Kecelakaan di Tol Pekanbaru Dumai
Dugaan Penyebab Kecelakaan di Tol Pekanbaru - Dumai yang Tewaskan 2 Orang, Ini Investigasi Lapangan
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di ruas jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Kamis (11/10/2020).
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Akibat kecelakaan ini, dikabarkan dua orang meninggal dunia.
Terkait adanya peristiwa lakalantas ini, dibenarkan Kasat PJR Ditlantas Polda Riau, AKBP Irmadison, saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com .
"Untuk korban MD (meninggal dunia, red), saya ragu 1 atau 2 (orang). Coba konfirmasi ke Kasat Lantas Siak," sebut Irmadison, seraya menyebutkan jika peristiwa lakalantas itu ditangani oleh Satlantas Polres Siak.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Siak, AKP Rosna saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131,5 KM
Tol Pekanbaru-Dumai terdiri atas 6 seksi tol yakni:
seksi 1 (Pekanbaru - Minas) sepanjang 10 KM ,
seksi 2 (Minas – Kandis Selatan) sepanjang 24 KM,
seksi 3 (Kandis Selatan – Kandis Utara) sepanjang 17 KM,
seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26 KM,
seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,5 KM dan
seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25 KM.
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan 5 interchange atau Simpang Susun (SS), 4 jembatan sungai yakni di Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam dan Sungai Mandau yang akan memperlancar arus perjalanan kendaraan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau.
Tol dengan lebar jalur utama sepanjang 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi oleh Gerbang Tol (GT) yaitu GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Bathin Solapan, dan GT Dumai.
Tol Pekanbaru-Dumai dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 6.900 kendaraan tiap harinya.
Para pengguna nantinya dapat beristirahat di 10 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area yang terdapat disepanjang Tol Pekanbaru-Dumai, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
TIP akan terbagi menjadi 2 tipe yakni
Tipe A yang terletak di KM 14, KM 45, dan KM 82, sedangkan
Tipe B terletak di KM 64 dan KM 13 (arah Pekanbaru).
"Sebagai pengembang infrastruktur yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia,
Hutama Karya juga selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan tol," katanya.
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan fasilitas patrol yang sesuai dengan standar jalan tol yang berlaku.
Terdapat 14 mobil derek, 6 ambulans, 9 mobil patroli, 7 PJR, 3 mobil rescue dan 4 mobil VMS.
"Karena ini merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau, Hutama Karya berharap kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol,
serta untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60 – 80 km/jam," ujarnya.
Selain itu, Hutama Karya juga menghimbau agar pengguna jalan dapat mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol, berkendara dalam kondisi prima,
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta memastikan kecukupan saldo Uang Elektronik (UE) sebelum melintas di jalan tol.
Dengan diresmikannya Tol Pekanbaru-Dumai, maka total panjang ruas tol yang dioperasikan oleh Hutama Karya menjadi ±514,5KM.
Ruas tol tersebut yakni ruas Medan - Binjai seksi 2 dan 2 (17 KM), ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (141 KM),
ruas Palembang - Indralaya (22 KM), ruas Terbangi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 KM), ruas Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 KM) dan ruas Pekanbaru – Dumai 131,5 KM.
Sementara total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi adalah sepanjang ±641 KM meliputi ruas Kisaran – Indrapura (48KM),
ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143KM),
ruas Sigli – Banda Aceh (60KM), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim (121 KM),
ruas Padang – Sicincin (37KM), ruas Pekanbaru – pangkalan (83KM),
ruas Bengkulu – Taba Penanjung (18KM), dan ruas Binjai – Langsa (131KM).
"Hutama Karya terus memberikan upaya terbaiknya dalam membangun Jalan Tol Trans Sumatera, sehingga ruas-ruas yang masih dalam tahap konstruksi dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan," kata Budi.
(Tribunpekanaru.com/Syaiful Misgiono/Rizky Armanda)