Listrik Tegangan Tinggi untuk Basmi Tikus Malah Hilangkan 24 Nyawa, Kenapa Masih Digunakan Warga?
Rangkaian listrik sederhana tersebut menurut petani di Desa Kasreman dan Desa Sidorejo merupakan cara paling efektif untuk membasmi hama tikus
“Belum bisa dipastikan apakah penurunan keluhan petani ada kaitannya dengan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik,” katanya.
Nurhamid menambahkan, bantuan stimulan yang diberikan pemerintah memang sangat terbatas.
Namun, saat ini Dinas Pertanian sedang mempersiapkan cara baru memberantas hama tikus yang lebih ramah lingkungan.
“Saat ini kita akan memperkenalkan jebakan tikus yang seperti di rumah itu yang sudah dimodifikasi. Kita akan viralkan cara itu,” ujar dia.
24 Korban Telah Tewas
Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur mencatat 24 korban tewas akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang petani dari tahun 2019 hingga September 2020.
Kasatreskrim Polres Ngawi AKP I Gusti Agung Ananta Pratama mengatakan, dari 24 korban jiwa, 20 korban meninggal merupakan petani yang memasang sendiri jebakan tikus.
“20 korban merupakan yang memasang jebakan tikus, sementara empat korban itu orang lain,” katanya.
Polres Ngawi juga tengah memproses empat tersangka dengan pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal.
Ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
(Sumber: Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24 Nyawa Melayang karena Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Mengapa Masih Digunakan?"