Ngeri, 2 Gembong Narkoba Perang Terbuka, Mayat Bergelimpangan di Jalan Raya
Dua gembong narkoba ini saling hadang. Saling tembak hingga mengakibatkan orang yang tewas. Mayat mereka dibiarkan di jalan raya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ngeri. Dua kelomok gembong narkoba terlibat tembak menembak di jalan raya.
Kedua kelompok ini dilengkapi senjata dan juga kendaraan untuk berperang.
Dengan kondisi terbuka, maka wajar saja jika terjadi luka tembak hingga tewas dilokasi.
Menyedihkannya, jasad mereka yang tewas dibiarkan bergelimpangan di jalan raya.

Sebanyak enam orang tewas dalam perang melibatkan dua kartel narkoba besar Meksiko, di mana mayat mereka bergelimpangan di jalan raya.
Kepolisian setempat menyatakan, mereka bergerak setelah mendapatkan laporan baku tembak sengit dua sindikat kriminal pada Rabu pekan lalu (2/12/2020).
Penegak hukum "Negeri Sombrero" merespons dengan menyita setidaknya 30 kendaraan, sejumlah anggota dua kelompok yang bertikai, dan persenjataan mereka.
Media Meksiko yang mengutip keterangan saksi mata melaporkan, setidaknya puluhan orang tewas. Sementara polisi menyebut enam orang terbunuh.
El Comercio memberitakan, dua kartel narkoba yang bertikai adalah Generasi Baru Jalisco (CJNG) dan United Cartels.
Sebanyak 100 orang, ditengarai berasal dari lima organisasi kriminal sekitar, terlibat dalam perang antara dua penyelundup narkoba terbesar Meksiko tersebut.
Baku tembak antara Jalisco dengan kartel Sinaloa disebut berlokasi di jalanan utama antara munisipal Tocumbo dan Tinguindin, Michoacan.
Serangan itu dikabarkan dimulai di kota Tacatzcuaro, ketika konvoi kendaraan lapis baja, atau tank narko, dari sindikat CJNG melintas.
Kepolisian lokal menerangkan, para pelaku menggunakan berbagai senjata mulai dari senapan serbu AR-15, AK-47, senapan kaliber .9, .40 milimeter, hingga pistol kaliber super .38.
Situs pemantau kekerasan karena narkoba Narcos En Mexico mengulas, saksi mengungkapkan banyak tubuh dibuang begitu saja di jalanan, sebagian menderita luka tembak.
Garda Nasional, Angkatan Darat, Kepolisian Michoacan, hingga polisi lokal dikerahkan untuk memadamkan situasi panas tersebut.
