Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SEJARAH BARU: Pesawat Komersial UEA Mendarat Perdana Kalinya di Israel

Israel berharap negara-negara Teluk lainnya, seperti Oman dan idealnya Arab Saudi, juga akan menandatangani kesepakatan bersama.

(AFP/Jack Guez)
Bendera Israel dan Uni Emirat Arab berjejer di jalan di kota pesisir Israel, Netanya, pada 16 Agustus 2020. 

Kesepakatan penerbangan akan ditandatangani di Bandara Ben Gurion di Israel.

“Penerbangan perdana diperkirakan akan dimulai dalam beberapa minggu,” kata kementerian.

Dikabarkan pula Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steve Mnuchin dan pejabat tinggi  AS akan bertolak pada Senin (19/10/2020) ke UEA, setelah menyaksikan peresmian normalisasi hubungan Israel-Bahrain.

Pada Selasa (20/10/2020), para pejabat tinggi AS akan menemani delegasi pertama UEA ke Israel.

Sebelumnya Rabu (16/9/2020), di Gedung Putih,  Israel, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian damai untuk membangun hubungan formal, mengakhiri konflik berusia puluhan tahun dalam diplomasi Arab di Timur Tengah.

"Penandatanganan hari ini adalah sejarah baru," ujar Donald Trump, kepada warga yang berkumpul di luar Gedung Putih, setelah penandatanganan perjanjian bersama UEA, Bahrain dan Israel, Selasa (15/9/2020) waktu setempat.

"Ini hari yang luar biasa bagi dunia," kata Trump.

Kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan "lima atau enam" negara lain hampir mengambil kesepakatan serupa dengan Israel.

Namun sayangnya Trump tidak menyebutkan nama negara-negara yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Saya pikir Israel tidak terisolasi lagi," katanya.

Kedua tokoh itu telah berusaha memanfaatkan kesepakatan perdamaian ini sambil menghadapi kecaman domestik atas penanganan pandemi virus corona. 

Hanya beberapa orang di antara puluhan peserta pada upacara Selasa mengenakan masker.

Dengan menandatangani "perjanjian damai" itu, kedua pemimpin dapat membanggakan prestasi kebijakan luar negeri yang signifikan di tengah merosotnya citra mereka di negara masing-masing. 

Selain Netanyahu, Trump menjamu Menteri Luar Negeri UEA dan Bahrain, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan Abdullatif bin Rashid Al Zayani, di South Lawn Gedung Putih - tempat yang sama di masa Bill Clinton pada tahun 1993 ketika perdana menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin, dan ketua PLO, Yasser Arafat, berjabat tangan.

Israel berharap negara-negara Teluk lainnya, seperti Oman dan idealnya Arab Saudi, juga akan menandatangani kesepakatan bersama.

Israel, yang menganggap Iran musuh bebuyutannya, tengah berebut simpati negara-negara Arab untuk mengurangi dominasi Iran.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved