Misterius, 14 Tahanan Lapas Selatpanjang Covid-19 Padahal Tak ada Kunjungan, Pegawai Semua Negatif
Ada total 14 orang warga binaan di Lapas Kelas II B Selatapanjang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Ada total 14 orang warga binaan di Lapas Kelas II B Selatapanjang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Warga binaan ini terkonfirmasi sejak 5 November 2020 yang lalu.
Kepala Lapas Kelas II B Selatpanjang Atmawijaya menerangkan ke 14 orang ini terkonfirmasi setelah dilakukan SWAB oleh medis sesuai dengan arahan dari Kantor Wilayah Kemenkumham Riau.
"Swab yang dilakukan kerjasama dengan dengan kantor wilayah Riau dengan rumah sakit Awal Bros dalam rangka memutus rantai Covid-19, dan untuk mengetahui sejauh mana bahwasannya pegawai dan narapidana apakah ada yang terpapar. Jadi SWAB itu dilakukan tanggal 2 kepada seluruh pegawai Lapas dan warga binaan hasilnya ada 14 warga binaan yang terkonfirmasi positif," ujar Atmawijaya kepada tribun saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Debat Pilkada Dumai Malam Ini, Syarifah Terpaksa Tampil Sendiri karena Eko Suharjo Isolasi Covid-19
Baca juga: Ayah di Dumai Suruh Anak Jual Sabu Beralasan untuk Uang Sekolah, Jadi Buron Saat Anaknya Ditangkap
Baca juga: Lebih Rendah Rp 500 Juta dari Tuntutan JPU, Hakim Vonis PT Adei Denda Rp 3,9 M pada Perkara Karhutla
Baca juga: 925 Warga Binaan dan 67 Petugas Rutan Kelas IIB Dumai Telah Diambil Swabnya
Dijelaskannya pihaknnya telah menindak lanjuti untuk melakukan penanganan kepada 14 orang tersebut.
Dimana ke 14 orang tersebut telah dipisahkan dan diisolasi secara mandiri dengan warga binaan lain.
"Kita sudah sediakan sel khusus kepada 14 orang warga binaan kita ini, dimana ada 3 ruangan sel yang kita buatkan khusus untuk mereka," ujarnya.
Dijelaskannya bahwa warga binaan yang terkonfirmasi tersebut semuanya dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala.
"Jadi mereka semua sehat dan tidak ada gejala. Bahkan semua mereka itu adalah warga binaan yang aktif berolahraga setiap hari. Kalau pun ada yang mengantar barang dari luar, tetap mengikuti protokol kesehatan" tuturnya.
Baca juga: Tangan Kecil Menepuk Lengannya dari Belakang, Reaksi Wanita Ini Viral di Media Sosial
Baca juga: Dibacok, Kadispora OKU Selatan Jadi Korban Dendam Lama, Pelaku: Rumah Tangga Saya Hancur Karena Dia
Dirinya mengaku masih kebingungan darimana ke 14 orang tersebut tertular Covid-19.
Mengingat sejak Maret 2020 pihaknya tidak lagi menerima kunjungan karena pandemi Covid-19.
"Itu kita juga bingung karena para warga binaan ini tidak pernah lagi menerima kunjungan. Bahkan semua pegawai kita sudah di SWAB dan hasilnya negatif. Namun karena itu hasil dari pihak medis mau tidak mau kita tindak lanjuti," ujarnya.
Dirinya mengatakan sejak terkonfirmasi, para warga binaan tersebut telah diberikan perlakuan khusus mulai dari asupan obat makan, serta waktu olahraga khusus.
"Jadi setiap hari pagi dan sore mereka kita senam di terik matahari, selain itu mereka juga kita berikan asupan obat dan vitamin yang telah disiapkan oleh tim medis," ujarnya.
Bahkan dirinya mengatakan ke 14 orang tersebut berasal dari sel yang berbeda, hanya saja dari setiap sel yang ada warga binaan terkonfirmasi tidak seluruhnya warga binaan di sel tersebut yang Terkonfirmasi.
"Mereka dari sel yangberbeda-beda, namun tidak semuanya juga yang terkonfirmasi, jadi ada beberapa yang dari sel satu dan lainnya dari sela lain," ujarnya.
Baca juga: Bertengkar dengan Pacar, Pria 32 Tahun Nekat Bunuh Diri Minum Racun Rumput
Baca juga: Tiba-tiba Warga Dibuat Heboh, Ada Perempuan Masuk Warung Tanpa Busana dan Tak Mau Pergi
Baca juga: Kabar Terbaru Ucok Baba Setelah Lama Tak Terlihat di TV, Sibuk Dagang Durian di Depok
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti unik dilakukan tracing dan sterilisasi di dalam Lapas.
"Jadi setiap hari petugas datang dan melakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan ke seluruh lapas. Kita juga saat ini ada doktor dan perawat yang datang setiap hari untuk memantau OTG kita," ujarnya.
Dirinya mengatakan optimis keseluruhan OTG tersebut nantinya akan sembuh karena tidak ada gejala yang meningkat sampai saat ini.
"Kita optimis itu nantinya pasti sembuh, sekitar 3 hari lagi akan dilakukan Swab lagi dan bila negatif nantinya sudah dinyatakan sembuh," pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tahanan-lapas-pekanbaru-positif-corona.jpg)