Kaget, Wanita Ini Ditemukan Kejang-kejang di Dalam Kamar, Matanya Melotot, Ternyata Ini yang Terjadi
Kaget. Di dalam kamar mariana sudah kejang-kejang, matanya melotot. Nyawanya coba diselamatkan. namun justru ia muntah dan keluarkan busa
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mariana memilih mengakhiri hdupnya dengan mamakan racun tikus.
Aksi nekat tersebut dilakukannya disuga karena ia depresi dan terpisah dari bayi yang baru dilahirkannya serta sang suami.
Ia bahkan diduga juga sengaja mencari racun tikus tersebut lalu mengakhiri hidupnya di dalam kamar.
Mariana ditemukan kondisi kejang-kejang dan matanya melotot.
Baca juga: Ini Identitas Wanita WNI Diduga Akan Lakukan Bom Bunuh Diri, Ditangkap Militer Filipina
Baca juga: Diduga Tak Sabar Tunggu Hasil Swab, Ayah di Jateng Ini Aniaya Putrinya hingga Tewas Lalu Bunuh Diri
Baca juga: STRES Merasa Terkena Corona, Seorang Ayah Jerat Leher Anak Kandung Lalu Mencoba Bunuh Diri
Kedua orangtuanya yang mendapati kodisi mariana berupaya menolong. Justru dari mulutnya keluar busa.
Nyawanya tak tertolong lagi. Mariana dinyatakan tewas.
Berikut kronologi Peristiwa
Mariana (29) seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo tewas setelah makan racun tikus pada Kamis (15/10/2020).
Ia diduga depresi setelah melahirkan dan dipisahkan dengan anak serta suaminya.
Mariana adalah seorang mantan tenaga kerja wanita. Dua tahun lalu ia pulang dan menikah.
Setelah melahirkan, Mariana depresi. Karena khawatir dengan kondisi Mariana, bayi yang baru dilahirkan Mariana dibawa ke rumah mertuanya.
Saat Mariana depresi, sang suami bekerja di luar negeri.
Baca juga: Merasa Kena Covid, Pria Ini Depresi Bunuh Putrinya & Coba Bunuh Diri, Tulis Surat Dimakamkan 1 Liang
Baca juga: Sulitnya Ekonomi Membuat Pria Ini Hampir Tewas Bunuh Diri, BERUNTUNG Polwan Ini Melintas di TKP
“Korban ini sebelumnya juga pernah bekerja sebagai TKI di luar negeri. Setelah korban pulang kemudian menikah dua tahun yang lalu. Namun setelah melahirkan, korban mengalami stres,” kata Kapolsek Bungkap AKP Joko Suseno Joko saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).
Sebelum ditemukan tewas, Mariana sempat keluar rumah menggunakan motor pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Ia kemudian pulang dan langsung masuk ke dalam kamar.
Kamis siang, ibu korban Tukiyem (65) melihat anak perempuannya kejang dengan mata melotot.
Tukiyem pun berteriak meminta tolong. Oleh sang ayah, Mariana sempat diberi minum air kelapa.
“Korban sempat diberi air kelapa namun malah muntah-muntah dan mengeluarkan busa dari mulut,” jelas Joko.
Nyawa Mariana tak tertolong sebelum sempat dievakuasi ke rumah oleh keluarga. Ia meninggal dunia setelah diketahui makan racun tikus.
Keluarga pun melaporkan kasus tersebut ke perangkat desa dan Polsek Bungkal. Jenazah Mariana kemudian dimakamkan di kampung halamannya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Depresi Aanak Dianiaya
Polisi masih mendalami kejiwaan Endro Gunawan (48), pria yang tega menganiaya anak kandungnya sendiri berinisial IM (12) hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Perum Ngemba Asri, Desa Ngembal, Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (8/10/2020) sore.
Dari hasil pemeriksaan medis, pada fisik IM ditemukan luka memar pada bahu serta luka jeratan pada leher.
IM tewas saat hendak dilarikan ke RSUD dr Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: Putus dari Lutfi, Putri Iis Dahlia Disorot saat ke Mall, Salsha: Jelek Banget Reputasi Gue
Baca juga: Remaja Tampan Perkosa Tante yang Lagi Santai di Depan TV, Payudara Diremas, Alat Vital Dipegang
"Kami masih dalami kejiwaannya," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/10/220).
Endro tega menganiaya anaknya diduga depresi karena dirinya merasa terinfeksi Covid-19.
Kata Aditya, usai membunuh anaknya, Endro kemudian berupaya bunuh diri dengan menggunakan pisau. Namun, nyawa bisa diselamatkan.
Kedua korban pertama kali ditemukan oleh Mulyati, yang merupakan istri Endor yang baru pulang ke rumah usai bepergian.
Saat itu, Mulyati menemukan suaminya dalam kondisi sekerat dengan penuh luka di lantai, sementara putrinya IM, ditemukan kritis di sofa dengan leher terjerat sarung.
Di lokasi kejadian, ditemukan juga dua secarik kertas yang bertuliskan, "Maafkan kami, semoga kami berkumpul lagi" dan "Makamkan kami menggunakan protokol kesehatan dengan satu liang".
Aditya mengaku belum bisa memberikan ketarangan apakah akan menetapkan Endro sebagai tersangka atau belum karena masih mendalami kejiwaannya.
Baca juga: Merasa Kena Covid, Pria Ini Depresi Bunuh Putrinya & Coba Bunuh Diri, Tulis Surat Dimakamkan 1 Liang
Baca juga: Kembali Pria Diduga Depresi Ngamuk Pecahkan Kaca Musala, Warga Ketakutan Sehingga Batal Sholat Ashar
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngembal Kulon Kamal Agus Efendi mengatakan, Endor memang beberapa kali mengeluhkan terpapar Covid-19. Namun, saat di-rapid tes hasilnya selalu non reaktif.
Kemudian Endro mengajukan untuk menjalani swab mandiri. Namun, hasilnya baru akan kelaur pada Sabtu mendatang.
"Mungkin yang bersangkutan tidak sabar menunggu, dan takut menulari kepada anaknya," ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Dheri Agriesta)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat-12.jpg)