Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Merasa Sudah Meninggal, Ingin Pulang ke Alam Baka, Video Viral Pemuda Kubur Diri Hebohkan Jagat Maya

Aksi pemuda yang menggali kuburan dengan tangannya lalu mengubur diri di sebuah kompleks tempat pemakaman umum ( TPU) itu menghebohkan jagat maya

Editor: Nurul Qomariah
(ist)(KOMPAS.com/Tresno Setiadi)
Tangkapan layar seorang pemuda yang nekat mengubur diri hidup-hidup di TPU di Kota Tegal tengah dibujuk aparat untuk dievakuasi pada Rabu (30/12/2020) lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEGAL - Merasa dirinya sudah meninggal dunia dan ingin kembali ke alam baka, seorang pemuda di Kota Tegal, Jawa Tengah, berusaha mengubur diri hidup-hidup.

Aksi pemuda yang menggali kuburan dengan tangannya lalu mengubur diri di sebuah kompleks tempat pemakaman umum ( TPU) itu menghebohkan jagat maya..

Video aksi penyelamatan pemuda yang setengah badannya sudah di liang lahad di TPU Debong Kidul oleh aparat dan warga itu viral di media sosial.

Sertu Dasim, Babinsa Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal mengungkapkan, pemuda bernama Wawan (23) itu diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Hanya 183 SD di Siak Penuhi Daftar Periksa untuk Pembelajaran Tatap Muka, 49 SD Belum Masuk Daftar

Baca juga: UPDATE Kasus Sekda Riau yang Terjerat Korupsi, Jaksa Jadwalkan Ulang Pemeriksaan, Kapan Jadwal Baru?

Baca juga: Dalam Waktu Enam Bulan, Sudah 24 Kali Pria Ini Mencabuli Anak Kandungnya yang Berusia 12 Tahun

Pemuda itu merupakan warga Desa Kepandean, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Perbuatan itu dilakukan Wawan dilakukan pada Rabu (30/12/2020) sekitar 08.00 WIB.

"Kondisi badan Wawan saat itu sudah masuk ke tanah sekitar 70 sentimeter, hanya tampak kepala dan setengah badan dengan posisi wajah menghadap ke dalam tanah," kata Sertu Dasrim kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Sertu Darsim adalah petugas yang paling awal datang ke lokasi setelah mendapat laporan warga.

Karena lokasi TPU tersebut bersebelahan dengan sebuah pasar sehingga kejadian itu segera diketahui warga.

Darsim menjelaskan, dalam kondisi setengah terkubur, Wawan masih bisa diajak berkomunikasi.

"Saya dekati ternyata mau diajak komunikasi. Saya kasih salam menjawab. Saya tanya namanya juga dijawab," ujar Darsim.

Menurut Darsim, pemuda itu menggali tanah dengan menggunakan tangan karena tidak ditemukan alat apa pun di sekitar lokasi.

Setelah berhasil dibujuk, Wawan akhirnya dievakuasi dan dimandikan.

Oleh petugas Polsek Tegal Selatan, Wawan selanjutnya diantar ke rumah orangtuanya di Desa Kepandean.

Sementara Wawan, saat ditanya warga, mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena merasa dirinya sudah meninggal.

"Aku pan balik maring alame aku (Saya akan pulang ke alam saya)," ujar Wawan.

Sementara itu. Seorang warga, Surip (64) mengatakan, pemuda yang menggali kuburan tersebut adalah orang stres baru.

Ia menyaksikan aksi pemuda tersebut dari awal kedatangannya.

Menurut Surip, pemuda itu datang dari arah selatan berjalan menuju Pasar Bandung Kimpling Lama.

Dia berjalan membawa tasbih dengan tangan yang diangkat lurus ke depan.

Tiba-tiba dia menabrak meja di depan rumah potong ayam di seberang TPU.

Dia tertimpa timbangan dan tidak sadarkan diri.

"Dia sadar lalu melangkah ke kuburan. Sandaran sebentar di pagar yang ada di kuburan. Setelah itu langsung menggali," kata Surip kepada tribunjateng.com, Sabtu (2/1/2021).

Surip mengatakan, saat kejadian jalan padat dipenuhi warga yang menonton.

Bahkan jalan sempat macet.

Kemudian petugas TNI datang merayu pemuda tersebut untuk berhenti menggali.

"Lalu dirayu, petugas TNI bilang alammu bukan di situ. Pemuda itu diangkat, dimandiin, dan dibawa pulang ke rumahnya," jelasnya.

Sang Ibu Sebut Wawan Baru Tiga Bulan Syarafnya Terganggu

Orangtua Wawan, Nur (49) mengatakan, ada gangguan saraf yang menimpa anak keduanya itu.

Kondisi tersebut berlangsung sudah tiga bulan, sejak Oktober 2020.

Menurut Nur, sebelumnya kondisi anaknya masih normal dan sehat.

Dia bahkan bekerja di pelayaran sudah dua tahun lebih.

"Terakhir berlayar kemarin habis lebaran pergi ke Batam. Kontrak enam bulan, baru empat bulan pulang," kata Nur yang sehari-hari berjualan nasi rames.

Nur menceritakan, anaknya belum masuk kategori gila.

Anaknya masih bisa paham saat diajak berkomunikasi.

Tapi terkadang dia suka kumat dan mengamuk.

Menurutnya, kondisi saat kumat seperti orang yang kerasukan jin.

Ia mengatakan, setelah mengamuk anaknya selalu minta maaf dan menyampaikan ingin membahagikan orangtuanya.

"Dia anak yang baik. Sejak bapaknya meninggal dunia, dia selalu bilang pengin bahagian mamah. Sampai sekarang setelah ngamuk dia masih bilang, pengin bahagiakan mamah," ungkapnya.

Nur mengatakan, anaknya hanya lulusan SMP.

Sempat akan digratiskan melanjutkan SMA, namun anaknya menolak dengan alasan agar bisa membahagiakan orangtua.

Setelah lulus SMP, dia bekerja sebagai OB di Jakarta.

Berhenti bekerja jadi OB dia bekerja di pelayaran sampai Juli 2020.

Nur mengatakan, ia sedang mengajukan bantuan kepada kelurahan agar anaknya bisa ditempatkan di pondok pesantren pengobatan di Jawa Timur.

Ia berharap pihak kelurahan bisa membantunya.

"Sudah mengajukan buat berobat secara gratis. Semoga pihak kelurahan bisa membantu," ungkapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Orangtua Wawan, Pemuda yang Viral Gali Kuburan Sendiri di Tegal,

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Pemuda di Tegal Nekat Kubur Diri Hidup-hidup di Pemakaman Umum"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved