Kim Jong Un Hukum Tembak Mati Pria 50 Tahun, Dieksekusi Karena Langgar Protokol Covid-19
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan tentaranya untuk mengeksekusi seorang pria karena melintas perbatasan negara itu.
Penulis: aries | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan tentaranya untuk mengeksekusi seorang pria karena melintas perbatasan negara itu.
Pria berusia sekitar 50 tahun itu dtembak secara serentak oleh satu grup algojo itu dikarenakan melanggar protokol Covid-19 di negara itu.
Korea Utara menerapkan pelarangan ketat bagi warganya untuk melintas ke negara tetangga untuk mengantisipasi menularnya Covid-19 di negara tersebut.
Dalam laporan yang dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Sun pada Minggu (6/12/2020) disebutkan bahwa,
pria itu dilaporkan ditembak mati di depan kerumunan warga di pusat Kota Pyongyang.
Eksekusi di depan orang ramai tersebut ditujukan untuk mempertegas tentang penerapan protokol covid-19.
Baca juga: Dana Bansos Covid-19 Dikorupsi, Ketua KPK: Korupsi Saat Bencana, Ancaman Hukumannya Pidana Mati
Baca juga: MIRIS! Pramugari Cantik Ini Dipecat, Lalu Jadi Penjual Gas Keliling Kampung
Baca juga: SOSOK Profil Juliari Batubara, Tersangka Kasus Bansos Covid-19: Lulusan Amerika Serikat
Hukuman Tembak mati yang dijatuhkan terhadap pria paruh baya itu sendiri dijatuhkan pada 28 November lalu.
"Pria itu dihukum karena melanggar tindakan karantina darurat", sebut RadioFreeAsia.
Korea Utara sendiri menerapkan penjagaan ketat antara perbatasan negara itu dengan China.
Negara itu, khawatir para pelintas perbatasan dapat membawa virus itu sekembali dari China,
Khawatir akan situasi itu, Korut pun memberlakukan serangkaian tindakan tegas selama pandemi.
Pemimpin Korut Kim Jong Un bahkan secara khusus membuat korps penjaga perbatasan dengan pasukan khusus Covid-19.
Baca juga: Cancer Jangan Buat Masalah, Capricorn Buka Mata, Cek Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini Minggu 6 Desember
Baca juga: Ratu Inggris Berduka, Anjing Kesayangannya Mati
Baca juga: LUAR BIASA! Guru SD asal Semarang ini Masuk Top 50 Guru Terbaik di Dunia, Ini Latar Belakangnya
Pasukan itu bertugas untuk menembak siapa pun yang melangkah dalam satu kilometer (0,6 mil) dari perbatasan.
Pada akhir November, Pyongyang bahkan mengerahkan unit antipesawat di beberapa daerah perbatasan untuk mencegah warga sipil menyeberang.
Tak hanya itu, Korea Utara juga memasang ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan China.