Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pedagang Ketar-ketir Terancam Bangkrut Akibat Pandemi, Pasar Bawah Pekanbaru Kembali Menggeliat

Ancaman bangkrut menghantui sejumlah pedagang yang tidak bisa bertahan dengan transaksi seadanya selama enam bulan

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Sejumlah pedagang sedang menjajakan beberapa macam makanan ringan seperti keripik balado dan lainnya di Pasar Bawah, Pekanbaru. (www.tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir). 

Ancaman bangkrut menghantui sejumlah pedagang yang tidak bisa bertahan dengan transaksi seadanya selama enam bulan.

Yunus merasa beruntung bisa bertahan hingga kini. Ia sempat merasa khawatir kala satu persatu rekannya tutup sementara akibat pandemi melanda.

Pria 57 tahun mencoba bertahan dengan membuka tokonya saat awal pandemi.

Ia menyebut banyak rekannya terpaksa memberhentikan karyawan tokonya karena tidak sanggup memberi gaji.

"Waktu lock down April lalu kita buka saja. Yang lain ada yang terpaksa tutup dulu," ujarnya.

Yunus mengisahkan bahwa pandemi sangat berdampak untuk penjualan di tokonya. Penjualannya merosot drastis kala itu.

Satu hari omset yang ia peroleh hanya Rp 100.000. Padahal saat hari nornal omset yang ia peroleh sehari bisa mencapai kisaran Rp 8 juta.

Ia mengaku tetap buka walau tidak ada yang datang untuk membeli. Satu hari cuma satu atau dua orang saja yang berbelanja di gerainya.

Saat ini penjualan oleh-oleh di toko yang dikelolanya berangsur pulih. Setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke Toko Sabar

Perantau asal Sumatera Barat ini mengaku penjualan di tokonya berangsur normal sejak September lalu. "Alhamdulillah sudah ada jual beli, kita percaya bisa pulih," jelasnya.

Pria yang sudah 25 tahun berjualan oleh-oleh belum memesan barang baru. Ia masih menghabiskan stok yang tersedia.

Dirinya juga bersyukur bisa bertahan hingga kini. Ia berharap denyut pasar wisata itu pelan-pelan bisa kembali normal.

Galang juga merasakan kegalauan serupa. Pengelola gerai kerupuk sanjay di lantai satu Pasar Bawah Pekanbaru ini juga merasakan penjualan yang merosot selama pandemi.

Pria 24 tahun ini tetap berjualan aneka kerupuk sanjay dan bolu kemojo pada Maret lalu. Namun diakuiny banyak menghabiskan waktu menunggu daripada melayani pembeli.

Kondisi semakin parah sejak April hingga memasuki Juni. Satu hari omset penjualan kerupuk sanjay ini hanya Rp 500.000.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved