Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebut Warga Degil, Gubri Syamsuar Juga Degil, Bikin Kerumunan Massa dan Peluk Anak-anak Tanpa Masker

Gubernur Riau Syamsuar membuat kerumunan massa saat ia meresmikan untuk kedua kalinya pasar Seri Kualo, kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Sebut Warga Degil, Gubri Syamsuar Juga Degil, Bikin Kerumunan Massa dan Peluk Anak-anak Tanpa Masker. Foto: Gubernur Riau Syamsuar peluk anak-anak tanpa masker 

"Kita kan sering juga masih melihat saudara kita tak pakai masker, saya juga kemarin di Jalan Sukaramai itu ada yang jual-jual tepi jalan banyak yang tidak pakai masker.

Saya rasa ini bukan penegakan lagi, sudah ditegakkan juga masih ada juga,” ujar Gubri.

Selain itu, pihaknya meminta Kabupaten Kota yang masih zona merah menerapkan PSBM.

Seperti yang diterapkan Pemko Pekanbaru dengan menambah 3 Kecamatan, Kecamatan Tenayan Raya, Bukit Raya dan Marpoyan Damai, untuk menjalankan PSBM.

“Secara terbuka sajalah, secara nasional juga seperti ini, ini faktor disiplin saja, kalau disiplin kita insya Allah selamat," katanya.

Seperti diketahui, penambahan pasien Positif Covid-19 di Provinsi Riau, Rabu (30/9/2020) mencapai 352 kasus.

Angka ini merupakan rekor terbanyak sejauh ini sepanjang wabah Covid-19 masuk di Riau.

Sebelumnya, rekor tambahan kasus covid-19 di Riau terbanyak sempai mencapai 303 orang Sabtu (19/9/20) lalu.

Dengan adanya penambahan 352 kasus pasien Positif Covid-19 tersebut, maka total kasus Covid-19 di Riau secara kumulatif mencapai 7.623 orang.

Tidak hanya memecahkan rekor, penambahan kasus hari ini juga menempatkan Riau berada diposisi ketiga terbanyak penambahan pasien Covid-19 di Indonesia.

Setelah, DKI Jakarta 1.159 kasus dan Jawa Barat 446 kasus.

Sementara luar pulau jawa, Riau menduduki peringkat pertama penambahan pasien Positif Covid-19.

Di Sumatera Selatan 110 kasus, Sumatera Utara 102 kasus Sumatera Barat 101 kasus, Aceh 83 kasus, Kepulauan Riau 34 kasus, Bengkulu 28 kasus, Jambi 23 kasus, Lampung 19 kasus, Bangka Belitung 14 kasus.

Kemudian untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 di Riau dinyatakan sembuh berjumlah 246 orang.

Sementara angka komulatif pasien sembuh berjumlah 3.849 orang.

Terdapat juga kabar duka pasien Covid-19 di Riau meninggal karena Covid-19 hari ini berjumlah 8 orang.

Total sudah mencapai 159 orang.

Bertambahnya kasus Positif Covid-19 di Riau, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kembali mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Diantaranya adalah dengan menggunakan masker saat keluar rumah dan ditempat kerja, kemudian rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Mari sama-sama kita mencegah penularan Covid19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang harus diikuti baik, masyarakat harus disiplin," katanya.

Mimi menjelaskan, kasus terkonfirmasi positif Covid19 sudah ada di setiap kabupaten/kota di Riau.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada dan menjaga jarak.

Selain itu, Mimi juga mengingatkan agar setiap kegiatan baik itu kegiatan ekonomi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk kegiatan rapat dan pertemuan lainnya.

Pihaknya berharap, dengan taatnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan diharapkan mampu menekan angka penyebaran virus korona.

"Itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19," ujarnya.

Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan

Perkembangan Covid-19 di kota Dumai, mulai memprihatinkan, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, menemukan adanya klaster penyebaran Covid-19 baru di Kota yang berasal dari Rutan Kelas II B Dumai.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, dr Syaiful mengungkapkan, bahwa di Dumai, telah ditemukan klaster baru berasal dari Rutan Dumai.

Ia menambahkan, hingga Rabu (30/9/2020), sudah 29 warga binaan yang terpapar dan dua petugas Rutan juga ikut terpapar Covid-19.

"Kalau kita lihat, angka ini bisa terus bertambah karena hasil swab hari ini baru di rekap sore," katanya, Rabu (30/9/2020).

‎Syaiful menerangkan, dari klaster Rutan Dumai ini, ada satu warga binaan meninggal dunia akibat Covid-19 dan pasien tersebut tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Jadi ini pertama kali pasien Positif Covid-19 meninggal murni karena virus corona, pasien perempuan dengan umur dibawah 40 tahun," imbuhnya.

Lebihlanjutdijelaskanya, munculnya klaster baru tersebut memang menjadi perhatian khusus pihaknya karena memang di Rutan Dumai warga binaan mencapai 1000 lebih, tentunya mereka berpotensi terpapar.

Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal Dunia karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan
Pertama di Riau, Pasien Positif Covid-19 Murni Meninggal Dunia karena Virus Corona Tanpa Penyakit Bawaan (Tribunpekanbaru.com)

Ia mengatakan warga binaan yang terpapar virus corona itu berasal dari blok E dan F.

Jadi mereka yang terpapar saat ini masih di rutan, karena tidak memiliki gejala, mereka di tempatkan di blok tersendiri.

Diakuinya, ‎saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Rutan Dumai untuk melakukan langkah antisipasi dan tracing kontak.

"Jadi kami akan lakukan tracing kontak terhadap semua warga binaan yang ada, jadi mereka yang terpapar di tempat di ruang sendiri, mereka yang tidak terpapar di pisahkan," sebutnya.

Selain itu, Dirinya mengaku, hingga Rabu (30/9/2020) ada penambahan kasus sebanyak 49 kasus konfirmasi Positif Covid-19.

"Jadi total kasus di positif di Kota Dumai menjadi 798 kasus dengan rincian 454 kasus isolasi mandiri, 41 di RS , 286 sembuh dan 17 kasus meninggal dunia," terangnya.

Rutan Butuh Support APD

Kepala Rutan (Karutan) Kelas II B Dumai, Pance Daniel Panjaitan mengaku, bahwa saat ini sudah ada sekitar 29 warga binaan yang terpapar Covid-19.

Diakuinya, dari 29 warga binaan yang terpapar Covid-19, termasuk petugas Rutan, harus ada penanganan khusus agar penyebaran tidak semakin masif.

"Kita juga berduka ada 1 warga binaan kita yang meninggal akibat terpapar Covid-19, untuk itu kita butuh doa dan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat," imbuhnya.

Daniel panggilan akrabnya mengaku, saat ini yang paling dibutuhkan oleh rutan Dumai, yakni support alat pelindung diri (APD), untuk membantu para warga binaan yang telah terpapar Covid-19.

"Memang sudah kita pisahkan kamar isolasi nya bagi warga binaan yang terpapar Covid-19 dan tidak, walaupun kamar kita sangat terbatas akibat over kapasitas," imbuhnya.

Diakuinya, warga binaan yang terpapar covid-19 ini memang rata-rata orang tanpa gejala (OTG).

Meskipun begitu rutan sangat membutuhkan pasokan APD dan multi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Aktifitas pagi bagi OTG kami sarankan untuk melakukan senam pagi dalam meningkatkan imun, namun pihaknya sangat berharap support dari pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19 di Rutan Dumai, dengan keterbatasan anggota," pungkasnya.

(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved