Bedah Buku Berjudul - Bonita: Hikayat Sang Raja - Karya Almarhun Haidir Tanjung Diwarnai Isak Tangis
tayangan video yang menampilkan potongan-potongan ucapan dari tokoh, teman dan keluarga alm Haidir ini membuat peserta tak kuasa menahan tangis
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Bambang menjelaskan, sejak memulai karirnya sebagai jurnalis pada tahun 1990-an, Haidir Anwar memiliki perhatian terhadap masalah lingkungan hidup dan kehutanan.
"Beliau kerapkali gencar memberitakan permasalahan lingkungan dan kehutanan, antara lain perkara illegal logging, kebakaran hutan dan satwa langka khususnya yang terjadi di Provinsi Riau," katanya.
Hal ini terbukti dari banyaknya pemberitaan yang faktual, berlandaskan data dan informasi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh khalayak umum.
Kecintaan Haidir Anwar terhadap isu konservasi satwa langka telah ditunjukkan sejak kecil, di mana beliau lahir dan besar di sebuah wilayah terpencil di Desa Bandar Selamat, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, 47 tahun yang lalu.
Saat itu, orang tuanya yang bekerja sebagai guru Agama Islam senantiasa mengajarkan kepedulian terhadap alam dan sesama makhluk hidup.
Filosofi yang ditanamkan oleh orang tuanya inilah yang menjadi bekal perjalanannya sebagai seorang jurnalis hingga menghasilkan sebuah karya yang holistik dan komprehensif tentang upaya konservasi harimau dan penanganan konflik manusia versus harimau di Sumatera dalam buku Bonita : Hikayat Sang Raja.
Dalam semasa hidupnya, Haidir Anwar dikenal sebagai sosok jurnalis yang gigih, pemberani, pembelajar, disiplin, teliti, pekerja keras dan memiliki pergaulan luas di semua kalangan, baik sesama jurnalis, pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Baginya, pemberitaan haruslah yang berimbang, sehingga setiap pemberitaan dan sumbangsih karya beliau senantiasa bekerjasama dan bersinergi baik dengan para pihak,
Kiprah seorang Haidir Anwar telah menunjukkan peran penting media dalam menjembatani kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, khususnya dalam menyampaikan pesan positif yang menggugah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
"Oleh karena itu sudah selayaknya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan atas dedikasi sepanjang hidup dalam keunggulan jurnalistik di bidang konservasi satwa langka dan pelestarian lingkungan," katanya. (Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)