Suami Keluar Rumah Ingin Bantu Korban Banjir Tapi Justru Hilang, Evawaty Berharap Suami Selamat

Eva menyebutkan ia dan suaminya terakhir kontak pada jam 12 malam saat kejadian dan mendapatkan informasi bahwa suaminya di jembatan Flamboyan Island.

Editor: CandraDani
Victory / Tribun Medan
Tim SAR melanjutkan pencarian terhadap dua korban yang masih hilang pada perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Evawaty Sri Ulina (48), istri Herman Asmen (49) masih menantikan kepulangan suami tercintanya yang saat ini masih hilang akibat banjir perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020).

Di hadapan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, ia meminta agar suaminya segera dicari dan ditemukan.

Evawaty menceritakan, suaminya adalah sosok yang baik bahkan sebelum hilang dia sempat menolong evakuasi orangtua dan anak-anak.

 "Umur saya 48, suami saya 49. Saya tinggal dirumah ini. Bapak (Suami Eva) mau bantu orang. Dia awalnya keluar pukul 22.30 dan setelah itu tidak kembali lagi," tuturnya.

FOTO semasa hidup Evawaty Sri Ulina (48) bersama suaminya Herman Asmen (49) yang hilang akibat banjir perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020).
FOTO semasa hidup Evawaty Sri Ulina (48) bersama suaminya Herman Asmen (49) yang hilang akibat banjir perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020). (TRIBUN MEDAN/HO)

Eva menyebutkan ia dan suaminya terakhir kontak pada jam 12 malam saat kejadian dan mendapatkan informasi bahwa suaminya di jembatan Flamboyan Island.

"Saya kurang tahu, karena awalnya keluar dari rumah untuk mengecek lokasi separah apa kondisinya. Terakhir komunikasi pukul 12.00 Wib. Air sudah tinggi dan dia suruh saya evakuasi orang tua ke atas. Sejak itu tidak ada kabar lagi," ungkapnya.

Mendengar cerita Eva, Edy pun langsung memberikan peneguhan agar keluarga tetap tabah dalam menghadapi peristiwa yang terjadi.

"Ibu tetap berdoa semoga selamat. Kalau pun tidak selamat itu kehendak Tuhan yang mahakuasa," jelasnya.

Edy pun langsung menugaskan Kepala BPBD Sumut Riadil Khair Lubis yang hadir untuk segera membantu ibu tersebut untuk mencari suaminya.

"Ini rumah Pak Herman itu, jadi segera sebagian tentara ini membantu membersihkan rumah ini. Terus sebagian cari dan telusuri pasti ada di sekitar sini. Insya Allah ketemu," bebernya.(vic/tribun-medan.com)

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali mengunjungi posko evakuasi korban Banjir Tanjung Selamat di Kantor Balai Desa Tanjung Selamat dan Aula Asrama Arhanud, Sabtu (5/12/2020).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali mengunjungi posko evakuasi korban Banjir Tanjung Selamat di Kantor Balai Desa Tanjung Selamat dan Aula Asrama Arhanud, Sabtu (5/12/2020). (Victory / Tribun Medan)

Tujuh Warga Meninggal, Dua orang Dalam Pencarian

Tim SAR melanjutkan pencarian terhadap dua korban yang masih hilang dari perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sabtu (5/12/2020).

Kedua korban yang masih dilakukan pencarian yaitu bayi laki-laki berusia 2 tahun yaitu Imanuel Jonatan Sihaloho dan Herman Asmen, 49 tahun.

Humas SAR Kota Medan, Sariman Sitorus menyebut bahwa pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan.

"Saat ini tim masih melakukan pencarian korban hilang. Pencarian dilakukan mulai dari jembatan perumahan De Flamboyan menuju hilir sungai," tuturnya dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020). 

Ia menyebutkan pihaknya juga melakukan pencarian di sekitaran daratan di wilayah perumahan De Flamboyan.

