Filipina Didera Bencana Kelaparan akibat Pendemi Virus Corona, Kondisi Warganya Mengenaskan
KOndisi warganya begitu mengenaskan. Jumlah yang kelaparan mencapai rekor tertinggi. beginilah kondisi warga yang kini tak lagi bisa makan
Bagi kelompok miskin di negara itu, pandemi hanyalah tantangan lain dalam hidup mereka dan bahkan bukan yang paling serius.
Auminto, 41, menghabiskan bertahun-tahun tidur di jalanan dan mencari nafkah dengan menjual sampah untuk didaur ulang.
Peruntungannya berubah pada 2019 ketika dia menemukan pekerjaan yang stabil sebagai tukang bangunan.
Pekerjaan itu memberinya cukup uang untuk menyewa kamar di Manila, tempatnya berbagi dengan istri dan putri mereka yang berusia dua tahun, membeli makanan dan bahkan menabung sedikit untuk impian mereka membuka toko kecil.
Namun kemudian, Covid-19 melanda.
“Kami kehilangan rumah kami, pekerjaan saya. Kami bahkan kehilangan pakaian kami yang dicuri dari kami,” kata Auminto saat dia duduk di taman tempat keluarga itu tidur di atas kotak karton pipih di malam hari.
“Sebelum pandemi, Saya berencana untuk bekerja dan berusaha keluar dari kemiskinan. Ini untuk keluarga saya, jadi saya bisa memberi mereka kehidupan yang lebih baik, menyekolahkan anak saya."
Setiap hari mereka bergabung dengan antrian panjang yang sebagian besar tunawisma untuk menerima makanan gratis dari dapur umum.
Baca juga: INI Negara Pertama di Dunia Pengguna Vaksin Virus Corona Secara Massal, Beredar Pekan Depan
Baca juga: Per November 2020, IDI : 180 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona, Terbanyak di Jawa Timur
Pada hari-hari tertentu, keluarga tersebut mendapat dua makanan dari dapur umum yang berbeda; hari lain hanya satu. Terkadang mereka tidak punya makanan sama sekali.
Lima hari seminggu para sukarelawan di sebuah pusat di Manila yang dikelola oleh Ordo Katolik Roma menyiapkan sekitar seribu makanan ayam, sayuran dan nasi yang dikemas ke dalam kotak dan diberikan kepada yang lapar.
Permintaan terus meningkat, kata Pastor Flavie Villanueva, yang menjalankan program tersebut.
"Kami mulai melakukan ini pada bulan April dan mulai dengan 250 orang antre. Ini meningkat menjadi 400, lalu 600, lalu 800. Tiga minggu lalu jumlahnya 1.000," kata Villanueva.
“Mayoritas masih tunawisma, tetapi ada sejumlah besar yang memiliki rumah tetapi putus asa karena tidak ada pekerjaan."
Kelaparan sudah menjadi masalah utama di Filipina sebelum pandemi melanda.
Sekitar 59 juta orang sedang atau sangat rawan pangan antara 2017 dan 2019. Jumlah itu adalah yang tertinggi di Asia Tenggara menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kalaparan-kemiskinan.jpg)