TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap presiden Amerika Serikat selalu meninggalkan surat di atas meja Gedung Putih untuk presiden selanjutnya.
Entah siapa presiden AS pertama yang memulai tradisi ini.
Surat tersebut berisikan pesan, saran, pengalaman dan juga nasihat.
Mereka tetap akan meninggakan surat tersebut meski mereka marah karena hasil Pilpres AS tak seperti harapan mereka.
Namun, begitulah tradisi di Gedung Putih.
Dilansir dari Daily Star, Donald Trump menerima surat dari Barack Obama ketika dia menjabat, dan meskipun Trump mempertanyakan apakah dia benar-benar lahir di Amerika, pesan Obama bernada ramah.
Begitu juga dengan Barack Obama, usai menjabat presiden AS selama dua periode, ia harus keluar dari Gedung Putih.
Namun, ia tetap menjalankan tradisi presiden-presiden AS terdahulu.
Ia meninggalkan surat di atas meja kerja yang berisikan selamat atas keberhasilan, pesan, nasihat hingga pengalamannya di Gedung Putih.
"Selamat atas pencapaian yang luar biasa," katanya.
"Jutaan orang telah menaruh harapan mereka pada Anda, dan kita semua, terlepas dari pihak mana, harus mengharapkan kemakmuran dan keamanan yang lebih luas selama masa jabatan Anda.
"Ini adalah kantor yang unik, tanpa cetak biru yang jelas untuk sukses, jadi saya tidak tahu bahwa saran apa pun dari saya akan sangat membantu. Namun, izinkan saya menawarkan beberapa refleksi dari 8 tahun terakhir.
"Pertama, kita berdua telah diberkati, dengan cara yang berbeda, dengan keberuntungan yang besar. Tidak semua orang seberuntung itu. Terserah kita untuk melakukan semua yang kita bisa [untuk] membangun lebih banyak tangga kesuksesan untuk setiap anak dan keluarga yang mau. bekerja keras.
"Kedua, kepemimpinan Amerika di dunia ini benar-benar sangat diperlukan. Terserah kita, melalui tindakan dan contoh, untuk mempertahankan tatanan internasional yang terus berkembang sejak akhir Perang Dingin, dan di mana kekayaan dan keamanan kita bergantung.
"Ketiga, kami hanyalah penghuni sementara dari kantor ini. Itu membuat kami menjadi penjaga institusi dan tradisi demokrasi itu - seperti supremasi hukum, pemisahan kekuasaan, perlindungan yang setara dan kebebasan sipil - yang diperjuangkan dan diperjuangkan oleh leluhur kami.
			