Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

17 Juta Ekor Cerpelai Bakal Dimusnahkan di Denmark Guna Antisipasi Mutasi Covid-19

Beberapa bulan ini, kasus virus corona terdeteksi di peternakan cerpelai di wilayah Jutland, bagian utara Denmark, dan beberapa di negara Eropa.

Editor: CandraDani
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Cerpelai dikembang-biakkan di peternakan untuk mendapatkan bulunya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 17 juta cerpelai akan dimusnahkan di Denmark, setelah versi mutasi virus corona yang dapat menyebar ke manusia terdeteksi di peternakan hewan sejenis musang itu.

Denmark adalah produsen terbesar di dunia untuk bulu cerpelai.

Cerpelai yang berada di 1.000 peternakan akan dimusnahkan.

"Ini akan menjadi usaha yang sangat besar," kata Kepala Kepolisian, Thorkil Fogde.

Menurut dia, pemusnahan akan dilakukan sesegera mungkin.

Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Dapat Ceramah dari Mualaf Prancis Shopie Petronin Via Surat Terbuka

Beberapa bulan ini, kasus virus corona terdeteksi di peternakan cerpelai di wilayah Jutland, bagian utara Denmark, dan beberapa di negara Eropa.

"Namun, kasus di Denmark, virus menyebar cepat dengan lima kasus dari jalur virus baru telah ditemukan di peternakan cerpelai. Sebanyak 12 orang terinfeksi," kata pihak berwenang.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen menyebut, situasi itu sangat serius.

Ia juga mengutip laporan pemerintah yang menyebutkan virus yang bermutasi telah melemahkan kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi, dan berpotensi membuat vaksin covid-19 yang tengah dikembangkan menjadi tidak efektif.

Baca juga: Joe Biden Menang di Nevada, Donald Trump Unggul Tipis di Pennsylvania, Hasil Sementara Pilpres AS

"Kami memiliki tanggung jawab besar terhadap populasi kami sendiri, tapi dengan mutasi yang telah ditemukan, kami akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk seluruh dunia," ucapnya, dalam konferensi pers.

Adapun, Spanyol tercatat telah memusnahkan 100.000 cerpelai pada Juli lalu, setelah ditemukan kasus virus corona di sebuah peternakan di provinsi Aragon.

Puluhan ribu hewan itu juga telah disembelih di Belanda, menyusul wabah pada peternakan di sana.

Penelitian sedang dilakukan, mengenai bagaimana dan kenapa cerpelai bisa terinfeksi dan menyebarkan virus corona. 

Baca juga: WOW, Pemilu Amerika Serikat Habiskan Biaya Rp 210 Triliun, Terbesar Dalam Sejarah

Jepang Ikut Musnahkan Ratusan Ribu Ayam

Sementara itu, otoritas lokal di Jepang barat mulai memusnahkan sekitar 330 ribu ekor ayam setelah ditemukan wabah flu burung yang berpotensi besar menjadi patogen.

Wabah flu burung dipastikan muncul di sebuah peternakan ayam di Kota Mitoyo, Kagawa barat, Jepang.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang membagikan vaksin flu burung gratis kepada peternakan ayam
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang membagikan vaksin flu burung gratis kepada peternakan ayam (internet)

Kantor berita Kyodo melaporkan, wabah itu kembali muncul untuk pertama kalinya di Jepang dalam hampir 3 tahun terakhir, dan pemerintah daerah telah meminta bantuan dari angkatan bersenjata.

Operasi pemusnahan dimulai pada Kamis (5/11), dan diharapkan rampung dalam 10 hari ke depan.

Dilansir Anadolu Agency, perintah pemusnahan dilakukan setelah peternakan itu melaporkan hampir 3.800 ayam mati dalam 4 hari.

Otoritas setempat telah melarang peternakan ayam lain dalam radius 10 kilometer dari lokasi infeksi memindahkan unggas dan telurnya.

Menurut pemerintah prefektur Kagawa, langkah itu mencakup sekitar 4,62 juta ayam di 115 peternakan, tapi belum ada laporan kematian terbaru dari unggas lain di zona tersebut.

"Saya tidak mengerti bagaimana infeksi itu berasal sejak kami menerapkan langkah-langkah sanitasi dengan cermat. Saya tidak punya pilihan selain menunggu instruksi dari pihak berwenang," kata pemimpin perusahaan yang mengoperasikan peternakan yang terinfeksi.

Baca juga: Anak Donald Trump Mencak-mencak ke Partai Republik, Don Trump: Lemah, Eric Trump: Seperti Domba

Dilansir Kyodo News, para peternak unggas setempat menyatakan keprihatinan tentang dampaknya terhadap bisnis mereka.

"Saya dalam masalah karena saya tidak bisa mengirim telur, kecuali (ayam-Red) dipastikan negatif dalam tes," kata peternak unggas berusia 60-an yang menjalankan bisnis dalam zona 3 kilometer.

"Saya hanya bisa berdoa agar ayam saya tidak terinfeksi," kata peternak lain, Hiroaki Ando (59), yang menjalankan bisnis dalam zona 10 kilometer.

Kementerian Pertanian Jepang menyatakan akan menghentikan sementara ekspor ayam dan telur.

Menurut kantor PM Jepang, di Tokyo, Perdana Menteri Yoshihide Suga menginstruksikan anggota kabinet mengambil langkah pencegahan dan membagikan informasi dengan cepat. Ia juga meminta para peternak unggas untuk tetap waspada. 

Baca juga: Horee! Facebook Mulai Hapus Akun Buzzer Propaganda Politik, Jagat Maya Bakal Damai

"Pemerintah akan bekerja sebagai satu kesatuan dan mengambil tindakan besar-besaran untuk mencegah penyebaran infeksi," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, pada pertemuan Kabinet mengenai wabah itu.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup telah meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap burung liar ke tiga tingkat tertinggi.

Kementerian itu juga meningkatkan pengawasan, menyusul kematian mencurigakan burung liar dalam radius 10 Km dari peternakan yang terinfeksi di Kagawa. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Antisipasi Mutasi Covid-19, Denmark bakal Musnahkan Belasan Juta Cerpelai, dan Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Virus Flu Burung Muncul Lagi di Jepang, Ratusan Ribu Ayam Dimusnahkan,

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved