Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ilmuwan China Sebut Asal-usul Virus Corona Bukan dari Wuhan, Kasus Covid-19 Terus Bertambah

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 16.637.927 dengan rincian 16.535.681 pasien dengan kondisi ringan dan 102.246 dalam kondisi serius.

Editor: Ariestia
AFP
Petugas medis sedang memeriksa sampel virus corona di laboratorium medis, Wuhan, China, 6 Februari lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Virus corona telah menjangkiti 58 juta orang secara global.

Data dari laman Worldometers, hingga Minggu (22/11/2020) pagi menunjukkan total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 58.462.891 (58 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 40.439.276 (40 juta) pasien telah sembuh, dan 1.385.688 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 16.637.927 dengan rincian 16.535.681 pasien dengan kondisi ringan dan 102.246 dalam kondisi serius.

Virus corona diduga muncul pertama kali di pasar basah di Wuhan, China.

Namun, klaim seorang ilmuwan China berikut ini mungkin bisa mengubah fakta mengenai asal-usul virus corona.

Seorang ilmuwan China membantah bahwa virus corona berasal dari Wuhan.

Ia mengklaim bahwa Wuhan hanya tempat pertama virus corona terdeteksi.

Diketahui, virus telah dikaitkan dengan 'pasar basah' di pusat kota China sejak menyebar ke seluruh dunia awal tahun ini.

Tetapi Zeng Guang, mantan kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, mengatakan bahwa virus pembunuh tersebut bukan berasal dari China.

Melansir Daily Star, Sabtu (21/11/2020), Guang berkata: "Wuhan adalah tempat virus korona pertama kali terdeteksi tetapi itu bukan tempat asalnya."

Guang menambahkan, pengalaman China sebelumnya dengan SARS telah meninggalkan warisan pemantauan dan deteksi yang membuat mereka waspada terhadap virus corona.

Sehingga hal itu mendorong tindakan ekstrem China untuk mengatasi penyakit baru misterius itu.

Guang berkata: "China telah membangun sistem pemantauan terkemuka dunia untuk melaporkan pneumonia yang tidak diketahui sejak wabah SARS pada tahun 2003. Kami selalu waspada.

"Berkat sistem ini, kami dapat menjadi yang pertama di dunia yang mengidentifikasi Covid-19."

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved