Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pintu Air Waduk PLTA Koto Panjang Dibuka Jika Capai 82,5 Mdpl, Kampar Masih Aman dari Ancaman Banjir

Dari pantauan di Waduk PLTA Koto Panjang, hingga saat ini tinggi permukaan air masih di batas normal

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
PLTA Koto Panjang for Tribun Pekanbaru
Waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Hujan masih terus melanda wilayah-wilayah yang ada di Provinsi Riau beberapa hari terakhir.

Sejumlah daerah di Riau mulai mengalami banjir akibat luapan air sungai.

Sementara di Kabupaten Kampar, kondisi ancaman masih terbilang aman.

"Hingga kini belum ada laporan tentang adanya desa terendam banjir di Kabupaten Kampar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kampar, Afrudin Amga.

Baca juga: Sah, APBD Kampar Tahun 2021 Ketuk Palu Rp 2,48 Triliun, Untuk Apa Saja Alokasinya?

Baca juga: ALAMAK Mahathir Dituding Jadi Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Apa Ya Tanggapan Mantan PM Ini

Baca juga: Alat Perekam Rusak Saat Perekaman KTP - elektronik di Kecamatan Gaung Inhil

Ia menuturkan musibah banjir di Kabupaten Kampar disebabkan oleh meluapnya air sungai.

Setiap tahun biasanya kejadian banjir di Kampar terbagi dalam tiga faktor penyebab banjir.

Yang pertama banjir di Kampar disebabkan naiknya tinggi permukaan air di Sungai Kampar akibat bukaan pintu air PLTA Koto Panjang karena naiknya tinggi air di waduk.

"Dari pantauan kita di Waduk PLTA Koto Panjang, hingga saat ini tinggi permukaan air masih di batas normal. Dari kita lihat kemarin, level ketinggian air di waduk berada diangka 79,82 mdpl," ungkapnya.

" Secara SOP ini masih normal, langkah pembukaan pintu air baru akan dilakukan jika level air mencapai 82,5 mdpl," imbuhnya.

Ia menuturkan naiknya level ketinggian air di waduk dipengaruhi oleh air kiriman dari wilayah Sumatera Barat.

Sementara itu penyebab kedua terjadinya banjir karena naiknya tinggi permukaan air di Sungai Tapung.

Menurutnya tinggi permukaan air di sungai ini masih berada di level aman.

Sedangkan penyebab ketiga terjadinya banjir yakni meluapnya anak sungai dan Sungai Kampar yang berada diwilayah Kampar Kiri dan Gunung Sahilan.

"Di wilayah ini terpantau bahwa kondisi tinggi permukaan air masih dibatas aman dari ancaman banjir," ungkapnya.

Ia menuturkan di daerah ini peristiwa banjir lebih dipengaruhi oleh kiriman air dari daerah Kabupaten Kuantan Singingi.

Menurutnya kejadian banjir di daerah ini tidak berlangsung lama, hanya dalam hitungan jam saja air sudah surut kalau debit kiriman air tidak begitu besar.

"Namun demikian kita terus menghimbau masyarajat tetap waspada terhadap ancaman banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi," ungkapnya.

BPBD Kampar Bakal Siapkan Banyak Tenda Darurat Jika Terjadi Banjir

Sementara itu, menyikapi terjadinya pandemi Covid 19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar sudah mempersiapkan skema penanganan jika terjadi peristiwa banjir.

Peristiwa banjir saat ini tengah mengancam sejumlah daerah di Provinsi Riau, termasuk Kabupaten Kampar.

Tingginya curah hujan yang terjadi di akhir tahun ini sudah menyebabkan sejumlah daerah di Provinsi Riau dilanda banjir.

Dalam rangka itu, BPBD Kampar terus melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat terkait potensi banjir.

Kalaksa BPBD Kampar, Afrudin Amga, Minggu (29/11/2020) menuturkan, jika hal buruk terjadi, yakni sejumlah daerah di Kampar mengalami musibah banjir, BPBD Kampar bersama instansi akan melakukan langkah penanganan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Ia mengatakan peristiwa banjir sering menyebabkan warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat.

Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, BPBD Kampar bersama instansi terkait telah mempersiapkan banyak tenda darurat

Ini dilakukan guna mencegah konsentrasi kerumunan masyarakat disatu tenda.

Ia mengatakan BPBD Kampar sudah menyurati instansi terkait untuk fasilitaa tersebut.

Dirinya berharap peristiwa banjir tidak melanda Kabupaten Kampar pada akhir tahun ini.

Curah Hujan Tinggi, Ancaman Banjir Masih Aman

Curah hujan masih cukup tinggi mengguyur wilayah Riau, termasuk wilayah Kabupaten Kampar.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan ancaman banjir mengintai wilayah-wilayah di Riau.

Kondisi ancaman banjir di Kabupaten Kampar dari pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar masih tergolong aman.

Kepala Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra Lukita mengatakan saat ini Kabupaten Kampar masih dalam kondisi aman dari ancaman banjir.

Salah satu sumber awal banjir di Kampar, yakni Waduk PLTA Koto Panjang hingga hari ini terpantau masih aman tinggi permukaan airnya.

Sementara itu, kondisi kenaikan air sungai di wilayah Rantau Kampar Kiri beberapa hari terakhir mengalami naik turun.

"Namun demikian tinggi permukaan air sungai di daerah tersebut masih aman," ungkapnya.

Ia mengatakan dalam rangka mencegah dampak banjir, BPBD Kampar sudah melakukan kordinasi dengan sejumlah pihak, yakni Polres Kampar dan PLTA Koto Panjang.

"Kita juga sudah melakukan himbauan kepada masyarakat yang tinggal di tepi sungai untuk waspada," ungkapnya.

Sementara itu, menyikapi potensi terjadinya banjir, jajaran di Polres Kampar menggiat himbauan kepada masyarakat yang tinggal di tepi sungai untuk tetap waspada.

Kapolres Kampar, AKBP Mohammad Kholid mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Kampar sebagian besarnya berada di dataran rendah, dilalui oleh Sungai Kampar yang cukup besar dan berhulu di Waduk PLTA Koto Panjang diwilayah perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

"Hampir setiap tahun terutama pada puncak musim penghujan, Sungai Kampar ini meluap dan menimbulkan bencana banjir pada daerah pemukiman di sepanjang daerah bantaran Sungai Kampar," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan ketinggian air di Waduk PLTA Koto Panjang pada hari ini ketinggian air waduk masih di kisaran 79 M dan masih dalam kategori normal.

Pintu pembuangan air biasanya mulai dibuka secara bertahap apabila ketinggian air sudah diatas 82 M.

Ia mengatakan jajarannya turut serta menyampaikan himbauan kepada masyarakat khususnya yang bermukim disekitar daerah bantaran Sungai Kampar.

Agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir saat musim penghujan ini.

Ia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan pengawasan kepada anak-anak untuk tidak bermain maupun mandi di sungai.

Karena adanya peningkatan debit air yang membuat arus sungai makin deras.

( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved