INI Negara Pertama di Dunia Pengguna Vaksin Virus Corona Secara Massal, Beredar Pekan Depan
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona milik Pfizer-BioNTech untuk digunakan.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, LONDON - Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona milik Pfizer-BioNTech untuk digunakan.
Pemerintah Inggris pada Rabu (2/12) menambahkan bahwa Vaksin Virus Corona itu akan diluncurkan mulai minggu depan.
"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Independen atawa Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) untuk menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan," kata pemerintah Inggris hari ini.
"Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan."
Menteri Kesehatan Matt Hancock menegaskan,
program itu akan dimulai awal minggu depan.
"Ini kabar yang sangat bagus," lanjut Hancock seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, kebijakan dari regulator obat Inggris tersebut adalah kebijakan yang luar biasa.
"Sungguh luar biasa bahwa MHRA (Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan) telah secara resmi mengesahkan vaksin Pfizer BioNTech untuk Covid-19," katanya di Twitter, Rabu (2/12).
"Vaksin akan mulai tersedia di Inggris mulai minggu depan," ujar dia seperti dikutip Reuters.
"Ini adalah perlindungan vaksin yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak lagi," ungkap Johnson.
Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty menyebutkan,
membutuhkan waktu hingga musim semi untuk memvaksinasi sepenuhnya populasi yang rentan yang ingin menerima suntikan.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona milik Pfizer-BioNTech.
"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Independen atawa Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) untuk menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan," kata pemerintah Inggris hari ini.
Uni Eropa Beri Peringatan
Pengawas obat-obatan dan anggota parlemen Uni Eropa memperingatkan, agar Inggris tidak terburu-buru menyetujui vaksin virus corona baru.
Peringatan Uni Eropa itu menyusul langkah Inggris memberikan otorisasi darurat untuk vaksin virus corona eksperimental buatan Pfizer dan BioNTech.
Inggris adalah negara Barat pertama yang menyetujui vaksin virus corona.
Hanya, keputusan itu lahir dalam keadaan darurat, dan proses persetujuannya sangat cepat.
European Medicines Agency (EMA), yang bertanggungjawab untuk menyetujui vaksin virus corona untuk Uni Eropa (UE), mengatakan, prosedur yang lebih lama untuk menyetujui vaksin lebih tepat.
Sebab, harus berdasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan dibanding prosedur darurat seperti yang Inggris pilih.
"EMA menganggap bahwa otorisasi pemasaran bersyarat adalah mekanisme regulasi yang paling tepat untuk digunakan dalam keadaan darurat pandemi saat ini," kata EMA dalam pernyataan Rabu (2/12), seperti dikutip Reuters.
EMA sebelumnya mengatakan pada Selasa (1/12), di bawah prosedur tersebut, mereka akan memutuskan pada 29 Desember nanti, apakah akan memberi otorisasi darurat atas vaksin Pfizer.
Anggota Parlemen Uni Eropa juga mengkritik keputusan Inggris.
"Saya menganggap keputusan ini bermasalah dan merekomendasikan agar negara anggota Uni Eropa tidak mengulangi proses dengan cara yang sama," ujar Peter Liese, anggota Parlemen Uni Eropa dari Jerman.
"Beberapa minggu pemeriksaan menyeluruh oleh European Medicines Agency lebih baik daripada otorisasi pemasaran darurat yang terburu-buru dari vaksin," imbuh dia seperti dilansir Reuters.
Di bawah aturan Uni Eropa, vaksin Pfizer harus mendapat persetujuan EMA.
Tapi, negara Uni Eropa bisa menggunakan prosedur darurat yang memungkinkan mereka untuk mendistribusikan vaksin di pasar domestiknya untuk penggunaan sementara.
Inggris masih tunduk pada aturan Uni Eropa sampai sepenuhnya meninggalkan blok itu pada akhir tahun nanti.
"Jelas, ada perlombaan global untuk mendapatkan vaksin di pasar secepat mungkin," kata Tiemo Wolken, anggota Parlemen Uni Eropa lainnya seperti Reuters kutip.
"Namun, saya yakin, lebih baik meluangkan waktu dan memastikan kualitas, efektivitas, dan keamanannya terjamin dan sesuai dengan standar Uni Eropa," sebutnya.
Selanjutnya: Inggris jadi negara pertama di dunia yang setujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/jarum-suntik-dan-botol-bertuliskan-vaccine-covid-19.jpg)