Gembira Basah-basahan di Tengah Banjir Rob Bak Berenang di Waterpark,Sisi Lain Warga Meranti Riau

Banjir rob atau air pasang tahunan menjadi momen rutin yang terjadi saat penghujung tahun di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Warga basah-basahan di tengah banjir rob di Jalan Dorak, Selatpanjang, Kepulan Meranti Riau. Bencana tahunan ini dinikmati sebagian warga untuk bersenang-sennag meski pihak kepolisian setempat melarang karena bisa menimbulkan bahaya. 

"Tolong dijaga anak-anaknya, dan jangan sampai orang tua lalai akan perilaku anaknya ketika melihat air pasang naik."

" Ini demi untuk keselamatan kita bersama-sama sehingga peristiwa yang tidak kita inginkan tidak akan terjadi apabila kita bisa mencegahnya dari awal," terangnya.

Ditambah Kapolres kalau pihaknya sudah melakukan monitoring ke lokasi-lokasi yang seringkali dijadikan tempat anak-anak untuk berenang dan langsung kami suruh pulang.

"Apabila air naik tentunya arus semakin kencang dan ini bisa berbahaya bagi anak-anak yang asik berenang."

" Maka dengan itu, sekali lagi kami berharap seluruh masyarakat selalu aktif untuk saling mengingatkan anak-anak apabila melihat mereka berenang di laut," tegasnya.

Di tempat terpisah, Kapolsek Tebingtinggi Iptu Aguslan SH juga mengatakan kalau pihaknya selalu turun untuk melakukan imbauan kepada anak-anak yang sering berenang di Pelabuhan Perikanan dan langsung disuruh pulang.

"Kita cek terus oleh Bhabinkamtibmas, ternyata masih ada anak-anak berenang sehingga kami langsung menyuruh mereka untuk pulang," ujarnya.

Banjir rob atau air pasang tahunan menjadi momen rutin yang terjadi saat penghujung tahun di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Banjir rob (air pasang laut naik ke darat) memang menjadi momok bagi sebagian masyarakat karena berdampak langsung terhadap aktivitas maupun perekenomian.

Seperti yang dirasakan warga Kepulauan Meranti yang menggunakan Jalan Bandul Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti.

Kondisi jalan yang rusak, menambah parah kondisi saat jalan digenangi banjir rob.

Padahal jalan tersebut menjadi akses utama warga Pulau Tebingtinggi dan Pulau Merbau.

Derita tersebut tak pernah terjawab, hingga saat ini kondisinya masih sama dan tidak ada upaya untuk dilakukan perbaikan hingga pembangunan.

Hal itu juga dipersulit oleh akses koordinasi.

Pasalnya wewenang terhadap jalan yang dimaksud berada di tangan pemerintah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved