Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Donald Trump Galang Dana Rp 853 Miliar Untuk Gugat Pilpres AS, Kemenangan Joe Biden di Depan Mata

Permintaan dana ini datang ketika tim kampanye Trump dan Biden bersiap untuk pertarungan hukum yang berpotensi untuk berlarut-larut atas hasil pemilu.

AFP/JIM WATSON, SAUL LOEB
Joe Biden VS Donald Trump dalam Pilpres AS 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Donald Trump membutuhkan US$ 60 juta atau sekitar Rp 853 miliar untuk menggugat Pilpres AS ke Mahkamah Agung.

Uang tak sedikit tersebut harus dikumpulkan oleh Republik jika ingin jagoannya tetap memiliki peluang di Pilpres AS.

Saat ini, partai Republik tengah menggalang dana untuk memenuhi ambisi Trump.

Tim kampanye Trump telah mengajukan banyak tuntutan hukum di beberapa negara bagian selama pemilihan hari Selasa kemarin.

Sementara itu, Partai Demokrat Joe Biden semakin dekat ke Gedung Putih.

"Mereka menginginkan US$ 60 juta," kata seorang donor dari Partai Republik yang menerima permohonan dari kampanye dan Komite Nasional Republik (RNC).

Dua sumber lain mengatakan tim kampanye menginginkan sebanyak US$ 100 juta untuk komite penggalangan dana bersama, sebuah tanda dari skala perjuangan hukum yang diharapkan akan meningkat dari tim kampanye.

Permintaan dana ini datang ketika tim kampanye Trump dan Biden bersiap untuk pertarungan hukum yang berpotensi untuk berlarut-larut atas hasil pemilu.

Sejak pemungutan suara berakhir pada hari Selasa, kampanye Trump telah mengirimkan email teks yang menuduh adanya kecurangan dan meminta adanya sumbangan.

Trump, yang memulai balapan dengan keuntungan finansial yang kuat, mengakhiri kampanyenya dengan berjuang untuk mengimbangi raksasa penggalangan dana Biden.

Seorang penasihat Trump menggambarkan strategi litigasi kampanye sejauh ini kacau, tidak terorganisir, dan merugikan presiden.

Penasihat tersebut, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa tim Trump tampaknya terkejut dengan hasil pemilihan dan tidak siap untuk melakukan pertarungan hukum.

Menurut sumber lain, penasihat senior kampanye Trump David Bossie, seorang aktivis konservatif terkemuka yang memimpin kelompok advokasi Citizens United, telah dipilih untuk memimpin tantangan hukum pasca pemilihan.

Bossie adalah bagian dari sekelompok loyalis Trump yang berada di Las Vegas pada minggu ini menantang penghitungan di Nevada dan merupakan pendukung di antara lingkaran dalam Trump.

Biaya kampanye termahal dalam sejarah AS

Biaya kampanye Pilpres AS tahun 2020 ini sangat fantastis. menelan biaya sekitar US $ 14 miliar atau Rp 210 triliun.

Jumlah itu memecahkan rekor dari pelaksanaan pilpres pada periode sebelumnya.

Dilansir Tribunpekanbaru.com dari SCMP pada Jumat (6/11/2020) disebutkan,.

besarnya Biaya kampanye Pilpres AS tahun 2020 menunjukkan bahwa partai politik di negara itu makin jor-joran mengeluarkan uang banyak untuk membiayai kontestasi pemilihan presiden.

Berdasarkan analisa dari Center for Responsive Politics, sebuah kelompok penelitian non-partisan yang melacak uang dalam pesta politik di AS menyebutkan,

Biaya kampanye Pilpres AS tahun 2020 dan Pileg 2020 tahun ini hampir dua kali lipat dari biaya pemilu 2016, dan lebih dari tiga kali lipat dari tahun 2000.

Dalam helat itu, Partai Demokrat kehilangan banyak biaya dalam pesta demokrasi itu.

Biaya itu tak berbanding dengan hasil yang mereka dapatkan.

Misalnya saja, senator Jaime Harrison dari Carolina Selatan dikalahkan oleh Senator Republik petahana dari Carolina Selatan Lindsey Graham.

Padahal Jaime Harrison sudah menghabiskan biaya 108 juta Dolar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun.

“Kepada semua kaum liberal di California dan New York, Anda telah membuang banyak uang,” kata Graham setelah terpilih kembali.

Hal Serupa juga dialami oleh Amy McGrath di Kentucky.

Ia kalah telah dari Mitch McConnell dari Partai Republik,

seorang senator sejak 1985 yang sangat diharapkan oleh Partai Demokrat untuk digeser karena keengganannya berkompromi.

Padahal McGrath, mantan pilot pesawat tempur Angkatan Laut,

telah menghabiskan uang 88 juta dolar AS atau Rp 1,3 triliun.

Biaya itu tercatat sebagai biaya Senat termahal kedua dalam sejarah AS.

Uang tak kalah banyak juga dikeluarkan oleh kandidat dari Partai Republik.

Di New York, partai ini mengusung John Cummings.

Dalam Pemilu John Cummings kehilangan Rp 225 miliar dalam melawan Alexandria Ocasio-Cortez, seorang sosialis Demokrat berusia 31 tahun.

Namun upaya itu gagal, Alexandria Ocasio-Cortez kembali duduk jadi senator.

Bagi pakar pembiayaan kampanye, kerugian yang mahal memastikan,

bahwa uang bukanlah satu-satunya faktor dalam memenangkan pemilu, dan tidak dapat mengubah lanskap politik dalam semalam.

Evers-Hillstrom , peneliti Center for Responsive Politics mengatakan,

Pembiayaan kampanye dengan jor-joran adalah salah kunci untuk memenangkan pemilu.

Biaya terbesar adalah kampanye periklanan dan mengembangkan pengenalan nama.

Namun, ia menggarisbawahi, di Amerika Serikat, upaya untuk memutar sentimen politik yang telah mengakar sejak lama adalah pekerjaan yang sangat sulit.

"Jika Anda berada dalam status ultra-merah, peluang Anda untuk menang hampir nol," kata Evers-Hillstrom.

(*)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved