Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

LUAR BIASA! Guru SD asal Semarang ini Masuk Top 50 Guru Terbaik di Dunia, Ini Latar Belakangnya

Aris Kukuh Prasetyo, SD Negeri Delik 02, Semarang lolos menjadi top 50 nominasi Global Teacher Prize 2020 alias ajang pemilihan guru terbaik di dunia

Penulis: aries | Editor: Firmauli Sihaloho
Global Teacher Prize
Aris Kukuh Prasetyo jadi Nominator ajang Global Teacher Prize 2020 alias pemilihan guru terbaik di dunia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aris Kukuh Prasetyo, SD Negeri Delik 02, Semarang lolos menjadi top 50 nominasi Global Teacher Prize 2020 alias ajang pemilihan guru terbaik di dunia .

Global Teacher Prize adalah ajang penghargaan bergengsi bagi guru di seluruh dunia yang diselenggarakan oleh Varkey Foundation di London.

Hajatan tahunan itu digelar bekerjasama dengan dengan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan, United Nations Educational, Scientific and Culutral Organization (Unesco)

Aris Kukuh Prasetyo lolos ke top 50 setelah menyisihkan 12.000 nominator dari 140 negara di berbagai belahan dunia.

Pemenang dalam lomba ini akan mendapatkan hadiah uang sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 15 miliar.

Hadiah itu sendiri merupakan yang terbesar yang dibantu oleh Unesco dalam ajang kompetisi sejenis.

Sebelum masuk dalam jajaran nominasi Global Teacher Prize 2020 , Aris juga telah mencatatkan sejumlah prestasi mentereng.

Ia mendapat penghargaan dalam Simposium Guru pada tahun 2015 silam.

Aris juga berhasil mendapatkan nominasi dalam penghargaan Guru Sains Terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2016 dan penghargaan Insan Pendidikan Berprestasi pada tahun 2016

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari laman Global Teacher Prize,

Aris Kukuh Prasetyo disebutkan terlahir dari dalam keluarga guru.

Kakek, ayah, dan ibunya adalah guru .

Jejak keluarga itu juga memotivasi Aris Kukuh Prasetyo untuk melakoni profesi itu.

Saat pertama kali lolos menjadi guru, ia diangkat ke sebuah sekolah dasar terpencil di Desa Penawangan, Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya adalah petani.

Akses jalan menuju daerah itu sangat buruk.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved