Wanita Pewaris Perusahaan Bisnis Fashion Ini, Tewas di Korea Selatan Saat Operasi Payudara
Polisi Korea Selatan mengatakan kepada stasiun TV lokal MBC pekan lalu, bahwa kematian Bonnie bisa jadi disebabkan kelalaian staf medis.
Wanita 30 tahunan tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan dinyatakan meninggal sebagaimana dikabarkan SCMP Maret lalu.
Selama 10 tahun, Bonnie meninggalkan suami dan anaknya yang masih berusia 7 tahun.
"Kematiannya sangat disayangkan, tidak perlu, dan melanggar hukum."
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, FPI: Untuk Memimpin Revolusi Selamatkan NKRI
Baca juga: China Berekasi Keras Saat Dapat Info Amerika Jual Senjata Canggih ke Taiwan, Desak Hentikan
Baca juga: Kasus Covid-19 Merebak Lagi, Malaysia Kembali Terapkan Lockdown Kendalikan Penularan Virus Corona
"Itu semata-mata karena kelalaian, keserakahan, dan ketidakmampuan mereka," kata suami Bonnie, Danny Chi.
Menurut media lokal, Chi awalnya berencana menuntut klinik tersebut karena kehilangan pendapatan tahunan yang substansial.
Sekaligus warisan masa depan yang akan dia manfaatkan melalui istrinya.
Namun akhirnya dia mencabut tuntutan tersebut.
Lahir dari keluarga pebisnis kaya di Hong Kong, Bonnie adalah cucu dari Law Ting-pong.
Sosok taipan tekstil dan pendiri Bossini, merek fesyen terkenal.
Keluarga Law adalah keluarga terkaya ke-31 di Asia pada tahun 2017, dengan kekayaan bersih gabungan $7,8 miliar (Rp 115 triliun dengan kurs saat ini) menurut Forbes.
Bonnie meninggalkan saudara laki-laki dan perempuannya.
Adiknya, Queenie Rosita Law, diculik dengan uang tebusan HK $28 juta pada tahun 2015 dan disimpan di gua selama empat hari sebelum dibebaskan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pewaris Bisnis Fashion di Hong Kong Tewas saat Operasi Payudara, Polisi Menyebut Kliniknya Ilegal
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bonnie-evita-law.jpg)