Cerita Aksi Goda-goda Berakhir Tragis, Dani Siboro Tega Bakar Ridwan Siboro Sampai Tubuhnya Melepuh
Tersangka yang tidak merasa mengejar dua ito korban Ridwan, membela diri dan membantah mengejar kedua saksi Dea Triardani dan Dinda Rahmadani
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penganiayan mengerikan dialami seorang pria, tubuhnya melepuh karena dibakar.
Dani Julius Siboro pelaku pembakar Ridwan Siboro (awalnya disebut Ridwan Cibro), di Jalan Pendidikan Medan Helvetia ternyata sempat dianiaya keluarga korban.
Tersangka yang tidak merasa mengejar dua ito korban Ridwan, membela diri dan membantah mengejar kedua saksi Dea Triardani dan Dinda Rahmadani yang melintas.
Ibu korban yang tak terima jawaban tersebut langsung menganiaya pelaku.
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Pardamean Hutahaean menyebutkan awal kronologi kejadian awalnya pada 10 November 2020.
Di mana saksi Dea dan Dinda yang merupakan ito (adik perempuan satu marga) korban lewat di depan bengkel tempat pelaku bekerja.
"Pada saat itu tersangka Dani menegur mereka dengan mengatakan mau kemana dek dan mau naik angkot nomor berapa dek, kejadian tersebut kembali dilakukan pelaku saat keduanya kembali lewat," tuturnya saat konferensi pers di Mapolsek Medan Helvetia, Sabtu (14/11/2020).
Tak terima dengan perlakuan tersangka, kemudian, pada sekitar pukul 19.15 WIB, kedus saksi bersama ibunya mendatangi pelaku dan memarahi pelaku dengan menyebutkan "ngapain kau kejar-kejar anakku".
Namun, tersangka menjawab bahwa dirinya tidak ada mengejar-ngejar anaknya.
"Kemudian ibunya langsung menjambak dan mencakar-cakar tersangka dan ada seorang laki-laki bernama Wak Regar yang membela tersangka dan menyebut bahwa pelaku tidak ada mengejar-ngejar anak ibu tersebut," tutur Pardamean.
Lebih lanjut, Pardamean menerangkan setelah itu ibu tersebut makin marah dan membuat keramaian warga.
Lalu Wak Regar menyebutkan agar ibu tersebut membawa suaminya.
Lalu, korban Ridwan mendatangi lokasi tersebut datang dan marah terhadap Wak Regar dan mengatakan "Dia itoku,".
"Kemudian tersangkan pun mendatangi korban dan menjelaskan bahwa cerita kejadian tersebut bukan seperti itu," jelas Pardamean.
Kemudian, ia menyebutkan bahwa korban makin emosi dan hendak menghajar tersangka.
