Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terungkap Fakta Ibu Muda Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri dari Hasil Autopsi Jenazah, Ini Kata Polisi

Dua dari tiga anaknya ditemukan tetangga meninggal dunia, satu bayi berusia 6 bulan bisa diselamatkan nyawanya

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Kompas.com
kasus gantung diri seorang wanita di Pekanbaru berinisial NSW (27), yang diduga juga membunuh 2 anaknya dengan cara diracun, 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Peristiwa ibu muda yang bunuh dua anaknya lalu gantung diri, masih jadi perbincangan masyarakat.

Banyak orang tak menyangka kenekatan ibu rumah tangga yang berusia 27 tahun itu.

Apalagi, dia tega meracuni tiga buah hatinya yang masih batita sebelum nekat menggantung diri.

Dua dari tiga anaknya ditemukan tetangga meninggal dunia, satu bayi berusia 6 bulan bisa diselamatkan nyawanya.

Pihak kepolisian merilis hasil autopsi ibu muda berinisial NSW (27) itu.

Baca juga: Antar Kelapa ke Malaysia Pulangnya Kapal Angkut Narkoba, Sindikat Internasional Dikendalikan Napi

Baca juga: Alamak, Tak Jera Sudah 5 Kali Masuk Penjara, Ozi Kembali Curi Motor, Kali Ini Pak Ustazd Jadi Korban

Baca juga: 300.722 Surat Suara Pilkada Sudah Tiba di KPU Inhu,Plus 2 Ribu Bila Terjadi Pemilihan Suara Ulang

NSW ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya di Jalan Palembang, Perumahan Mutiara Kulim, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (16/11/2020) kemarin itu, memang cukup menggemparkan.

Karena tidak hanya bunuh diri, warga diduga juga membunuh anak kandungnya sendiri, dengan cara diracun.

Jasad NSW pertama kali ditemukan oleh suaminya, PNG (28). Leher NSW terjerat dan tubuhnya dalam posisi tergantung di bagian dapur rumah.

NSW dan PNG memiliki 3 orang anak. Anak pertama perempuan dan anak kedua kembar laki-laki.

Dari 3 anaknya, 2 orang ditemukan meninggal dunia. Mereka adalah NAG, perempuan berusia 2 tahun dan DAG, laki-laki berusia sekitar 6 bulan.

Sementara 1 lagi anaknya, DAG yang juga laki-laki berusia 6 bulan, berhasil diselamatkan.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kasat Reskrim AKP Juper Lumban Toruan memaparkan, berdasarkan hasil autopsi atau bedah mayat terhadap jasad NSW, terkuak sejumlah fakta.

"Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau perlawanan. Akibat meninggal karena jeratan di leher yang mengakibatkan tidak bisa bernafas dan kehabisan oksigen," ungkap Juper, Rabu (18/11/2020).

Sementara untuk 2 anak berinisial NAG dan DAG, juga tidak ditemukan adanya tanda bekas kekerasan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved