan menggunakannya untuk mandi," jelasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved