Penanganan Covid
Pemesanan Bus Pariwisata Meningkat Jelang Libur Panjang, Asita Riau Wanti-wanti Ledakan Covid-19
Ledakan kasus Covid-19 di Riau terjadi usai libur panjang jika masyarakat abai menjalankan protokol kesehatan
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Musim libur panjang kali ini diprediksi akan terjadi ledakan penambahan kasus Covid-19 di Riau.
Namun menurut pihak Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) hal itu bisa dihindari jika masyarakat dan pengelola pariwisata menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Dede Firmansyah selaku Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah DPP Asita mengatakan, dilihat dari pengalaman sebelumnya, ledakan kasus Covid-19 di Riau terjadi usai libur panjang jika masyarakat abai menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19 di Libur Natal dan Tahun Baru, Dispar Riau Turunkan Tim ke Tempat Wisata
Baca juga: MELONJAK DRASTIS, Harga Telur Ayam Ras di Kota Pekanbaru Sentuh Rp 60 Ribu Per Papan
Baca juga: Siap-siap, Razia Masker di Pelalawan Kembali Digelar Besok,Kantor OPD Turut Jadi Sasaran Tim Yustisi
"Seperti pengalaman sebelumnya, terjadi lonjakan penambahan kasus Covid-19 usai libur panjang. Karena masyarakat masih banyak yang abai, dan sulit dibendung,”kata Dede kepada Tribun, Selasa (15/12/2020).
“Jika masyarakat tidak menjaga protokol kesehatan, bukan tidak mungiin pengalaman sebelumnya akan terulang kembali,"imbuhnya.
Selain dari kesadaran masyarakat sendiri, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau Bidang Industri Olahraga ini juga mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk mengeluarkan kebijakan dan ketegasan.
Sehingga, ketika masyarakat abai, lalai atau lupa, akan diingatkan dengan kebijakan yang dikeluarkan.
"Kita berharap kepada semua pihak terkait, mulai dari Satpol PP, TNI/Polri, Dinas Kesehatan dan pihak yang tergahung dalam satgas, agar memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.”
“ Selain itu, satgas juga bisa menindak destinasi wisata yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sehingga ada efek jera dan menjadi pelajaran bagi yang lain," imbuh pengamat pariwisata Riau ini.
Ia mencontohkan kebijakan yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat yang telah menekankan bahwa Bandung tidak menerima wisatawan.
Karena Bandung sedang dalam status zona merah.
"Pemerintah kita juga mesti lehih tegas. Saat ini kita sedang zona merah, masyarakat harusnya ditekankan jangan berlibur dulu.”
“Bisa nggak pemerintah kita seperti itu, karena ini kan demi kemaslahatan dan keselamatan masyarakat juga," ujarnya.
Ia mencontohkan tempat wisata mesti wajib menerapkan prokes ketat, misalnya ada pengunjung yang memiliki suhu di atas 37 derajat celcius, jangan dibolehkan masuk.
Sehingga, jika yang bersangkutan terkena Covid-19, tidak menularkan kepada yang lain.