Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan Drone Mata-mata China, Ini Fungsi Sea Glider, Benda yang Ditemukan di Perairan Selayar

KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memberi gambaran sea glider dimana alat tersebut biasa digunakan untuk keperluan survei

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.com/NURWAHIDAH/istimewa
Anggota TNI Selayar dan warga menyaksikan benda mirip rudal di Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu Selayar, Selasa (29/12/2020) dan foto kanan temuan drone serupa yang terjadi di Kepulauan Riau, Maret 2019. 

Bukan Drone Mata-mata China, Ini Fungsi Sea Glider, Benda yang Ditemukan di Perairan Selayar

TRIBUNPEKANBARU.COM - TNI AL memastikan bahwa alat yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan merupakan sea glider yang berfungsi untuk pemetaan bawah laut. 

Sebelumnya sempat heboh di media sosial bahwa benda itu adalah milik mata-mata.

KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memberi gambaran sea glider dimana alat tersebut biasa digunakan untuk keperluan survei maupun juga data oseanografi.

“Sekilas tentang seaglider. Bahwasanya alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di awah lautan,” ucap Yudo, Senin (4/1/2021). .

Benda yang terbuat dari aluminium dengan dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, propeller 18 cm di bawah, panjang antena belakang 93 cm itu bisa digunakan untuk industri maupun militer.

Industri yang biasa menggunakan alat itu seperti pertambangan untuk keperluan pengeboran. Selain itu industri perikanan juga menggunakan alat semacam ini untuk menangkap ikan.

"Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai," kata Yudo. 

Yudo menambahkan data oseanografi yang diperoleh sea glider saat menyelam di lautan tersebut juga bisa diakses secara jarak jauh.

"Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data," ungkap Yudo. 

Chinese Sea Wing (Haiyi) UUV

Sebelumnya diberitakan, Drone mata-mata canggih milik China atau dikenal sebagai Chinese Sea Wing (Haiyi) UUV menyusup ke perairan Indonesia.

Manuver China ini diduga merupakan strategi maritim China dari Laut China Selatan ke Australia.

Drone mata-mata itu dikenal sebagai Chinese Sea Wing (Haiyi) UUV.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved