Soroti Pilpres di Amerika Serikat, Ayatollah Ali Khamenei : Benar-benar Tontonan!
Donald Trump dan Joe Biden bersaing di Pilpres AS, Begini kata Ayatollah Ali Khamenei terkait situasi di AS
TRIBUNPEKANBARU.COM- Iran menyoroti proses pemilihan suara di Amerika Serikat yang memasuki saat-saat menentukan.
Dua calon yang bersaing yakni Donald Trump dan Joe Biden memiliki klaim kemenangan atas suara yang diperoleh.
Terkait dengan situasi yang terjadi di AS, Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memberikan tanggapannya.
Baca juga: Video: Terseret Arus Saat Mancing Ikan, Anak Malaysia Ditemukan di Perairan Indonesia
Baca juga: Tak Pede dengan Kehadiran Bulu Ketiak? Yuk Coba 6 Bahan Alami Ala Rumahan Ini untuk Merontokkannya
Baca juga: China Tak Kunjung Usai Mengganggu Kedaulatan Negara Lain, Kini Giliran Jepang Yang Direcoki
Ia mengatakan pemungutan suara itu telah mencerminkan realitas demokrasi AS.
Lebih dari 24 jam setelah TPS terakhir ditutup di negara bagian Alaska, pertempuran untuk presiden AS masih belum diputuskan.
Presiden AS, Donald Trump telah menyebabkan keresahan bahkan di antara para pemimpin Partai Republiknya sendiri dengan tegas menuduh adanya kecurangan dalam penghitungan suara oleh tim lawan.
Sementara, tim kampanye Joe Biden balik menuduh capres petahana sedang berusaha untuk menolak hak elektoral dari puluhan ribu pemilih.
"Benar-benar tontonan!" kata pemimpin tertinggi Iran, Khamenei di Twitter pada Rabu malam (4/11/2020).
"Ada yang bilang ini pemilu paling curang dalam sejarah AS. Siapa bilang begitu? Presiden yang saat ini sedang menjabat."
"Saingannya mengatakan Trump bermaksud untuk mencurangi pemilihan! Beginilah #USElections dan demokrasi AS," ungkapnya seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (5/11/2020).
Polarisasi politik AS yang semakin dalam sejak kemenangan mengejutkan yang didapat Trump dalam pemilu 4 tahun lalu, telah menarik keprihatinan, bahkan dari sekutu Barat.
Baca juga: Jasad Bocah 5 Tahun Malaysia Ditemukan di Perairan Indonesia Setelah Terseret Arus dari Negaranya
Baca juga: 3 hari Bocah 13 Tahun Hilang, Ternyata Ia Dilecehkan Oleh 10 Pria, Pacarnya Ambil Giliran Duluan
Jerman, sebelumnya telah memperingatkan tentang "situasi yang sangat eksplosif" setelah pemungutan suara.
Terlepas dari tuduhan AS bahwa Teheran berusaha menggunakan media sosial untuk memengaruhi pemilih menjelang hari pemungutan suara, kepemimpinan Iran secara terbuka bersikeras bahwa mereka tidak memihak kandidat manapun, meskipun kebijakan mereka sangat berbeda terhadap Teheran.
Trump telah memimpin kampanye "tekanan maksimum" terhadap republik Islam itu, dengan menarik Washington keluar dari kesepakatan multilateral mengenai program nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi sepihak yang melumpuhkan.
Sementara, Biden telah mengisyaratkan dia siap untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir penting yang dicapai pada 2015, ketika dia menjabat sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Namun pada Selasa (3/11/2020), Khamenei menegaskan hasil pemilu tidak akan berdampak pada kebijakan Iran.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Iran: Kekacauan Pilpres AS adalah Wajah Realitas Demokrasinya
