Amerika Serikat dan Iran di Ambang Perang Nuklir, Kedua Negara Saling Ancam
Militer Iran menyiapkan belasan rudal nuklir, mengantisipasi serangan dari Amerika Serikat.
Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
Tak sekadar gertak, Iran pun langsung menyiapkan kekuatan nuklir mereka.
Surat kabar Kuwait Al-Qabas melaporkan,
Bahwa Iran meningkatkan pertahanannya di sekitar situs pengayaan uranium di Fordo dan Natanz, yang dianggap sebagai dua fasilitas nuklir utama negara itu.
Al-Qabas menjelaskan, bahwa Pengawal Revolusi Iran telah mengerahkan sistem rudal 'Power 737' serta rudal pertahanan udara 'SAM' Rusia di sekitar kedua situs tersebut.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat sendiri makin memanas selama minggu-minggu terakhir.
Puncak ketegangan kedua negara terjadi ketika, ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh dalam serangan bom dan senjata di dekat ibu kota Teheran bulan lalu.
Iran berjanji untuk "menyerang seperti guntur" terhadap para pelaku.
Dalam pernyataanya, pemerintah Iran menyebutkan, pembunuhan itu dilakukan atas konspirasi Israel dan Amerika Serikat.
Setelah pembunuhan Fakhrizadeh, parlemen Iran menyetujui undang-undang yang membuka jalan untuk pengayaan uranium lebih lanjut - dan memblokir inspeksi PBB atas situs-situsnya.
Awal tahun ini Iran mengatakan "siap untuk perang" dengan AS saat meluncurkan rudal balistik baru.
Iran juga mengungkapkan bahwa mereka memiliki "kota rudal" bawah tanah yang penuh dengan roket dan bahan peledak.
( Tribunpekanbaru.com / Rinal Sagita )
