Ancam Bakar Kantor Desa, Pria Paruh Baya Marah-marah Sambil Bawa Sebotol Bensin, Eh Ternyata

Jadi informasinya seperti itu karena orang tersebut marah-marah dan mendatangi kantor Desa Banglas dengan membawa botol minuman yang berisi bensin

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Pria yang derita gangguan jiwa (baju putih) nyaris membakar kantor Desa Banglas Kepulauan Meranti. Foto ini diambil sebelum proses pemberangkatan yang bersangkutan ke RSJ Tampan Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Seorang pria paruh baya nyaris membakar kantor Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti pada Senin (2/11/2020).

Walaupun demikian diketahui pria paruh baya tersebut memiliki gangguan jiwa.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemeberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3KB) Agusyanto Bakar kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (3/11/2020).

"Jadi informasinya seperti itu karena orang tersebut marah-marah dan mendatangi kantor Desa Banglas dengan membawa botol minuman yang berisi bensin," ujar Agusyanto.

Baca juga: Dugaan Politik Uang Tak Penuhi Unsur Pidana, Sentra Gakkumdu Bengkalis Hentikan Proses Penyidikan

Baca juga: Edwar Sanger dan Sudarman Pensiun Tahun Depan, Tiga Jabatan Eselon II Pemprov Riau Akan Dilelang

Baca juga: Hotel Grand Jadi Tempat Isolasi OTG, Satgas Covid-19 Pelalawan Minta Pasien Corona Registrasi

Dari informasi pria tersebut sempat menyiram bensin ke lantai dan ke meja kerja yang didalam kantor desa sambil memegang korek api.

Untungnya aksi pria itu berhasil digagalkan oleh warga yang dengan sigap menghalau aksi pria tersebut.

Kemudian pihak desa memanggil babinsa untuk melakukan pengamanan dan yang bersangkutan dibawa ke Dinas Sosial menggunakan mobil patroli kepolisian.

"Jadi orang tersebut langsung dibawa ke kantor saya, jadi semalam sama camat juga mengantar ke kantor," ujarnya.

Agusyanto mengatakan pria tersebut kemudian langsung diproses untuk dibawa ke Kota Pekanbaru. Hal itu harus segera dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Jadi kemarin kita harus segera proses, karena yang begitu kita nggak tahu apalagi yang terjadi nantinya, sebelumnya dia mau bakar kantor desa," ujar Agusyanto.

Dikatakannya, dalam proses pemberangkatan yang bersangkutan pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Baznas dan juga pihak RSUD Kepulauan Meranti.

"Jadi untuk dana memberangkatkannya kita gotong ramai-ramai dari Baznas Dinas Sosial dan dari kecamatan," ujarnya.

Pria tersebur langsung diserahkan kepada pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Pekanbaru.

"Jadi surat rekomendasi kita ada, dan juga surat rujukan dari RSUD Kepulauan Meranti," tuturnya.

Ditinggal Anak Istri

Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi mengatakan, bahwa yang bersangkutan bertindak demikian diduga kuat mengalami gangguan jiwa karena lama ditinggal anak dan istrinya.

"Menurut cerita bahwa yang bersangkutan memang sedang mengalami stres karena sedang berjauhan dengan anak dan istrinya.

Pria tersebut diketahui merupakan warga di Kecamatan Tebingtinggi dan masih memiliki keluarga.

"Keluarga yang juga ikut mengantar dan mendampingi saat pasien dirujuk ke RSJ Tampan.”

“Mereka ditumpangkan untuk istirahat tidur di rumah singgah pemerintah kabupaten di Pekanbaru," ujarnya.

Camat Rayan Pribadi berharap pria tersebur bisa segera menjalani proses perawatan dan sembuh.

"Kita berharap bahwa yang bersangkutan segera sembuh dan kembali dan tentu bisa berkumpul kembali dengan anak dan istrinya seperti biasa dan menjalani kehidupan dengan normal," harap Camat Rayan.

( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved