Jambret di Pekanbaru yang Tewaskan IRT di Depan Stadion Utama Riau Ditangkap, Urine Positif Narkoba
Berkat serangkaian penyelidikan yang mendalam, Polsek Tampan akhirnya berhasil membekuk tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) modus jambret.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berkat serangkaian penyelidikan yang mendalam, Polsek Tampan akhirnya berhasil membekuk tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) modus jambret.
Dimana dalam aksi yang dilancarkan tersangka ini, korbannya seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Masriati (48) meninggal dunia.
Peristiwa penjambretan ini terjadi pada Sabtu (21/11/2020) lalu di Jalan Naga Sakti, depan Stadion Utama Riau, Kelurahan Binawidya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Saat itu tersangka berhasil mengambil tas milik korban yang berisikan 1 unit handphone merk Samsung, uang tunai Rp5 juta, dan sejumlah surat seperti SIM dan STNK sepeda motor.
Tersangka jambret, merupakan pria bernama Fahrul Rizal Harahap alias Repsol Harahap alias Ijal (41).
Baca juga: Jambret Sadis Beraksi di Jalan Naga Sakti Pekanbaru, Korbannya Seorang IRT Meninggal Dunia
Baca juga: Anak Histeris Terpaku Lihat Tubuh Ibu Tergeletak Usai Dijambret, Endingnya Pilu Berurai Air Mata
Baca juga: FOTO: Pelaku Jambret 27 Lokasi di Pekanbaru Diringkus Polsek Tampan Pekanbaru
Pria tamatan Sekolah Dasar (SD) ini bekerja sebagaj agen travel di Kota Bertuah.
Ia berhasil ditangkap pada Sabtu (5/12/2020).
Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita menjelaskan, penangkapan tersangka bermula saat pihaknya mengamankan seorang pria bernama Silan, yang menguasai handphone milik korban.
"Dari hasil pengakuan yang bersangkutan, bahwa handphone (milik korban) tersebut dibeli dari temannya atas nama Sutrisno. Tim mendatangi rumah Sutrisno di Jalan Kaharudin Nasution Gang Ikhlas dan berhasil mengamankannya," jelas Ambarita, Senin (7/12/2020).
Lanjut Kapolsek, Sutrisno sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka, dalam perkara penadahan atau pertolongan jahat.
Dari penangkapan Sutrisno itulah diungkapkannya, petugas melakukan pengembangan dan mendapatkan identitas tersangka jambret sadis tersebut.
"Dari keterangan Sutrisno, dia mendapatkan handphone itu dari Fahrul Rizal Harahap. Tidak menunggu lama, tim langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka jambret yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia," bebernya.
Disebutkan Kompol Ambarita, dari tes urine tersangka Sutrisno dan Fahrul Rizal Harahap, hasilnya menunjukkan positif methamphetamine.
Selain dua tersangka, polisi juga menyita barang bukti 1 unit sepeda motor merk Honda Beat warna hitam dengan nomor plat 2912 AAW, 1 unit handphone merk Samsung J7, selembar STNK sepeda motor dan KTP atas nama korban Masriati, dan selembar kartu ATM Bank BRI.
Untuk diketahui, adapun kronologis kejadian, sekira pukul 05.00 WIB, korban bersama kedua anaknya, Sinta (17) dan Naila (11), berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J warna putih kuning dengan nomor polisi AG 2967 OT.
Saat korban bersama dengan kedua anaknya melintas di Jalan Naga Sakti, tiba-tiba dari arah belakang, datang seorang pelaku, laki-laki tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor.
Pelaku langsung menarik handphone yang sedang dipegang oleh salah seorang anak korban bernama Sinta.
Handphone itu tidak berhasil dikuasai pelaku. Namun sepeda motor yang dikendarai korban bersama kedua anaknya tersebut oleng dan jatuh.
Melihat korban dan kedua anaknya terjatuh dari sepeda motor, pelaku menghentikan laju sepeda motornya.
Pelaku mendatangi korban yang sedang dalam keadaan pingsan akibat terjatuh dari sepeda motor .
Pelaku mengambil tas yang masih tersandang di tubuh korban.
Setelah itu, pelaku langsung melarikan diri.
Sementara kedua anak korban yang melihat perbuatan pelaku tersebut, hanya bisa menangis dan ketakutan.
Kemudian anak korban menghubungi tetangga mereka bernama Hartono.
Anak korban mengabarkan bahwa korban telah dijambret dan pingsan.
Tak lama, datang beberapa orang warga untuk menolong.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit Awal Bros Panam.
Namun sayangnya, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.
Pihak keluarga korban, lalu menyusul ke rumah sakit.
Mereka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Jenazah korban langsung dibawa oleh pihak keluarga ke Desa Muara Rumbai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), untuk dikebumikan.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
Baca juga: Epic, Inilah 4 Pejabat Terjaring OTT dalam 10 Hari, Gebrakan KPK Jelang Hari Antikorupsi Sedunia
Baca juga: 2 Hari Hilang Diseret Banjir di Medan, Bayi 2 Tahun Ditemukan Tersangkut Antara Pepohonan Pisang
Baca juga: Misteri Pembunuhan 7 Tahun Lalu Akhirnya Terungkap, Motor Sport Jadi Kata Kunci Polisi Lacak Pelaku
Baca juga: Ditendang, Tukang Bakso Pasrah Tak Berani Jualan di Tempat yang Sama Kalau Masalah Belum Selesai
Baca juga: Tongkat Bung Karno Membuat Fidel Castro Terperangah, dan Orang-orang Pun Tertawa Terbahak-bahak
Baca juga: Pertaruhkan Nyawa, Keluarga Anggota KKB Papua Ini Sukarela Serahkan Senjata ke TNI, Ini Alasannya
Baca juga: Tergoda Lihat Pasien Wanita Sendirian di RS, HY Lakukan Pelecehan: Saya Jadi Nafsu, Saya Khilaf
Baca juga: Menko Luhut Ada Urusan ke Tokyo, Mentan Syahrul Menggantikannya Jadi Menteri KKP Ad Interim