Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Stres Ditinggal Anak Istri, Pria 55 Tahun Bawa Bensin Sambil Ngamuk, Nyaris Bakar Kantor Desa

Pria berusia 55 tahun tersebut diketahui sempat mendatangi kantor desa sambil marah dan menyiram kantor desa dengan bensin yang dibawanya

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Pria yang derita gangguan jiwa (baju putih) nyaris membakar kantor Desa Banglas Kepulauan Meranti. Foto ini diambil sebelum proses pemberangkatan yang bersangkutan ke RSJ Tampan Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Pria yang nyaris membakar kantor Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti telah menjalani proses perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Pekanbaru.

Pria berusia 55 tahun tersebut diketahui sempat mendatangi kantor desa sambil marah dan menyiram kantor desa dengan bensin yang dibawanya.

Camat Tebingtinggi Rayan Pribadi SH, menjelaskan bahwa yang bersangkutan stres karena ditinggal oleh istrinya dan anaknya yang berumur 6 tahun.

"Jadi kalau kita bilang gila tidak juga, tapi dia stres karena selama dua bulan ini dia ditinggal oleh istri dan anaknya yang masih muda tanpa pemberitahuan," ujar Rayan kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Optimistis Capat Target, Retribusi Sampah di Kota Pekanbaru Hampir Mencapai Rp 5 Miliar

Baca juga: Diupah Rp 20 Juta Bikin Kompol IZ Tak Ragu Bawa 16 Kg Sabu, Sudah Ditahan,Tak Ada Perlakuan Khusus

Baca juga: Tidak Ada Peningkatan Penumpang Masuk Melalui Pelabuhan di Selatpanjang Pascalibur Panjang

Dikatakannya, pria tersebut sempat mengamuk di kantor desa sambil menyebut nama istri dan anaknya yang meninggalkannya.

"Jadi saat di sana dia juga teriak-teriak istrinya dan anaknya. Jadi kita duga memang karena hal tersebut," ujarnya.

Setelah pria itu diamankan, pihak kecamatan dan stakeholder lain kemudian mengambil kebijakan agar pria tersebut menjalani perawatan.

"Karena kita gak tahu apa yang terjadi bila yang bersangkutan tidak dirawat.”

“Jadi saya sebagai camat dan sejumlah pihak berinisiatif untuk membawa yang bersangkutan untuk dirawat di RSJ di Pekanbaru. Karena untuk penanganannya kita tidak bisa dokter umum," ujarnya.

Rayan juga mengatakan seluruh proses administrasi yang bersangkutan telah selesai hingga tengah malam setelah diantar.

"Jadi prosesnya dari sore hingga jam 12 malam tadi.’

“ Lalu keluarga yang mengantar bersama dua anggota satpol PP yang mendampingi bisa pulang ke mes Pemkab Meranti yang ada di Pekanbaru," tuturnya.

Dijelaskan Rayan semua biaya perawatan pria tersebut dibebankan kepada pemerintah daerah.

"Jadi semua biaya selama perawatan ditanggung oleh pemda.”

“ Jadi kita sudah siapkan SKTM yang bersangkutan, surat rekomendasi donasi soail dan surat rujukan juga suda kita siapkan," tuturnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved