Awalnya Pria Ini Dengar Suara Jeritan, Saat Didatangi Lihat Ada Sosok Tebaring di Tanah, Warga Geger
ketika pulang dari ladang Carles Simbolon Warga Dusun Rambingan Tarabintang mendengar ada suara jeritan di perladangan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, HUMBAHAS - Warga geger dengan penemuan seorang pria dalam kondisi terguling dan kejang-kejang di Kabupaten Humbahas.
Sosok tersebut ditemukan warga yang akan pulang dari ladang.
Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Tribunmedan.com, Humas Polres Humbahas Bripka Syawal Lolo Bako mengatakan penemuan mayat tersebut diduga dianiaya hingga meninggal dunia.
"Sementara diduga karena penganiayaan hingga meninggal," ujar Lolo Bako di Mako Polres Humbahas, Jumat (6/11/2020).
Mayat tersebut diketahui bernama Saut Hasugian berusia 49 tahun Warga Dusun Rambingan Desa Tarabintang Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbahas.
Awal kronologi mayat ini ditemukan oleh Carles Simbolon pada hari kamis 05 November 2020 Pukul 14.00 WIB.
Korban ditemukan di Lae Soban Dusun Rambingan Desa Tarabintang Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbahas.
Sebelumnya ketika pulang dari ladang Carles Simbolon Warga Dusun Rambingan Tarabintang mendengar ada suara jeritan di perladangan.
Lalu Carles menemui Bachtiar Tinambunan yang saat itu sedang duduk di warung dan memberitahu dia mendengar ada suara jeritan keras di Lae Soban.
Lalu Bahctiar pergi ke lokasi dan melihat korban sudah terguling dan kejang-kejang.
Korban alami luka robek dan terbelah di telinga kanan, Lebam dimata kanan, Luka dipelipis kanan.
Kemudian saksi Bachtiar Tinambinan memberitahukan kepada Simson Siagian yang merupakan keluarga korban.
Simson dan dan masyarakat lainnya pun pergi menuju ke lokasi, dan disana mereka melihat korban sudah jatuh tidak bernyawa.
"Saat ini korbam sudah divisum dan polosi langsung menyelidiki pelaku," kata Lolo Bako. (Jun-tribun-medan.com)
Berita lain:
Terungkap Fakta Sadis Penemuan Mayat Perempuan di Kandang Buaya, Pelaku Ternyata Selingkuhan Korban
TRIBUNPEKANBARU.COM - Akhirnya, kasus penemuan mayat wanita di pinggir kolam buaya Kabupaten Berau terungkap.
Fakta sadis di balik penemuan mayat tersebut terungkap, mayat sengaja dibuang ke kolam buaya untuk menghilangkan jejak.
Pelaku pembunuhan sengaja membuangnya ke kolam buaya dengan harapan buaya memakan jasad korban dan jejak pembunuhan hilang.
Polisi mengungkap mayat wanita tersebut memang sengaja dibuang ke kolam buaya untuk menghilangkan jejak.
Rencana pelaku tersebut gagal, pada kenyataannya, mayat wanita itu justru tak dimakan buaya.
Jenazah Fransiska (23) ditemukan pada Rabu (21/10/2020).
Fransiskan menurut Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto merupakan pegawai lepas di sebuah kafe.
"Pendatang dari Jawa yang kebetulan bekerja di Berau," kata Edy dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Edy menuturkan Fransiska tewas dibunuh oleh RA (34).
Kasus pembunuhan ini terjadi pada Selasa (20/10/2020).
Pelaku RA mengajak pasangan selingkuhnya, FS berkaraoke di salah satu kafe.
Adapun pekerjaan FS adalah pekerja lepas kafe di Kabupaten Berau.
Setelah berkaraoke, keduanya berhubungan badan.
Pelaku menjanjikan akan memberikan uang pada korban jika korban mau menemani selama karaoke sampai berhubungan badan.
Namun, rupanya kata-kata itu tak ditepati oleh pelaku.
Korban yang merasa dibohongi oleh pelaku, mengancam akan melaporkan kejadian itu ke keluarganya.
"Pelaku ini tidak memberikan uang sesuai yang dijanjikan. Jadi korban bilang ingin melapor keluarganya. Saat itu pelaku merasa terancam dan takut," kata Edy.
Baca juga: Sabu dan Ekstasi Diblender, Pelaku HS Dihadirkan Saat Pemusnahan Barang Bukti di Polres Inhil
Baca juga: Pohon Ritual Adat Untuk Tempat Suku Asli Aborigin Melahirkan Malah Ditebang Demi Bangun Jalan Raya
Kemudian terbersit di benak RA untuk membunuh FS.
Dengan menggunakan mobil, pelaku mengajak korban menuju ke tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur.
Namun, pelaku berhenti di tengah jalan. Kepada korban, ia mengaku akan membeli lakban dan tali.
Alat-alat tersebutlah yang akan digunakan pelaku untuk membunuh FS.
Saat itu FS tak menyadari rencana jahat RA.
Sebelum membunuh korban, pelaku sempat kembali berhubungan badan dengan FS.
Setelah itu, pelaku menjerat leher FS dengan tali, mengikat tangan dan membekap mulut korban.
Pelaku kemudian melarikan diri ke Palangkaraya usai membuang korban di tepi kolam Mayang Mangurai, Teluk Bayur.
Kolam tersebut diketahui adalah kolam penangkaran buaya.
Edy mengatakan pelaku membuang jasad Fransiska ke kolam buaya dengan harapan korban dimakan buaya.
"Saya sampaikan bahwa kejahatan tidak ada yang sempurna bahwa pelaku ingin menghilangkan jejak dengan membuang korban ke kolam buaya dengan harapan dimakan Buaya
tapi ternyata korban terhalang kayu sehingga tidak dimakan buaya," tuturnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Kaltim.
Polisi berhasil menangkap pelaku pada Minggu (25/10/2020).
Ia terancam hukuman seumur hidup lantaran dijerat Pasal 338 jo Pasal 340 KUHP.
Baca juga: Jalinan Cintanya Dengan ABG SMU Melanggar Adat, Pemuda di SBD Disiksa, Oknum Anggota pun Terlibat
Baca juga: PROYEK Rp 9 Miliar, Kejati Riau Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Jalan di Kabupaten Kampar
Pamit Kerja
Korban Fransiska dikabarkan sempat berpamitan dengan suaminya sebelum pergi bekerja.
AKP Rido Doly mengatakan korban merupakan pekerja di sebuah cafe.
“Dia pekerja freelance di sebuah cafe. KTP-nya di Pulau Jawa,” terang AKP Rido Doly.
AKP Rido Doly mengatakan dari keteranngan suaminya, FS sempat pamit pergi bekerja.
FS pamit pergi bekerja ke suami sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (20/10/2020).
Sampai kemudian pukul 16.00 Wita, Rabu (21/10/2020) FS ditemukan tak bernyawa.
Suaminya sendiri, kata AKP Rido Doly, tak mengetahui lokasi tempat FS bekerja.
Sejak malam itu suaminya hilang kabar hingga keesokan harinya FS ditemukan tak bernyawa.
Saat ditemukan, AKP Rido Doly meyakini sebenarnya FS masih berpakaian lengkap.
"Dia ada pakaian, tapi mungkin saat dilempar rok lepas," kata AKP Rido Doly.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan CCTV mencari jejak korban mulai dari keluar rumah hingga ke cafe.
"Kita masih selidiki, otopsi sedang berjalan, nanti kita kabari lagi ya," kata AKP Rido Doly.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Warga Humbahas Geger, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Perladangan, Diduga Korban Pembunuhan, https://medan.tribunnews.com/2020/11/06/warga-humbahas-geger-seorang-pria-ditemukan-tewas-di-perladangan-diduga-korban-pembunuhan?_ga=2.216327958.1842196953.1604461017-1770940462.1513760784.
Penulis: Arjuna Bakkara
Editor: Royandi Hutasoit