Baca juga: Nenek Ini Ceritakan Kisahnya Diterjang Banjir di Siantar: Hanya Bisa Pasrah karena Kondisi Ini

Baca juga: Bencana Banjir di Medan: Sebelum Tewas, Eka: Bang Aku Nggak Pande Berenang

"Sekitaran pinggiran sungai juga tidak luput dilakukan pencarian, dikhawatirkan bilamana korban tersangkut di darat yang diakibatkan luapan air sungai tersebut. Namun hingga saat ini korban belum diketemukan. Bilamana perkembangan di lapangan sudah ada akan kami informasikan kembali," tutur Sariman 

Kakak beradik korban tewas banjir bandang di perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, berhasil teridentifikasi, Sabtu (5/12/2020).

Selain kedua orang tersebut, ada dua korban lain yang berhasil diidentifikasi.

Kepala Desa Tanjung Selamat, Nuraidi menyebutkan keempat korban tersebut yakni 3 perempuan, yaitu kakak beradik Juwita Simanjuntak (29), Arista Simanjuntak (24), Nur Fitri (24) dan satu laki-laki Satria Eka Winarya (18).

Nuraidi menyebutkan bahwa Juwita dan Arista merupakan kakak beradik satu rumah. Dan yang membawa anak bayi berumur 3 tahun yang masih dalam pencarian.

Baca juga: Balita Imanuel Masih Hilang, Jasad Ibu dan Bibinya Korban Banjir Medan Dibawa Keluarga Ke Kampung

Baca juga: Video: Mencekam Suasana Banjir di Tanjung Selamat Medan, Kakak Beradik Masih Belum Diketemukan

"Informasi nya mereka seperti itu (kakak beradik), karena mereka satu rumah dan anak kecil 3 tahun yang dibawa mereka. Kemungkinan anak Juwita karena itu yang sudah menikah yang lain masih gadis," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).

Dimana sebelumnya para korban berhasil ditemukan petugas Basarnas pada waktu yang berbeda-beda dimana ditemukan pada subuh, pagi, hingga sore hari.

Tim Basarnas dan gabungan dibantu warga menyusuri pinggiran aliran Sungai Pantai Bokek dan berhasil menemukan Jenazah.

"Baru empat itu data yang kita terima. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bina Kasih," kata Nuraidi.

Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, hingga saat ini tim Basarnas Kota Medan masih melakukan pencarian terhadap 2 korban banjir di seputaran Sungai Tanjung Selamat. 

Dimana kedua korban tersebut bernama Herman (49) istri dari Eva yang sempat ditanyai Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat di lokasi.

Baca juga: Banjir di Medan, Balita dan Ibunya yang Hanyut Masih Dalam Pencarian hingga Malam Hari, 5 Meninggal

Baca juga: Perahu Tak Muat Saat Evakuasi Banjir di Medan, 6 Orang Termasuk Balita Dilaporkan Hilang

Serta satu anak bayi yang diperkirakan berumur 2 tahun yang saat kejadian dibawa ibunya yang juga jadi korban yang ditemukan Juwita Simanjuntak. 

Bila ditotal maka jumlah korban jiwa meninggal di Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan ada 7 orang termasuk pria yang ditemukan meninggal pertama kali di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat. 

Nuraidi menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh, korban yang ditemukan merupakan warga yang tinggal di perumahan De Flamboyan.

"Empat korban ini tinggal di perumahan De Flamboyan semua," ujarnya.

Dikatakan Nuraidi, selain korban meninggal, sebanyak 331 warga dari perumahan tersebut telah dievakuasi dan ditempatkan di dua posko penampungan.

Yakni di Aula kantor Desa Tanjung Selamat dan posko penampungan di Batalion Arhanud.

"Di Aula kantor desa ada 161 orang yang dievakuasi dan posko Arhanud sisanya," ungkapnya. 

Kata Nuraidi, beberapa bantuan telah disalurkan ke para pengungsi seperti pakaian dan makanan ringan.

Di setiap posko pengungsian juga disediakan posko kesehatan bagai pengungsi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jika ada keluhan sakit.

"Untuk makan warga yang mengungsi Alhamdulillah para dermawan memberikan yang sudah dimasak. Jadi kita tinggal menyalurkan. Bantuan seperti pakaian dan beberapa makanan ringan sudah dibagikan kepada mereka," pungkasnya.(tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jeritan Hati Istri Korban Banjir Tanjung Selamat, Evawaty Berharap Suami Ditemukan Selamat, dan Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Tanjung Selamat yang Masih Hilang, Berikut Identitasnya,

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved