GAWAT, WHO Keluarkan Peringatan, Penyebaran Covid-19 Masuk Fase Mengkhawatirkan
Gawat, badan kesehatan dunia (WHO) memperingatkan akan bahaya Virus Corona, Covid-19 yang sudah memasuki fase mengkhawatirkan.
Laju pandemi terus meningkat. Data Reuters menunjukkan, hanya butuh 32 hari untuk beralih dari 30 juta kasus virus corona secara global menjadi 40 juta
Sebelumnya, membutuhkan 38 hari untuk mencapai 30 juta, lalu 44 hari untuk menyentuh angka 20 juta, serta tiga bulan untuk menembus angka 10 juta.
Rekor peningkatan infeksi baru dalam satu hari terlihat pada akhir pekan lalu, dengan kasus virus corona global meningkat di atas 400.000 untuk pertama kalinya.
Menurut data Reuters, rata-rata ada sekitar 347.000 kasus virus corona setiap hari selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan 292.000 pada minggu pertama Oktober lalu.
Baca juga: Viral Ambulans dan Orang Berbaju Hazmat Bawa Hantaran Pernikahan di Palembang, Kena Sanksi Dinkes
Pemberian Vaksin Diprioritaskan bagi Petugas Kesehatan dan Orang Tua
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan penduduk usia muda dan sehat akan lebih lama mendapatkan vaksin Covid-19.
Kemungkinan kelompok ini tidak akan mendapatkan vaksin virus corona hingga 2022. Hal itu ditegaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/10/2020),
Melansir CNBC, Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan pemberian vaksin pertama akan diprioritaskan kepada petugas kesehatan, pekerja garis depan dan orang tua.
Meski demikian, rincian penerima vaksin prioritas masih dikerjakan oleh WHO dan tim penasihatnya. Apalagi, vaksin untuk virus tersebut belum dianggap aman dan efektif oleh WHO, Uni Eropa atau Amerika Serikat.
Swaminathan mengatakan, saat ini, masyarakat cenderung berpikiran bahwa pada tanggal 1 Januari atau 1 April, mereka akan mendapatkan vaksin, dan kemudian semuanya akan kembali normal. “Tidak akan berhasil seperti itu,” jelasnya kepada CNBC.
Dia memprediksi, dunia diharapkan akan memiliki setidaknya satu vaksin yang aman dan efektif pada tahun 2021. Namun jumlah vaksin ini tersedia dalam jumlah terbatas.
Seperti yang diketahui, saat ini, lebih dari 10 vaksin virus corona di seluruh dunia sedang dalam uji klinis tahap akhir. Swaminathan menambahkan, karena berbagai vaksin berpotensi untuk didistribusikan, Kelompok penasihat strategis yang terdiri dari para ahli imunisasi (SAGE) akan merilis panduan tentang populasi apa yang paling cocok untuk setiap vaksin dan bagaimana mendistribusikannya secara logistik.
“Kebanyakan orang setuju bahwa ini dimulai dengan petugas kesehatan dan petugas garis depan, tetapi bahkan kemudian Anda perlu menentukan siapa di antara mereka yang memiliki risiko tertinggi dan kemudian orang tua dan seterusnya,” kata Swaminathan.
Baca Juga: Raperda Covid-19 DKI Jakarta: Warga yang tolak tes swab akan didenda Rp 5 juta
Dia bilang, akan ada banyak panduan yang akan dirilis. "Tapi saya pikir orang muda yang sehat mungkin harus menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan vaksin,” tegasnya.
Baca juga: Pesta Miras Berakhir Tragis, Seorang Nelayan Tewas Bersimbah Darah dengan Usus Terburai
