Penanganan Covid
Satgas Covid Riau Senggol Keramaian di Tugu Keris dan Kuliner di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru
Penambahan kasus baru Covid-19 di Provinsi Riau berkisar rata-rata seratus hingga 2 ratus kasus baru setiap hari.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penambahan kasus baru Covid-19 di Provinsi Riau berkisar rata-rata seratus hingga 2 ratus kasus baru setiap hari.
Update akhir pekan lalu, Sabtu (12/12/2020) terdapat tambahan 178 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Penambahan kasus 178 kasus baru termasuk tertinggi, termasuk paling tinggi di Sumatera," ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovie dalam jumpa pers virtual melalui kanal Youtube @diskominfotik provinsi riau, Minggu (13/12/2020) pagi.
Dengan penambahan rata-rata di atas seratus orang per hari, maka dikhawatirkan akan berdampak bruuk bagi total jumlah kasus positif Covid-19 di Riau hingga akhir tahun ini.
"Dengan tren kasus ini kita kemungkinan akan menembus 25 ribu kasus akhir tahun nanti," sebutnya.
Lebih lanjut ia menerangkan jika hampir setiap hari kita mendapatkan informasi adanya kabar duka atau kematian akibat dari positif Covid-19. Diketahui untuk kemarin terdapat 4 orang yang meninggal dunia.
Tingginya angka penamabahan kasus positif Covid-19 ini hendaknya menyadarkan masyarakat untuk lebih patuh terhadap penerapan Protokol Kesehatan.
Ia masih melihat di kota Pekanbaru banyak lokasi keramaian yang tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
"Kami berulang-ulang sampaikan tolong terapkan protokol kesehatan, hindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan," imbaunya.
dr Indra Yovie mengatakan, bahwa hal-hal seperti ini harus sama-sama dipahami oleh masyarakat agar kedepannya tidak terjadi penambahan kasus baru.
Ia juga telah berulang kali berkoordinasi ke Pemko Pekanbaru dan Kabupaten lainnya di Riau perihal pengawasan penerapan Protokol Kesehatan di lokasi publik.
"Kalau kita patuh beres kita semua, yang jelas kita sudah berkoordinasi dengan Pemerintah kota, pemerintah kabupaten, masyarakat dipantau kalau berkerumun diberi peringatan," tegasnya.
Ia mencontohkan keramaian di Tugu Keris Kota Pekanbaru dan sejumlah lokasi pusat kuliner di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru yang tidak menerapkan Protokol kesehatan.
"Sepanjang arifin ahmad coba lihat malam minggu, simpang tugu keris, kita sama-sama tahu, mau gimana lagi? artinya ada petugas Polisi, Satpol PP, Tentara, cuma intinya tidak di situ, balik ke kita, harus ada efek sosial, saling mengingatkan," tegasnya.
Baca juga: UPDATE: 3 dari 5 Tersangka Kasus Kerumunan Petamburan Serahkan Diri ke Polisi, Langsung Ditahan?
Baca juga: Positif Covid-19, Jubir Bantah Pernyataan Yang Menyebut Gubri Dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad
Baca juga: Cara Mengetahui Ikan Cupang Jantan dan Betina, Langkah dan Cara Beternak Ikan Cupang di Rumah
32 Pasien OTG Masih Isolasi Mandiri di Pelalawan
Sebanyak 32 pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) masih menjalani isolasi mandiri di Hotel Grand Pangkalan Kerinci hingga Minggu (13/12/2020).
Para pasien OTG Covid-19 dikarantina selama 14 hari dan mendapatkan fasilitas yang disediakan oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Pelalawan.
Warga tersebut masuk ke penginapan berbeda hari berdasarkan hasil swab test yang menyatakan mereka terkonfirmasi positif corona.
Saat diobservasi ternyata tidak memiliki gejala seperti pasien lain yang diisolasi di rumah sakit, kemudian diarahkan ke Hotel Grand untuk diisolasi.
"Kita tempatkan pasien pada kamar yang lantainya berbeda-beea, sesuai dengan hari masuknya. Setelah 14 hari, mereka akan diizinkan pulang ke rumah," ungkap juru bicara Satgas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (13/12/2020).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, tercatat ada 42 orang pasien yang menjalani isolasi di hotel Grand setelah dioperasikan selama satu bulan lebih.
Dengan rincian 17 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 25 orang perempuan.
Pasien silih berganti mendiami hotel yang berlokasi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan.
Sebanyak 10 pasien diantaranya sudah selesai masa karantina dan dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Pasien diberikan fasilitas berupa makan tiga kali sehari, kamar memiliki pendingin ruangan, cuci pakaian, vitamin, serta makanan peningkat imunitas tubuh.
Selain itu, pasien tak diizinkan satu kamar, jika bukan suami istri meskipun berkeluarga.
"Hotel ini akan dioperasikan selama dua bulan sampai 31 Desember mendatang. Itu sesuai dengan anggaran. Apakah diperpanjang tahun depan atau memang tidak sama sekali, akan diputuskan tim Gugus Tugas kemudian," papar Asril.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan ini menyatakan, jadwal penerimaan pasien terakhir kali pada tanggal 17 Desember nanti.
Lewat dari itu, petugas hotel isolasi tidak akan menerima pasien baru.
Mengingat operasional hotel hanya sampai tanggal 31 Desember mendatang.
Diasumsikan, pasien yang masuk pada 17 Desember akan keluar pada akhir bulan sebelum pergantian tahun tepat sebelum masa kontrak penginapan habis.
"MoU kita dengan pengelola hotel hanya sampai 31 Desember. Itu keputusan gugus tugas sebelumnya," tandas Asril.
Hingga pekan kedua Desember ini, masih terjadi penambahan kasus baru Covid-19 setiap harinya. Seperti hari ini, Minggu (13/12/2020), ada empat pasien baru yang terdeteksi.
Tiga diantaranya merupakan pasien suspek yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, sedangkan satu lagi pasien yang menjadi swab test secara mandiri.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).