Ibu dan Anak Ditembak Mati Polisi, Pengakuannya Tak Masuk Akal, Karena Bunyi Petasan
Seorang polisi tembak tetangganya hanya gara-gara bermain petasan. Dua orang tewas ditembak polisi tersebut, Ibu dan anak ditembak mati di lokasi
Komisi Hak Asasi Manusia mengutuk pembunuhan tidak beralasan dan tidak masuk akal yang dilakukan oleh pasukan negara yang seharusnya melindungi publik.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang polisi tembak tetangganya hanya gara-gara bermain petasan.
Dua orang tewas ditembak polisi tersebut, Ibu dan anak ditembak mati di lokasi kejadian.
Di depan sejumlah orang, oknum polisi tersebut meluapkan amarahnya karena diabaikan korban.
Dikutip dari CNN Filipina, seorang petugas polisi membunuh dua tetangganya di Purok 2, Barangay Cabayaoasan, Kabupaten Paniqui, Provinsi Tarlac, Philipina.
Pelaku bernama, Sersan Utama atau pangkat setara (Bripka) Jonel Nuezca.
Korbannya adalah Sonya Gregorio (52) dan putranya Frank Anthony Gregorio (25).
Sekitar satu jam setelah kejadian, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Rosales Pangasinan.
Tersangka juga menyerahkan pistol semi-otomatis 9mm yang dikeluarkan PNP yang digunakan dalam kejahatan tersebut.
Kepala PNP Wilayah 3 BGen. Val de Leon mengatakan kasus pembunuhan telah ditangani.
Korban memainkan petasan, dan pelaku merasa terganggu sehingga memarahi tetangganya tersebut.
Pelaku sempat bersitegang dengan Anthony sebelum dilerai Sonya yang melerai pertikaian tersebut.
"Saat ribut tiba-tiba si anak polisi mengatakan 'Ayah saya polisi' dan di jawab oleh Sonya
'Saya tak perduli', seketika mendengar jawaban tersebut pelaku langsung mengambil pistol yang disimpan dipinggangnya
dan tanpa ampun langsung menembak kepala sonya dan anthony hingga keduanya tewas di lokasi kejadian"
