Tubuh Penuh Luka Sayatan Senjata Tajam, Mayat Wanita Cantik Ditemukan di Dalam kamar Hotel
Wanita cantik ditemukan tewas di dalam kamar hotel dengan kondisi penuh luka sayatan pada bagian tubuhnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Wanita cantik ditemukan tewas di dalam kamar hotel dengan kondisi penuh luka sayatan pada bagian tubuhnya.
Penemuan mayat wanita ini terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (28/12/2020).
Diduga kuat, korban dengan kulit kuning langsat itu dibunuh oleh teman prianya.
"Korban ditemukan di kamar mandi," kata Kapolsek Banjarmasin Tengah, AKP Irwan Kurniadi di lokasi kejadian.
Dari lokasi kejadian, petugas yang melakukan olah TKP, menemukan pisau tanpa gagang.
Lepasnya gagang pisau itu disinyalir akibat korban berusaha mempertahankan serangan pelaku, sehingga terjadi rebutan.
"Pelaku membuang pisau kecil itu melalui jendela," tuturnya.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga wanita itu merupakan korban pembunuhan.
"Dilihat dari kondisi korban, memang ada tindak kekerasan," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan sejumlah karyawan hotel, korban diduga berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Ketika itu, korban datang bersama seorang pria ke hotel tersebut. Mereka memesan kamar untuk menginap semalam.
"Kita menduga korban adalah pengunjung dan kamar disewa hanya semalam saja," jelasnya.
Saat ini, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk diautopsi.
Baca juga: PKS Desak Malaysia Minta Maaf Jika Warganya Terbukti Bikin Parodi Lagu Indonesia Raya
Rahasiakan Pembunuhan Istri Muda
Di wilayah lain, selama dua tahun, Muhammad Khairul Fauzi (20) menyimpan rapat-rapat rahasia pembunuhan Hilda Hidayah (22), istri muda temannya, Hendra Supriyatna (38) yang sedang hamil tua.
Namun Fauzi tak kuat menyimpan rahasia kematian Hilda, karena terus didatangi lewat mimpi oleh istri siri Hendra alias Indra.
Korban dibunuh Hendra menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus.
Unyil yang saat itu sebagai kenek Hendra, tak bisa menolak saat diajak membantu Indra menguburkan mayat istri sirinya ala kadarnya Rabu (3/4/2019) malam.
Tersangka Indra saat itu mengubur mayat Hilda di Taman Kota Tol Jagorawi, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Lokasi tersebut dipilih karena area sekitarnya sepi dan jauh dari permukiman warga.
"Saya nggak kuat, stres. Tapi mau nyerahin diri juga enggak berani, takut dipenjara," ujar Unyil saat dihadirkan di Polsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2020).
"Saya dihantui terus sama arwah korban. Saya minta maaf sama korban," terangnya.
Sehari-hari, Unyil menjadi kenek bus angkutan umum berpelat B 7069 IV rute Kampung Rambutan-Cikarang yang disopiri Indra.
Unyil ikut membantu mengangkat mayat korban saat hendak dikuburkan.
"Saya pegang tangannya. Tapi yang menggali tanah untuk lokasi nguburnya, si Indra. Hilda dikubur malam-malam," terang Unyil.
Ketika merahasiakan pembunuhan Hilda selama 2 tahun, Unyil terus dihantui sosok Hilda.
Karena stres dan bingung, Unyil lantas menceritakan keterlibatan dirinya dalam pembunuhan istri siri Indra ke warga.
Dari cerita warga itu, akhirnya polisi membongkar pembunuhan yang sudah berlangsung 2 tahun itu, Rabu (16/12/2020).
Pembunuhnya adalah suami siri korban, Hendra Supriyatna (38).
Warga tadi melapor pada Senin (14/12/2020). Unit Reskrim Makasar saat itu mencari keberadaan Unyil.
Pertama kali polisi mendatangi pihak keluarga dan menyodorkan pakaian yang terakhir kali dipakai korban.
Sehari-hari korban menjadi pegawai rumah makan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Pihak keluarga langsung menangis dan membenarkan," ucap Kanit Reskrim Polsek Makasar, Iptu Mochamad Zen.
Selanjutnya, polisi melanjutkan penyelidikan agar kasus ini terungkap dan terang siapa pelakunya.
Di hari yang sama Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur menciduk Unyil di Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tanpa melawan.
Dari keterangan Unyil, polisi mendapatkan informasi tentang Indra yang kini sudah beralih menjadi sopir truk ekspedisi.
Dua hari kemudian, Unit Reskrim Polsek Makasar meringkus Indra di Kecamatan Harjosari, Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Babe Haikal Ngaku Mimpi Jumpa Nabi Muhammad, Polisi Tanya Bukti, Waktu Mimpi Saya Gak Bawa HP
Dipacari Sejak Gadis Hingga Hamil
Indra sebenarnya sudah berkeluarga dan memiliki anak saat memacari Hilda yang saat itu masih gadis.
Status Indra sebagai suami orang membuat Hilda dilarang keluarga untuk meneruskan hubungannya.
Diam-diam keduanya tetap berhubungan lalu menikah siri pada Desember 2018.
Setelah itu, Hilda tak lagi berkirim kabar ke keluarganya.
Hilda dicarikan kontrakan di daerah Cikarang, sementara Indra tinggal bersama keluarganya. Sesekali ia datang menjenguk istri mudanya itu.
Hubungan Hendra berlangsung hingga Hilda hamil.
Ketika usia kehamilan memasuki lima bulan, Hilda menuntut agar dinikahi secara sah di depan KUA tapi Indra menolak.
Di situlah pangkal kekesalan Indra terhadap Hilda.
Puncaknya pada 3 April 2019, Indra membunuh Hilda menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus karena terus merengek minta dinikahi secara sah.
Indra mengaku menyesal telah menghabisi nyawa Hilda yang tengah mengandung anaknya.
"Dari hati yang paling dalam saya mohon maaf, sudah lama saya menyesal," tutur Indra yang juga sudah ditahan di Mapolsek Makasar.
"Untuk keluarga Hilda Hidayah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Maafin saya," sambung Indra.
Ia berdalih ingin menyerahkan diri ke polisi, tapi tak berani karena harus kerja menghidupi keluarganya.
Tak terpikirkan sama sekali olehnya untuk melenyapkan Hilda dari hidupnya selama-lamanya.
Tapi, karena terus merengek minta dinikahi secara sah, Indra kesal.
"Pas membunuh itu saya tahu dia sudah hamil, karena dia minta tanggung jawab. Dia sering marah-marah ke saya karena itu," tambahnya.
Indra mengakui menguburkan Hilda hanya setengah mayat di Taman Kota Tol Jagorawi karena takut ketahuan.
"Enggak terkubur sepenuhnya karena waktu itu buru-buru, sudah malam."
"Kalau bekas injakan di punggung itu enggak sengaja, pas mau bawa dari Cikarang ke lokasi jasadnya mau jatuh ke tangga (bus), jadi ditahan (diinjak)," terang Indra.
Penemuan makam Hilda saat itu ada orang mencari love bird karena kakinya menyembul ke atas.
Peristiwa tersebut akhirnya dilaporkan polisi. Kondisi mayat hampir membusuk pada Minggu (7/4/2019).
Identitas korban saat itu berstatus Mrs X, karena polisi sama sekali tak menemukan identitas korban.
Polisi agak kesulitan mengungkap siapa Mrs X itu karena tak ada CCTV di lokasi.
Ciri-ciri fisik korban yang disebar pun tak membuahkan hasil.
Identifikasi lewat sidik jari gagal karena Hilda belum melakukan perekaman pembuatan E-KTP.
( Tribunpekanbaru.com / Kompas.com/TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Wanita Cantik Ini Diajak Pria Menginap di Hotel, Paginya Ditemukan Bersimbah Darah di Kamar Mandi, https://surabaya.tribunnews.com/2020/12/28/wanita-cantik-ini-diajak-pria-menginap-di-hotel-paginya-ditemukan-bersimbah-darah-di-kamar-mandi?page=all.
Editor: Anas Miftakhudin
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat-12.jpg)