Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

INI Negara Pertama di Dunia Pengguna Vaksin Virus Corona Secara Massal, Beredar Pekan Depan

Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona milik Pfizer-BioNTech untuk digunakan.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
JOEL SAGET / AFP
Jarum suntik dan botol bertuliskan "Vaccine Covid-19". Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 42 "calon vaksin" untuk virus corona baru Covid-19 sedang menjalani uji klinis pada 17 November 2020. 

Uni Eropa Beri Peringatan

Pengawas obat-obatan dan anggota parlemen Uni Eropa memperingatkan, agar Inggris tidak terburu-buru menyetujui vaksin virus corona baru.

Peringatan Uni Eropa itu menyusul langkah Inggris memberikan otorisasi darurat untuk vaksin virus corona eksperimental buatan Pfizer dan BioNTech.

Inggris adalah negara Barat pertama yang menyetujui vaksin virus corona.

Hanya, keputusan itu lahir dalam keadaan darurat, dan proses persetujuannya sangat cepat.

European Medicines Agency (EMA), yang bertanggungjawab untuk menyetujui vaksin virus corona untuk Uni Eropa (UE), mengatakan, prosedur yang lebih lama untuk menyetujui vaksin lebih tepat.

Sebab, harus berdasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan dibanding prosedur darurat seperti yang Inggris pilih.

"EMA menganggap bahwa otorisasi pemasaran bersyarat adalah mekanisme regulasi yang paling tepat untuk digunakan dalam keadaan darurat pandemi saat ini," kata EMA dalam pernyataan Rabu (2/12), seperti dikutip Reuters.

EMA sebelumnya mengatakan pada Selasa (1/12), di bawah prosedur tersebut, mereka akan memutuskan pada 29 Desember nanti, apakah akan memberi otorisasi darurat atas vaksin Pfizer.

Anggota Parlemen Uni Eropa juga mengkritik keputusan Inggris.

"Saya menganggap keputusan ini bermasalah dan merekomendasikan agar negara anggota Uni Eropa tidak mengulangi proses dengan cara yang sama," ujar Peter Liese, anggota Parlemen Uni Eropa dari Jerman.

"Beberapa minggu pemeriksaan menyeluruh oleh European Medicines Agency lebih baik daripada otorisasi pemasaran darurat yang terburu-buru dari vaksin," imbuh dia seperti dilansir Reuters.

Di bawah aturan Uni Eropa, vaksin Pfizer harus mendapat persetujuan EMA.

Tapi, negara Uni Eropa bisa menggunakan prosedur darurat yang memungkinkan mereka untuk mendistribusikan vaksin di pasar domestiknya untuk penggunaan sementara.

Inggris masih tunduk pada aturan Uni Eropa sampai sepenuhnya meninggalkan blok itu pada akhir tahun nanti.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved