Penanganan Covid
10 Bulan Tak Masuk Sekolah, Disdik Pelalawan Usul Belajar Tatap Muka di Zona Hijau Covid-19 di 2021
Usulan disampaikan kepada tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Pelalawan untuk mendapatkan izin pemberlakuan belajar tatap muka
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan Riau mengusulkan belajar tatap muka di sekolah pada tahun 2021 mendatang.
Setelah hampir 10 bulan sekolah ditutup akibat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pelaksana tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan, M Zalal S.Pd menyatakan, rencana belajar tatap muka direncanakan bagi kecamatan yang bebas dari Virus Corona.
Usulan disampaikan kepada tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Pelalawan untuk mendapatkan izin pemberlakuan belajar tatap muka.
Baca juga: Hasil Swab Keempat Kali Masih Positif Covid-19, Gubernur Riau Belum Diizinkan Pulang oleh Tim Dokter
Baca juga: Buka Rembug KTNA Siak, Bupati Alfedri Tersentuh Dengar Lirik Lagu Mars yang Bermakna Dalam
Baca juga: Plt Kadis PUPR Pelalawan Batal Diperiksa Dugaan Korupsi Ambruknya Turap Danau Tajwid, Ini Sebabnya
"Yang kita usulkan untuk belajar tatap muka di sekolah yang terletak di kecamatan berstatus zona hijau Covid-19," ungkap M Zalal kepada Tribunpekanbaru.com , Senin (14/12/2020).
Disdik, kata Zalal, memandang perlu digelar belajar tatap muka pada kecamatan yang masuk kategori zona hijau.
Mengingat proses belajar mengajar sudah lama terhenti akibat pandemi Covid-19.
Jika kemudian ada syarat yang harus dilengkapi atas saran Satgas Covid-19, Disdik akan memenuhinya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengambangan SMP Disdik Pelalawan, Yasti Budu menerangkan, zona hijau yang diumumkan Satgas Covid-19 meliputi Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti.
Jika kemudian ada kecamatan yang berubah dari zona kuning menjadi hijau, akan kembali dimasukkan dalam usulan belajar tatap muka.
"Sebenarnya ini sudah yang kedua kali. Beberapa bulan lalu kita usulkan juga. Bahkan persyaratan terkait persetujuan orangtua telah dipenuhi.”
“ Terakhir kasus terus meningkat dan dibatalkan. Ini kita usulkan lagi," tambah Yasti Budu.
Menurut dia, keputusan tetap berada ditangan Satgas Covid-19 yang menerima atau menolak usulan belajar tatap muka tersebut.
Di sisi lain, orangtua siswa masih memiliki beragam persepsi atas usulan tersebut.
Sebagian wali murid menyatakan setuju, ada juga tak setuju dan memilih belajar via daring maupun Kuring.
Catatan Redaksi:
Bersama-sama kita lawan Virus Corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3 M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )