Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Takut Sedikit Pun, Remaja 16 Tahun Serang Kantor Polisi, Tikam Petugas Sebelum Ditembak Mati

Pelaku sempat menikam seorang petugas polisi dan berusaha membakar kantor polisi di Tatarstan yang mayoritas Muslim.

Editor: Muhammad Ridho
firearmsid.com
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM -- Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun menyerang kantor polisi Kukmor, Tatarstan, Rusia Jumat (30/10/2020).

Pelaku sempat menikam seorang petugas polisi dan berusaha membakar kantor polisi di Tatarstan yang mayoritas Muslim.

Tetapi, polisi langsung menembak mati remaja itu, dalam serangan yang tampaknya seperti yang dilakukan di Prancis.

Remaja laki-laki itu melemparkan bom molotov ke kantor polisi pada Kamis (29/10/2020) malam dan menikam seorang petugas polisi yang mencoba menahannya, kata penyelidik Rusia, Jumat (30/10/2020).

Petugas polisi lain kemudian menembak anak berusia 16 tahun itu, yang tewas di tempat.

Pihak berwenang memperlakukan insiden sebagai upaya serangan teroris, tetapi tidak segera memberikan motif remaja tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Tatarstan mengkonfirmasi laporan media, remaja tersebut meneriakkan “Allahu akbar!” dan mengancam akan membunuh "musuh Allah".

Media lokal mengidentifikasi remaja berusia 16 tahun itu bernama Vitaly Antipov, yang dilaporkan menganggur dan tidak bersekolah.

Situs Business Online mengatakan Antipov adalah anak tiri seorang terpidana teroris yang dinyatakan bersalah meledakkan pipa gas dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara pada 2001.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menolak untuk mengaitkan serangan itu dengan kekerasan Islam yang sedang berlangsung di Prancis dan menyebutnya sebagai insiden kriminal yang terisolasi.

Banyak komunitas Muslim Rusia yang kesal dengan reaksi Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap pembunuhan seorang guru sekolah dua minggu lalu.

Pembelaannya atas kebebasan berekspresi termasuk mengejek agama memicu protes di luar kedutaan Prancis di Moskow dan memicu komentar marah dari Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya di Rusia.

Kadyrov awal pekan ini mengklaim bahwa Macron 100 kali lebih buruk daripada teroris karena provokasi yang berbahaya.

Dia sempat diperingatkan oleh Kremlin karena ikut campur dalam kebijakan luar negeri Rusia.

Kadyrov bersikeras bahwa dia berbicara dalam kapasitas pribadi sebagai seorang Muslim yang merasa harus membela agamanya.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Remaja Rusia Berusia 16 Tahun Serang Kantor Polisi, Tikam Petugas Sebelum Ditembak Mati, https://aceh.tribunnews.com/2020/10/31/remaja-rusia-berusia-16-tahun-serang-kantor-polisi-tikam-petugas-sebelum-ditembak-mati?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved