Amerika Serikat Makin Bertaji, Angkatan Udaranya Makin Canggih, Jet Tempur Diterbangkan Pakai AI
Peralatan militer yang digunakan negara pimpinan Donald Trump itu, kian bertaji karena punya teknologi terbaru, kini pesawat diterbangkan pakai AI
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang punya teknologi canggih untuk urusan milter.
Peralatan yang digunakan negara pimpinan Donald Trump itu, kian bertaji karena punya teknologi terbaru.
Teknologi ini belum dimiliki oleh negara mana pun. Membuat Amerika Serikat nampaknya semakin disegani.
Pertama kalinya dalam sejarah, Angkatan Udara Amerika Serikat berhasil menerbangkan jet tempur dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Dalam penerbangan pertamanya, kecerdasan buatan dengan nama ARTUµ bertugas sebagai co-pilot.
Angkatan Udara Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil menggunakan sistem keceradasan buatan (AI) sebagai pilot jet tempur dalam latihan militer terbaru.
Melalui siaran pers yang dirilis hari pada hari Selasa (15/12/2020) waktu setempat, Angkatan Udara AS mengonfirmasi bahwa algoritma AI digunakan untuk mengontrol sensor dan sistem navigasi dari pesawat pengintai U-2 Dragon Lady selama penerbangan pelatihan di Pangkalan Angkatan Udara Beale di California.
Bagi Angkatan Udara AS, keberhasilan ini merupakan lompatan besar ke modernisasi pertahanan nasional karena kecerdasan buatan terbang di atas pesawat militer untuk pertama kalinya dalam sejarah Departemen Pertahanan.
"Algoritma AI, yang dikembangkan oleh Laboratorium Federal U-2 Komando Tempur Udara, melatih AI untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dalam penerbangan yang seharusnya dilakukan oleh pilot," tulis Angkatan Udara AS dalam siaran persnya.
Sistem AI dengan nama ARTUµ ini memiliki tugas penggunaan sensor dan navigasi taktis. Tugas utama sistem ini adalah untuk mengidentifikasi peluncur roket musuh.
Dalam uji coba kali ini, pesawat tetap dikemudikan oleh pilot manusia dan tidak ada senjata yang digunakan.
Setelah lepas landas, kontrol sensor langsung ditangani oleh ARTUµ yang diklaim telah mempelajari lebih dari setengah juta iterasi pelatihan yang disimulasikan.
Dijelaskan bahwa penerbangan tersebut merupakan bagian dari skenario yang dibangun secara khusus untuk membuktikan teknologi baru, serta sejauh mana sistem AI mampu bekerja sama dan berkoordinasi dengan manusia dalam kondisi penerbangan nyata.
Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Charles Q Brown Jr, turut menyampaikan harapan besarnya akan pemanfaatan teknologi AI dalam pertempuran di masa depan.
Menurutnya AI akan memainkan peran penting karena pihak yang menguasai aspek digital akan mampu menguasai perang.
