Kritik China Langsung Disikat, Tak Hanya Jack Ma, Orang Terkenal Ini Juga Hilang Karena Kritik Xi
ika benar Jack Ma sengaja dihilangkan oleh pemerintah China, berarti dirinya orang yang kesekian kalinya mendapatkan perlakuan ini
Duncan Clark, ketua perusahaan teknologi BDA China yang berbasis di Beijing, berspekulasi bahwa Ma bisa saja disuruh "bersembunyi" karena aturan baru tersebut, menurut Reuters.
Sementara Ma mungkin berusaha untuk tidak terlihat publik selama penyelidikan, ketidakhadirannya mengingatkan netizen pada pengusaha China lainnya yang juga menghilang setelah berdebat dengan regulator.
Ren Zhiqiang, seorang pensiunan konglomerat real estate, hilang dari pandangan publik pada Maret setelah ia menuduh Partai Komunis telah salah menangani pandemi virus corona, seperti dilaporkan dari The New York Times.
Beijing kemudian menghukum Ren (69) hingga 18 tahun penjara.

Negara itu juga dilaporkan menangkap kritikus lain atas tanggapannya terhadap pandemi, termasuk Xu Zhangrun, seorang profesor hukum, dan Zhang Xuezhong, seorang pengacara hak asasi manusia.
Xiao Jianhua, seorang manajer aset, bahkan diculik dari sebuah hotel di Hong Kong pada Januari 2017, lapor Reuters.
Xiao menghilang dalam tahanan Tiongkok.
China kemudian menyita sebagian dari perusahaannya, Tomorrow Group, The Times melaporkan pada bulan Juli.
Regulator menuduh Xiao dan taipan lainnya mengambil calon investor dari pasar saham China, kata The Guardian.
Meng Hongwei, mantan kepala Interpol, juga menghilang pada September 2018 dalam perjalanan ke China dari Prancis, BBC melaporkan.
Januari lalu, China menghukumnya 13,5 tahun penjara atas tuduhan penyuapan.
Istri Meng, yang pertama kali melaporkan suaminya hilang, mengatakan kepada The Guardian pada 2018, dia yakin suaminya tidak bersalah dan penahanannya bermotif politik.
"Ini bukan keadilan," katanya.
"Saya pikir kampanye anti-korupsi di China telah dirusak. Ini telah menjadi cara menyerang orang-orang yang menjadi musuh Anda."
Untuk kasus Ren Zhiqiang sendiri, sosok tersebut hilang setelah menyebut Xi Jinping sebagai badut.