Bedah Buku Berjudul - Bonita: Hikayat Sang Raja - Karya Almarhun Haidir Tanjung Diwarnai Isak Tangis

tayangan video yang menampilkan potongan-potongan ucapan dari tokoh, teman dan keluarga alm Haidir ini membuat peserta tak kuasa menahan tangis

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Syaiful Misgiono
Bedah Buku Berjudul - Bonita: Hikayat Sang Raja - Karya Almarhun Haidir Tanjung Diwarnai Isak Tangis. Foto: Kementrian LHK juga memberikan penghargaan lifetime Achievment Award kepada Alm Khaidir sebagai penulis buku 

Yang seharusnya hari ini kita bisa mendengarkan cerita-cerita dari almarhum tentang buku yang sudah ditulisnya, tapi Tuhan lebih sayang dan memanggil beliau," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wamen LHK, Alue Dohong.

Sementara Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, menyambut baik diselenggarakannya peluncuran dan bedah buku Bonita Hikayat Sang Raja Karya wartawan senior Haidir Anwar Tanjung ini.

Sebab kata Gubri Syamsuar buku ini merupakan bagian dari upaya menyadarkan masyarakat dan penyebarluasan pengetahuan tentang isu konservasi keanekaragaman hayati. 

Gubri berharap, buku ini mampu memberi gambaran nyata, tentang karakter dan permasalahan faktual berkaitan dengan keberadaan salah satu spesies kunci satwa liar yang terdapat di Provinsi Riau, yaitu Harimau Sumetara.

Ia menyebutkan, buah Karya ini sekaligus merupakan wujud kepedulian dan sumbangsih untuk penguatan dukungan seluruh elemen masyarakat terhadap penyelamatan spesies harimau di seluruh wilayah Indonesia.

Gubri mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, konflik satwa liar dengan masyarakat masih terus terjadi, termasuk di wilayah Provinsi Riau.

Khusus konflik Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera menempati jumlah kasus tertinggi. 

Ia menambahkan, sesuai data Balai Besar KSDA Riau sampai Oktober 2020, tercatat konflik Harimau Sumatera sebanyak 20 kasus dan Gajah Sumatera 37 kasus. 

Gubri berharap, dengan launchingnya buku Bonita Hikayat Sang Raja ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait upaya konservasi satwa liar khususnya harimau yang ada di Riau.

"Pemprov Riau bersama seluruh pihak sangat berkomitmen dalam penyelamatan dan perlindungan satwa liar serta menangani konflik antara satwa liar dan manusia," katanya. 

Menariknya, selain bedah buku Bonita, disaat yang sama, Kementrian LHK juga memberikan penghargaan lifetime Achievment Award kepada Alm Khaidir sebagai penulis buku. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan berbagai penghargaan tingkat Nasional kepada individu maupun kelompok masyarakat, yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. 

Pada tahun 2020 ini, untuk pertama kalinya KLHK akan memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award, yakni sebuah penghargaan luar biasa yang diberikan kepada seseorang yang memiliki komitmen tinggi dan telah mendedikasikan sepanjang hidupnya terhadap upaya pelestarian, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. 

"Penghargaan ini diberikan kepada Saudara Almarhum Haidir Anwar Tanjung, sebagai sosok jurnalis yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu konservasi khususnya penyelamatan harimau Sumatera di Indonesia dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat," kata Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) KLHK RI, Bambang Supriyanto saat membacakan penyerahan anugerah tersebut.

Penghargaan Lifetime Achievement Award ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri LHK, Alue Dohong kepada istri Almarhum Haidir Tanjung, Elis Masyitoh di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta Pusat. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved